Rahasia Mahasiswa Kedokteran Gigi Tetap Sehat Mental di Tengah Tuntutan Akademik

Fkg.umsida.ac.id – Mahasiswa kedokteran gigi  menghadapi tekanan akademik yang lebih tinggi dibandingkan program studi lain.

Mereka tidak hanya dituntut menguasai teori kedokteran dasar dan ilmu gigi, tetapi juga harus mengembangkan keterampilan klinis yang presisi, mulai dari perawatan saluran akar hingga ortodonti.

Menjadi mahasiswa kedokteran gigi juga dituntut harus trampil dalam berkomunikasi dengan orang lain terutama pasien.

Jam praktik yang panjang di laboratorium dan klinik, ditambah evaluasi berlapis dari dosen dan penguji, membuat banyak mahasiswa merasa stres dan kelelahan.

Tekanan ini juga datang dari lingkungan yang kompetitif. Mahasiswa merasa harus selalu unggul untuk mendapatkan beasiswa, rekomendasi dosen, atau kesempatan magang di klinik ternama.

Persaingan ini bisa memicu stres dan menurunkan rasa percaya diri jika tidak dikelola dengan baik. Selain itu, mahasiswa yang tinggal jauh dari keluarga atau dukungan sosial sering mengalami rasa kesepian, yang dapat memperburuk tekanan mental.

Oleh karena itu, strategi untuk menjaga kesehatan mental menjadi sangat penting bagi mahasiswa kedokteran gigi.

Baca Juga:  Tren Behel Fashion, Pakar Umsida: Tidak Direkomendasikan

Manajemen Waktu dan Prioritas yang Tepat

Ilustrasi AI

Salah satu strategi utama untuk menjaga kesehatan mental adalah manajemen waktu yang efektif. Mahasiswa kedokteran gigi terutama di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) sangat perlu bisa membagi waktu antara belajar teori, praktik klinik, tugas, dan waktu istirahat.

Dengan membuat jadwal harian atau mingguan yang realistis, mahasiswa dapat menyelesaikan tugas secara efisien tanpa merasa kewalahan.

Selain itu, menetapkan prioritas juga sangat penting. Mahasiswa bisa mengidentifikasi tugas yang paling mendesak dan penting, serta menunda pekerjaan yang kurang krusial.

Teknik seperti Eisenhower Matrix atau dengan membuat to-do list harian dapat membantu mahasiswa mengatur prioritas dengan jelas.

Cek Selengkapnya: FKG Umsida Ajak Anak-anak Jaga Kesehatan Gigi Lewat Skrining dan Edukasi Gratis

Manajemen waktu yang baik tidak hanya mengurangi stres, tetapi juga meningkatkan kualitas belajar dan fokus saat praktik klinik.

Dukungan Sosial dan Konseling Akademik

Sumber: Pexels

Lingkungan kampus memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan mental mahasiswa. Dukungan dari teman sekelas, senior, dosen, dan keluarga dapat menjadi penopang utama saat menghadapi tekanan akademik.

Peer support atau kelompok diskusi dengan teman sekelas memungkinkan mahasiswa berbagi pengalaman, strategi belajar, dan cara menghadapi stres klinik.

Kampus juga sebaiknya menyediakan layanan konseling psikologis, workshop manajemen stres, dan program mentoring. Konseling membantu mahasiswa mengenali tanda-tanda stres berlebihan, seperti gangguan tidur, kehilangan fokus, atau penurunan motivasi.

Program mentoring dari senior atau alumni yang telah melewati pengalaman serupa memberikan perspektif realistis dan motivasi tambahan.

Dengan dukungan sosial dan konseling, mahasiswa memiliki sumber daya untuk menghadapi tekanan akademik secara lebih sehat.

Teknik Relaksasi dan Perawatan Diri
Source: Pexels

Selain manajemen waktu dan dukungan sosial, mahasiswa kedokteran gigi perlu menerapkan teknik relaksasi dan perawatan diri. Aktivitas seperti meditasi, yoga, olahraga ringan, atau hobi kreatif dapat menjadi sarana pelepas stres yang efektif.

Bahkan menghabiskan waktu di luar kampus, berjalan santai, atau mengikuti kegiatan sosial dapat membantu pikiran lebih tenang dan fokus kembali saat belajar atau praktik.

Perawatan diri juga mencakup menjaga pola tidur yang cukup, asupan makanan bergizi, dan hidrasi yang tepat. Kebiasaan sederhana ini memiliki dampak besar terhadap energi, konsentrasi, dan mood mahasiswa.

Dengan kombinasi teknik relaksasi dan perawatan diri, mahasiswa dapat meningkatkan ketahanan mental dan menghadapi tekanan akademik kedokteran gigi dengan lebih stabil.

Cek Juga: Dosen FKG Umsida Beberkan Bahaya Radang Gusi bagi Jantung

Menjaga Kesehatan Mental untuk Prestasi dan Profesionalisme
Sumber: Pexels

Tekanan akademik dalam pendidikan kedokteran gigi memang tinggi, tetapi strategi yang tepat dapat membantu mahasiswa tetap sehat secara mental dan unggul dalam akademik serta praktik klinis.

Manajemen waktu yang baik, dukungan sosial, konseling, serta teknik relaksasi dan perawatan diri adalah langkah-langkah yang saling melengkapi.

Dengan menerapkan strategi ini secara konsisten, mahasiswa kedokteran gigi tidak hanya mampu bertahan di tengah tuntutan akademik, tetapi juga mempersiapkan diri menjadi dokter gigi yang profesional, kompeten, dan berdaya tahan mental tinggi.

Kesehatan mental yang terjaga adalah investasi jangka panjang untuk kesuksesan pribadi dan profesional di masa depan.

Mahasiswa yang seimbang secara mental dapat menghadapi tantangan klinik dengan percaya diri, memberikan perawatan yang optimal bagi pasien, dan membangun karier yang sukses di dunia kedokteran gigi.

Penulis: Elfira Armilia