Peran Keluarga dalam Meningkatkan Kepatuhan Terapi ARV Pasien HIV/AIDS

Fkg.umsida.ac.id – Dukungan keluarga terhadap pasien HIV/AIDS sangatlah berpengaruh, selain pasien tersebut rajin melakukan pengobatan.

Meskipun telah banyak kemajuan dalam pengobatannya, terapi ARV (antiretroviral) tetap menjadi perawatan jangka panjang yang menuntut komitmen tinggi dari pasien.

Salah satu faktor penentu keberhasilan pengobatan ini adalah kepatuhan pasien dalam mengikuti jadwal terapi yang sangat ketat. Namun, perjalanan panjang terapi ARV sering kali tidak mudah, terutama mengingat efek samping obat dan tantangan psikologis yang harus dihadapi pasien.

Salah satu elemen penting yang turut mempengaruhi kepatuhan ini adalah dukungan keluarga. Penelitian yang dilakukan oleh drg Anis Khoirin Hayati MKes, dosen Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo  (Umsida), mengungkapkan bahwa dukungan keluarga secara signifikan mempengaruhi tingkat kepatuhan pasien HIV/AIDS terhadap pengobatan mereka.

Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana pentingnya peran keluarga dalam mendukung pasien untuk menjalani terapi ARV dengan penuh komitmen.

Baca Juga: Perang Israel dan Iran Bisa Picu World War 3, Kata Pakar Umsida

Dukungan Keluarga: Fondasi Motivasi Pasien HIV/AIDS

Sumber: Pexels

Dukungan keluarga merupakan salah satu pilar utama yang menopang kesuksesan pengobatan pasien HIV/AIDS. Pasien yang merasa didukung oleh keluarga cenderung memiliki tingkat kepatuhan yang lebih tinggi terhadap terapi ARV mereka.

Penelitian ini menunjukkan bahwa banyak pasien yang memperoleh dukungan emosional dan praktis dari anggota keluarga terutama orang tua atau pasangan yang membantu mereka untuk mengingatkan jadwal konsumsi obat dan memastikan mereka menjalani terapi sesuai petunjuk medis.

Tidak hanya itu, keluarga juga berperan dalam mengurangi perasaan stigma yang sering dialami pasien HIV/AIDS. Banyak pasien yang merasa terisolasi atau malu untuk mengungkapkan status kesehatan mereka karena takut dikucilkan oleh masyarakat.

Dalam kondisi seperti ini, keluarga dapat berperan sebagai sumber dukungan yang mengurangi rasa malu dan stigma, serta memberikan dorongan emosional agar pasien tidak merasa sendirian dalam perawatan.

Namun, penting untuk dicatat bahwa kurangnya dukungan dari keluarga dapat menyebabkan pasien merasa tidak termotivasi untuk melanjutkan terapi. Dalam beberapa kasus, pasien yang merasa diabaikan atau tidak mendapatkan perhatian dari keluarga mungkin lebih cenderung melewatkan dosis obat atau bahkan berhenti mengikuti pengobatan.

Lihat Juga: Riset Dosen FKG Umsida Ungkap Keunggulan Membran Amnion Untuk Penyembuhan Jaringan Gigi

Kualitas Layanan Kesehatan: Menentukan Pemanfaatan Fasilitas dan Kepatuhan

Sumber: Pinterest

Selain dukungan keluarga, kualitas layanan kesehatan juga memainkan peran yang sangat penting dalam pemanfaatan fasilitas kesehatan oleh pasien dan tingkat kepatuhan mereka terhadap terapi ARV.

Penelitian ini menemukan bahwa mayoritas pasien yang mendapatkan pelayanan yang baik dari fasilitas VCT Poly di RSUD Gambiran Kediri cenderung lebih patuh dalam menjalani terapi ARV. Pelayanan yang baik mencakup komunikasi yang jelas antara tenaga medis dan pasien, kenyamanan ruang konsultasi, serta pengelolaan kerahasiaan informasi pasien yang aman.

Namun, meskipun banyak pasien yang merasa cukup puas dengan layanan yang diberikan, beberapa di antaranya juga menyampaikan keluhan terkait kualitas fasilitas. Beberapa pasien merasa bahwa fasilitas yang tersedia, seperti ruang konsultasi yang kurang privasi, dapat mempengaruhi kenyamanan mereka dalam menjalani terapi.

Kualitas layanan kesehatan yang buruk seperti ketidaknyamanan ruang konsultasi atau kurangnya komunikasi antara tenaga medis dan pasien dapat mengurangi kepercayaan pasien terhadap fasilitas kesehatan dan mempengaruhi mereka untuk tidak rutin mengikuti terapi.

Cek Juga: Gigi Susu yang Terabaikan Bisa Jadi Pemicu Maloklusi Permanen pada Anak

 Sinergi Keluarga dan Layanan Kesehatan untuk Kepatuhan Pasien
Sumber: Pinterest

Salah satu temuan menarik dalam penelitian ini adalah pentingnya sinergi antara dukungan dan kualitas pelayanan kesehatan dalam meningkatkan kepatuhan pasien terhadap terapi ARV. Pasien yang memiliki keluarga yang aktif mendukung mereka, baik secara emosional maupun praktis, lebih cenderung untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan secara maksimal dan mengikuti instruksi dokter dengan disiplin.

Selain itu, pelayanan kesehatan yang berkualitas akan semakin memperkuat dukungan yang diberikan keluarga. Jika fasilitas kesehatan mampu menyediakan layanan yang nyaman, aman, dan empatik, pasien akan merasa dihargai dan lebih percaya diri untuk menjalani terapi. Dalam hal ini, keluarga dan tenaga medis memiliki peran yang saling melengkapi dalam memastikan pasien HIV/AIDS tetap patuh terhadap pengobatan dan mendapatkan perawatan yang optimal.

Baca Selengkapnya: Peran Aktif FKG Umsida Kepada Para Lansia, Edukasi Kesehatan Gigi di Usia Senja

Penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan dan kualitas pelayanan kesehatan merupakan faktor yang sangat menentukan dalam kepatuhan pasien HIV/AIDS terhadap terapi ARV. Keluarga yang memberikan dukungan emosional dan praktis dapat meningkatkan motivasi pasien untuk menjalani terapi dengan disiplin, sementara pelayanan kesehatan yang berkualitas dapat menciptakan rasa nyaman dan aman bagi pasien.

Penulis: Elfira Armilia