Kenapa Gigi Bisa Tumbuh Miring? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Fkg.umsida.ac.id – Gigi tumbuh miring merupakan salah satu permasalahan umum dalam kesehatan gigi dan mulut yang bisa berdampak pada fungsi pengunyahan, estetika, hingga kepercayaan diri.

Banyak orang tidak menyadari bahwa kondisi ini sering kali dimulai sejak usia dini dan bisa dicegah jika ditangani dengan tepat.

Penyebab utama gigi tumbuh miring berasal dari dua faktor besar, yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan atau kebiasaan sehari-hari.

Secara genetik, susunan rahang yang terlalu sempit atau bentuk rahang yang tidak proporsional dapat membuat gigi kekurangan ruang untuk tumbuh dengan benar.

Ini menyebabkan gigi mencari jalur pertumbuhan alternatif yang tidak semestinya, sehingga tumbuh ke arah miring.

Tak hanya itu, keturunan juga memengaruhi ukuran gigi jika gigi terlalu besar tetapi rahang sempit, maka risiko tumpang tindih dan kemiringan pun meningkat.

Sementara itu, faktor lingkungan mencakup berbagai kebiasaan sejak kecil seperti penggunaan dot atau empeng terlalu lama, mengisap jempol, hingga bernapas lewat mulut (mouth breathing).

Aktivitas-aktivitas ini memberikan tekanan yang tidak semestinya pada gigi dan rahang, menyebabkan pertumbuhan gigi terganggu.

Misalnya, bernapas melalui mulut dapat menyebabkan posisi lidah menjadi tidak optimal, yang seharusnya membantu pembentukan langit-langit mulut dan menjaga posisi gigi tetap lurus.

Dampak Gigi Tumbuh Miring terhadap Kesehatan Gigi dan Keseharian

Sumber: Pinterest

Tidak sedikit orang menganggap gigi miring hanya sebagai masalah estetika.

Padahal, efeknya jauh lebih dalam dari sekadar tampilan. Gigi yang tumbuh tidak pada tempatnya dapat menyebabkan gangguan pengunyahan, membuat makanan tidak hancur sempurna, yang akhirnya memengaruhi sistem pencernaan.

Dalam jangka panjang, hal ini bisa menyebabkan masalah lambung karena makanan yang tidak dicerna dengan baik.

Selain itu, gigi miring juga menyulitkan proses menyikat gigi secara optimal.

Area yang sulit dijangkau oleh sikat gigi menjadi tempat favorit bakteri dan plak menumpuk, yang akhirnya berujung pada karies dan penyakit gusi.

Jika dibiarkan, risiko terjadinya infeksi, gusi berdarah, hingga peradangan jaringan pendukung gigi (periodontitis) meningkat.

Kondisi ini juga dapat memengaruhi struktur rahang dan menyebabkan nyeri di area sendi rahang (temporomandibular joint atau TMJ).

Pada kasus tertentu, pasien bisa mengalami gangguan bicara karena posisi lidah terganggu saat berbicara. Bahkan, pada remaja dan dewasa muda, rasa tidak percaya diri dapat muncul akibat bentuk gigi yang tidak rata, sehingga menghambat interaksi sosial dan prestasi akademik maupun profesional.

Baca Juga: Good Posture Jadi Fokus Fikes Umsida dalam Edukasi Pelajar SMA

Solusi dan Pencegahan Gigi Tumbuh Miring Sejak Dini
Sumber: Pinterest

Kabar baiknya, gigi miring bisa dicegah dan ditangani dengan langkah-langkah yang tepat, terutama jika dilakukan sejak dini.

Pemeriksaan rutin ke dokter gigi sejak anak-anak sangat disarankan. Idealnya, anak melakukan kunjungan pertama ke dokter gigi sejak usia 1 tahun atau saat gigi susu pertama mulai tumbuh.

Dari situ, dokter gigi dapat memantau pertumbuhan rahang dan gigi secara menyeluruh.

Apabila ditemukan potensi gigi tumbuh miring atau tumpang tindih, maka bisa dilakukan intervensi lebih awal. Salah satu metode yang paling umum digunakan adalah perawatan ortodonti atau behel gigi.

Penggunaan behel akan membantu meratakan posisi gigi dan memperbaiki susunan rahang jika diperlukan. Dalam beberapa kasus, dokter juga akan menyarankan penggunaan alat ortodonti lepas-pasang untuk mencegah kebiasaan buruk seperti mengisap jempol atau dorongan lidah.

Lihat Juga: 5 Pilihan Makanan Terbaik untuk Mengatasi Gigi Sensitif

Pencegahan lain yang bisa dilakukan di rumah adalah dengan memastikan anak tidak menggunakan dot atau empeng lebih dari usia 2 tahun, menghindari kebiasaan mengisap jari, dan mengajarkan teknik menyikat gigi yang benar.

Orang tua juga perlu memperhatikan pola pernapasan anak, terutama jika mereka sering bernapas lewat mulut ini bisa jadi indikasi adanya masalah lain seperti alergi atau pembesaran amandel yang sebaiknya diperiksakan lebih lanjut.

Secara umum, menjaga kebersihan mulut yang baik, mengontrol asupan makanan manis, dan rutin memeriksakan gigi setiap 6 bulan adalah langkah dasar yang sangat penting dalam mencegah berbagai masalah gigi, termasuk gigi tumbuh miring.

Gigi tumbuh miring bukan hanya masalah estetika, tetapi dapat berpengaruh besar terhadap kesehatan secara keseluruhan. Penyebabnya bisa bersumber dari faktor genetik maupun kebiasaan buruk sejak kecil.

Dengan deteksi dan intervensi dini melalui pemeriksaan rutin ke dokter gigi, serta pola hidup sehat dan kebiasaan oral yang baik, risiko pertumbuhan gigi yang tidak normal bisa diminimalisasi. Mari jaga susunan gigi sejak dini untuk senyum yang sehat dan percaya diri.

Penulis: Elfira Armilia