Tim PHP2D FBHIS Umsida Adakan Pelatihan Pemanfaatan Limbah Bulu Bebek Berbasis Ekonomi Kreatif


fbhis.umsida.ac.id – Tim Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FBHIS Umsida) mengadakan pelatihan di Desa Kebonsari, Sidoarjo. Pelatihan yang dilaksanakan pada sabtu (9/10) ini mengusung tema “Pemanfaatan Limbah Bulu Bebek Berbasis Ekonomi Kreatif”.

Menurut Tim PHP2D FBHIS Umsida, masih banyak warga yang belum mengetahui manfaat limbah bulu bebek. Salah satunya menjadi kerajinan tangan yang memiliki nilai tambah. Alhasil Tim PHP2D FBHIS Umsida melaksanakan program pelatihan pemanfaatan limbah bulu bebek menjadi produk dengan nilai jual yang tinggi.

“Kegiatan pelatihan ini bertujuan agar masyarakat Desa Kebonsari dapat memanfaatkan bulu bebek menjadi barang yang bermanfaat dan bernilai jual yang tinggi,” ujar Maygi Angga selaku Ketua Tim. “Dan hasilnya nanti akan kami bantu untuk proses pemasarannya,” tandasnya.

Rini Puji Astuti (27) selaku pemateri mengungkapkan bahwa limbah bulu bebek dapat diinovasikan menjadi kerajinan tangan.

“Selama ini bulu bebek yang pada umumnya hanya dimanfaatkan menjadi kemoceng, kok badminton dan pakan ternak, kini dapat diinovasikan untuk diolah menjadi kerajinan tangan seperti bulpoin hias, bando, dan dream catcher,” ungkap Rini.

Menurutnya, kerajinan tangan dari limbah bulu bebek masih langka ditemukan di marketplace. Pada pelatihan kali ini, Rini dan Tim PHP2D akan mengajarkan bagaimana cara membuat kerajinan tangan dengan nilai jual tinggi.

Tim PHP2D berharap agar masyarakat Desa Kebonsari tidak hanya terkenal dengan telur asinnya saja, namun juga kerajinan tangannya. Rencananya, pelatihan ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan.

Yayuk (29) salah satu peserta pelatihan mengapresiasi dengan baik kegiatan yang dilakukan oleh Tim PHP2D FBHIS Umsida.

“Kegiatan ini sangat bagus karena dengan kegiatan ini kami bisa memanfaatkan limbah bulu bebek menjadi barang yang berguna dan memiliki nilai jual yang tinggi. Selain itu juga dapat mengisi waktu luang dengan membuat kerajinan tersebut,” pungkasnya.

Penulis: Asiyatul Ulfiyah

Editor: Yuni KF