Fkg.umsida.ac.id – Salah satu cara untuk mengatasi gigi goyang adalah dengan melakukan splinting gigi, sebuah prosedur perawatan yang bertujuan untuk menstabilkan gigi yang goyang dengan cara mengikatnya ke gigi lainnya yang lebih kuat. Gigi goyang dapat terjadi akibat berbagai masalah kesehatan mulut, seperti penyakit gusi, trauma, atau kecelakaan.
Tujuan splinting gigi untuk menstabilkan gigi yang goyang, tetapi juga dapat mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kenyamanan dalam beraktivitas sehari-hari. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang manfaat, prosedur, dan jenis-jenis splinting gigi yang bisa Anda pertimbangkan.
Manfaat Splinting Gigi untuk Kesehatan Gigi dan Mulut
Splinting gigi memiliki banyak manfaat yang penting untuk kesehatan mulut dan gigi. Salah satu manfaat utama dari prosedur ini adalah untuk menghindari gigi goyang agar tidak lepas atau tanggal, terutama yang disebabkan oleh penyakit gusi atau cedera akibat benturan. Selain itu, splinting gigi dapat membantu menjaga gigi tetap berfungsi normal, baik dalam mengunyah maupun berbicara.
Prosedur ini juga efektif untuk mengurangi gejala nyeri yang seringkali timbul akibat gigi yang goyang. Rasa tidak nyaman saat mengunyah atau menggigit makanan bisa diatasi dengan memperbaiki kestabilan gigi yang bermasalah. Selain itu, splinting gigi dapat membantu mempertahankan struktur gigi dengan melindunginya dari kerusakan lebih lanjut akibat ketidakstabilan gigi.
Selain manfaat fisik, splinting gigi juga membantu memperbaiki posisi tulang rahang dan meredakan masalah lain, seperti bruxism atau kebiasaan menggeretakkan gigi saat tidur. Prosedur ini dapat berperan dalam relaksasi otot di sekitar mulut, yang berpotensi meredakan ketegangan otot yang berhubungan dengan masalah gigi dan gusi. Oleh karena itu, splinting gigi merupakan prosedur yang banyak disarankan oleh dokter gigi untuk mengatasi berbagai masalah terkait gigi goyang.
Baca Juga: Wujudkan Pemerataan Kesehatan Gigi di Indonesia, FKG Umsida Terima Dental Clinic Mobile
Prosedur Splinting Gigi yang Mudah dan Efektif
Prosedur splinting gigi tergolong sederhana dan biasanya tidak memerlukan waktu yang lama. Sebelum melakukan pemasangan splint, dokter gigi akan terlebih dahulu memeriksa kebersihan mulut dan gigi. Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa prosedur splinting dilakukan pada kondisi gigi yang bersih, agar hasilnya optimal.
Pada tahap awal, dokter gigi akan membersihkan gigi yang akan dipasang splint dan menghilangkan plak atau karang gigi yang menumpuk. Setelah itu, gigi yang akan dijadikan penyangga akan dipersiapkan untuk diikatkan dengan gigi yang goyang menggunakan bahan khusus yang telah ditentukan.
Proses pemasangan splinting gigi ini bisa selesai dalam satu kali kunjungan ke dokter gigi, tergantung pada jenis belat yang digunakan. Setelah splint dipasang, Anda mungkin akan disarankan untuk melakukan perawatan lanjutan, seperti menjaga kebersihan gigi dan menghindari makanan yang keras atau lengket untuk menghindari tekanan berlebih pada gigi yang telah disangga.
Cek Juga: Benjolan di Mulut Jangan Diabaikan Simak Penjelasan Dosen FKG Umsida
Jenis-Jenis Splinting Gigi yang Dapat Dipilih
Terdapat beberapa jenis splinting gigi yang dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Jenis belat yang digunakan akan bergantung pada tingkat keparahan gigi goyang serta preferensi pasien terkait kenyamanan dan estetika. Berikut adalah beberapa jenis splinting gigi yang umum digunakan:
- Splint Gigi Komposit dan Kawat
Jenis ini menggunakan bahan komposit yang dikombinasikan dengan kawat antikarat. Belat ini dapat dibuat fleksibel atau kaku, tergantung pada ketebalan kawat yang digunakan. Splint gigi komposit dan kawat umumnya digunakan untuk mengatasi gigi goyang akibat cedera atau trauma, dan pemasangannya relatif sederhana tanpa mengganggu kesehatan gusi. - Splint Fiber
Splint fiber terbuat dari bahan fiber yang ringan dan kuat. Salah satu keunggulan dari splint ini adalah warnanya yang tidak mencolok, sehingga tidak mengganggu penampilan secara estetika. Selain itu, splint fiber memiliki proses pemasangan yang relatif mudah dan tidak mengganggu jaringan sekitar gigi. - Splint Akrilik
Bahan akrilik digunakan untuk membuat belat yang lebih kaku, dan sering kali digunakan untuk menangani gigi patah atau yang mengalami kerusakan parah. Splint akrilik dapat membantu merekatkan bagian gigi yang retak dengan memberikan tekanan yang diperlukan. Belat ini biasanya digunakan untuk kasus yang lebih serius.
Setelah prosedur pemasangan, penting untuk mengikuti petunjuk perawatan yang diberikan oleh dokter gigi. Dengan merawat gigi dan splint dengan baik, Anda dapat memastikan bahwa gigi yang goyang menjadi lebih stabil dan mencegah masalah lebih lanjut.
Splinting gigi adalah prosedur yang efektif untuk mengatasi gigi goyang, baik yang disebabkan oleh penyakit gusi, trauma, atau kecelakaan. Dengan manfaat yang dapat menjaga gigi tetap stabil, mengurangi rasa sakit, dan memperbaiki fungsi gigi, splinting gigi menjadi pilihan yang penting dalam dunia kedokteran gigi. Selain itu, pemilihan jenis belat yang sesuai dengan kondisi gigi Anda juga akan meningkatkan kenyamanan dan hasil perawatan.
Penulis: Elfira Armilia