Fkg.umsida.ac.id – Banyak orang menganggap perawatan gigi hanya sebatas tambal atau cabut gigi.
Padahal, dalam dunia kedokteran gigi, terdapat cabang ilmu khusus yang menangani kasus-kasus kompleks, yakni bedah mulut.
Tidak semua masalah gigi dan mulut bisa diselesaikan dengan tindakan sederhana.
Beberapa kondisi tertentu justru membutuhkan penanganan lanjutan oleh dokter spesialis bedah mulut.
Bedah mulut merupakan salah satu spesialisasi dalam kedokteran gigi yang fokus pada tindakan operatif di area mulut, rahang, dan wajah.
Tak hanya soal mencabut gigi bungsu yang tumbuh miring, tindakan bedah ini juga meliputi penanganan kista, tumor, hingga trauma wajah. Dalam artikel ini, akan dibahas supaya masyarakat masih sering salah kaprah mengenai batasan peran dokter gigi umum dan dokter spesialis bedah mulut.
Faktanya, tindakan bedah mulut bukan hanya dilakukan ketika gigi mengalami masalah ekstrem, tetapi juga dalam situasi seperti infeksi yang menyebar ke jaringan sekitarnya, kelainan struktur rahang, hingga kelainan pertumbuhan gigi yang menyebabkan gangguan pada fungsi mulut.
Baca Juga: Bahaya Sakit Gigi yang Tidak Diobati Bisa Berakibat Fatal
Jenis-Jenis Penyakit yang Membutuhkan Penanganan Bedah Mulut

Ada berbagai penyakit gigi dan mulut yang memerlukan tindakan bedah. Yang paling umum adalah impaksi gigi bungsu. Gigi bungsu sering tumbuh dalam posisi miring atau tidak sempurna, sehingga menimbulkan nyeri, infeksi, dan pembengkakan.
Dalam kasus seperti ini, cabut biasa tidak cukup, dan diperlukan pembedahan untuk mengangkat gigi tersebut tanpa merusak jaringan di sekitarnya.
Selain itu, kista rahang menjadi salah satu indikasi kuat dilakukannya operasi bedah mulut. Kista yang tumbuh dalam tulang rahang bisa terus membesar dan menekan jaringan atau gigi di sekitarnya.
Bila dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan tulang dan wajah menjadi asimetris. Bedah menjadi satu-satunya solusi untuk mengangkat kista secara tuntas.
Tak kalah penting adalah kasus fraktur rahang akibat kecelakaan.
Trauma pada wajah yang menyebabkan patah tulang rahang atau tulang pipi harus ditangani dengan segera melalui prosedur pembedahan. Hal ini bertujuan untuk mengembalikan struktur tulang seperti semula dan menjaga fungsi mulut tetap normal.
Dokter gigi spesialis bedah mulut juga menangani tumor jinak dan ganas di area rongga mulut.
Meski kasus tumor jinak lebih umum ditemukan, namun tetap diperlukan operasi untuk mengangkat jaringan tersebut dan mencegah pertumbuhan lebih lanjut. Pada kasus tumor ganas, penanganan bisa lebih kompleks dan melibatkan multidisiplin dengan dokter spesialis lain.
Baca Juga: Sabet Emas di Pomprov Jatim 2025, Atlet Ini Apresiasi Gerak Cepat Umsida Pulihkan Cedera
Peran Penting Dokter Spesialis Bedah Mulut dalam Kesehatan Gigi dan Wajah

Dokter spesialis bedah mulut dan maksilofasial memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan menyeluruh dari rongga mulut hingga wajah.
Mereka tidak hanya melakukan tindakan operatif, tetapi juga menganalisis anatomi wajah, merancang perawatan pasca-bedah, hingga memberikan evaluasi terhadap fungsi estetik dan fungsional mulut.
Pelatihan dokter bedah mulut jauh lebih mendalam dibanding dokter gigi umum. Mereka harus menempuh pendidikan spesialisasi selama 3 hingga 4 tahun setelah menyelesaikan studi kedokteran gigi.
Oleh karena itu, mereka memiliki kompetensi tinggi dalam menangani kasus-kasus yang kompleks, seperti pembedahan jaringan lunak dan keras, hingga operasi ortognatik untuk memperbaiki bentuk rahang.
Dalam praktiknya, dokter spesialis ini bekerja sama dengan dokter dari bidang lain, seperti dokter THT, bedah plastik, hingga onkologi. Ini karena kasus yang ditangani sering kali melibatkan aspek medis yang luas, bukan hanya estetika atau kenyamanan pasien semata.
Misalnya, pasien kanker mulut akan mendapat rujukan ke onkologi, tetapi tindakan bedah awalnya tetap dilakukan oleh ahli bedah mulut.
Masyarakat disarankan untuk tidak menunda penanganan jika merasakan gejala seperti nyeri yang menetap di rahang, pembengkakan yang tidak membaik, atau benjolan di area mulut dan leher.
Diagnosis dini sangat penting agar tindakan medis bisa segera dilakukan sebelum kondisi bertambah parah. Konsultasi ke dokter gigi spesialis bedah mulut merupakan langkah tepat, terutama jika sudah mendapat rujukan dari dokter gigi umum.
Bedah mulut bukan sekadar tindakan medis biasa, melainkan sebuah penanganan spesifik untuk kondisi-kondisi serius di area gigi, rahang, dan wajah.
Mengetahui kapan harus ke dokter bedah mulut bisa menjadi penyelamat, mencegah komplikasi, dan menjaga kualitas hidup pasien. Jadi, jangan ragu untuk memeriksakan kondisi gigi dan mulut secara berkala dan konsultasikan dengan ahlinya jika ada keluhan yang tidak biasa.
Penulis: Rayhan Rizq I
Editor: Elfira Armilia