Sakit Gigi Bisa Jadi Tanda Masalah Serius Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya

Fkg.umsida.ac.id – Sakit gigi bisa menyerang siapa saja dan kapan saja.

Rasa nyeri yang menusuk atau berdenyut ini kerap kali mengganggu aktivitas sehari-hari dan bahkan bisa mengganggu waktu tidur. Namun, masih banyak orang yang mengabaikan gejala awal sakit gigi hingga kondisinya semakin parah.

Penting untuk memahami berbagai penyebab sakit gigi agar penanganannya bisa dilakukan secara tepat dan cepat.

Salah satu penyebab utama sakit gigi adalah gigi berlubang. Lubang pada gigi terjadi akibat plak dan sisa makanan yang tidak dibersihkan dengan baik.

Bakteri dalam plak menghasilkan asam yang mengikis enamel gigi, sehingga lama-kelamaan menimbulkan lubang. Rasa nyeri akibat gigi berlubang biasanya muncul saat mengonsumsi makanan manis atau minuman dingin dan panas.

Selain itu, radang gusi (gingivitis) juga bisa menyebabkan sakit gigi. Gusi yang meradang menjadi bengkak, merah, dan mudah berdarah.

Jika tidak ditangani, gingivitis bisa berkembang menjadi periodontitis, yaitu infeksi serius pada jaringan pendukung gigi yang dapat menyebabkan gigi goyang atau bahkan tanggal.

Penyebab lain yang tak kalah penting adalah infeksi akar gigi. Ketika lubang pada gigi tidak segera ditambal, infeksi bisa menjalar ke bagian dalam gigi hingga mencapai akar.

Infeksi ini bisa menimbulkan abses atau kantong nanah yang sangat menyakitkan dan berbahaya bila menyebar ke bagian tubuh lainnya. Oleh karena itu, mengenali penyebab sakit gigi sejak awal adalah langkah bijak untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi secara menyeluruh.

Baca Juga: Mahasiswa Umsida Sabet 3 Medali Emas di Cabor Renang Pomprov Jatim 2025

Kenali Gejala Sakit Gigi yang Tidak Boleh Diabaikan

Sumber: Pinterest

Setiap jenis sakit gigi memiliki gejala khas yang perlu diperhatikan. Mengenali gejala ini dapat membantu menentukan kapan saat yang tepat untuk berkonsultasi ke dokter gigi dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

Salah satu gejala paling umum adalah rasa nyeri saat mengunyah. Nyeri ini bisa tajam, berdenyut, atau terasa seperti tertusuk, tergantung pada tingkat keparahan kondisi gigi. Jika rasa sakit muncul hanya ketika menggigit makanan tertentu, bisa jadi terdapat keretakan pada gigi atau tambalan yang longgar.

Sensitivitas terhadap suhu juga merupakan tanda awal yang sering terjadi. Jika Anda merasa ngilu saat minum air dingin atau mengonsumsi makanan panas, ini bisa menjadi tanda bahwa enamel gigi mulai menipis atau terdapat lubang kecil yang belum terlihat kasat mata.

Gejala lain yang perlu diwaspadai adalah gusi bengkak dan berdarah. Bila Anda melihat ada pembengkakan di sekitar gigi yang sakit, disertai dengan bau mulut yang tidak sedap dan rasa tidak nyaman di area rahang, bisa jadi itu tanda adanya infeksi yang serius.

Bahkan dalam beberapa kasus, pembengkakan bisa menjalar hingga ke pipi dan menyebabkan demam.

Gejala-gejala seperti ini tidak boleh dibiarkan begitu saja. Pemeriksaan dini oleh tenaga medis profesional dapat mencegah kerusakan lebih lanjut dan menjaga fungsi gigi tetap optimal.

Jangan sampai hanya karena menunda pemeriksaan, masalah kecil berubah menjadi komplikasi yang lebih besar.

Baca Juga: Bahaya Sakit Gigi yang Tidak Diobati Bisa Berakibat Fatal

Cara Mencegah Sakit Gigi dengan Perawatan Sederhana di Rumah
Sumber: Pinterest

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Prinsip ini sangat relevan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Ada beberapa langkah mudah yang dapat dilakukan di rumah untuk menghindari sakit gigi dan berbagai penyakit mulut lainnya.

  1. menjaga kebersihan gigi secara teratur. Menyikat gigi dua kali sehari menggunakan pasta gigi berfluoride dapat membantu menghilangkan plak dan mencegah gigi berlubang. Jangan lupa untuk membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi (dental floss) agar sisa makanan tidak tertinggal dan memicu pertumbuhan bakteri.
  2. mengurangi konsumsi makanan manis dan asam. Gula dan asam merupakan musuh utama kesehatan gigi karena dapat mempercepat kerusakan enamel. Jika Anda mengonsumsi minuman bersoda atau makanan manis, segera berkumur atau menyikat gigi setelahnya untuk mencegah terbentuknya plak.
  3. rutin memeriksakan gigi ke dokter setiap enam bulan sekali. Pemeriksaan rutin ini membantu mendeteksi masalah sejak dini sebelum menjadi lebih serius. Dokter juga dapat melakukan pembersihan karang gigi yang sulit dihilangkan hanya dengan sikat gigi biasa.
  4.  jangan ragu untuk berkonsultasi jika mulai merasakan keluhan ringan sekalipun. Sakit gigi bukan hanya masalah sepele, tapi bisa menjadi pintu masuk bagi penyakit lain yang lebih serius jika dibiarkan tanpa penanganan.

Sakit gigi bukan hanya soal rasa nyeri, tapi juga sinyal tubuh bahwa ada sesuatu yang salah di rongga mulut.

Dengan mengenali penyebab, memahami gejala, dan melakukan tindakan pencegahan yang tepat, kita bisa menjaga kesehatan gigi lebih lama.

Jangan menunggu hingga sakit tak tertahankan, mulailah menjaga gigi sejak sekarang agar senyum sehat tetap terpancar setiap hari.

Penulis: Nadiya Putri M

Editor: Elfira Armilia