Respon Pemerintah terhadap pembiayaan syariah di Tengah pandemic Covid-19

Fbhis.umsida.ac.id –  Pandemi Covid-19 telah merubah segalanya termasuk kondisi ekonomi di Indonesia. Banyak masyarakat yang bertanya, bagaimana respon pemerintah terhadap kondisi sekarang? Apa saja tindakannya?, pertanyaan – pertanyaan itu timbul karna dampaknya sangat terasa terhadap masyarakat. Semua pertanyaan tersebut terjawab dalam Seminar Online Nasional bertemakan “Strategi Manajemen Bisnis Kreatif di Era New Normal Part 02” yang diselenggarakan oleh Program Studi Manajemen Fakultas Bisnis Hukum dan Ilmu Sosial (FBHIS) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo,  Sabtu (18/7/20).

Dalam seminar nasional yang diselenggarakan secara daring ini, menghadirkan tiga pembicara yang sangat dari latar belakang praktisi dan akademisi yaitu Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jendral Pengelolaan dan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementrian Keuangan  Dwi Irianti Hadiningdyah SH MA, karna beliau berhalangan hadir diwakilkan oleh bapak Lukman Nulhakim, (Co Prima Mandiri, Co Faunder Mitraol dan LITBANG SDM FKMIS) Arief Kurnianto SPsi MM, dan Direktur DPSDM Umsida dan Dosen Prodi Manajemen Rifdah Abadiyah SE MSM CHCM. 

Dampak pandemi Covid-19 ini sebenarnya tidak hanya berdampak pada sektor ekonomi tetapi juga berdampak pada sektor lainnya seperti, kesehatan, sosial dan keuangan. “Covid-19 menyebabkan gangguan pada kesehatan, kondisi sosial ekonomi dan dunia usaha” ucap Lukman. “Pemerintah memberikan respon yang sangat cepat dalam langkah kesehatan pemerintah menyediakan RS rujukan, jaringan pengaman sosial pun ditingkatkan, serta dukungan dunia usaha berbagai insentif dan relaksasi di bidang perpajakan” tambah Lukman

Respon terhadap pandemic Covid-19 DJPPR memberikan Sukuk Negara

Tidak hanyak memberikan respon yang begitu cepat pemerintah juga memberikan solusi untuk pertumbuhan ekonominya, “Upaya yang dilakukan oleh djppr ialah memberikan Sukuk Negara seperti surat utang tetapi berbasis syariah karena mayoritas di Negara kita beragama Islam” pungkas Lukman.   

Reporter : Tiara

Editor : Yani