Fkg.umsida.ac.id – Benjolan di rongga mulut, sekecil apa pun, tidak boleh dianggap enteng. Banyak pasien yang berobat ke dokter ketika benjolan tersebut sudah membesar, padahal kalau diperiksa sejak awal bisa di diagnosa lebih cepat dan ditangani dengan tepat.
Dalam wawancara dengan drg Nurul Maulidah SpBMM(K), dosen di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Umsida sekaligus dokter spesialis bedah mulut. Menjelaskan bahwa benjolan tersebut bisa menjadi pertanda adanya kista, tumor jinak, atau bahkan tumor ganas.
Tahapan awal yang bisa dilakukan pasien saat pemeriksaan meliputi anamnesis atau penggalian informasi subyektif dari pasien, termasuk riwayat penyakit, pengobatan sebelumnya, serta apakah pasien memiliki penyakit penyerta (komorbid). Setelah itu, dilakukan pemeriksaan obyektif, seperti menilai kondisi umum, tanda-tanda vital, serta inspeksi dan palpasi benjolan di rongga mulut.
“Kalau hanya dilihat dari luar, kita belum bisa memastikan. Makanya kami perlu pemeriksaan penunjang seperti foto radiologi, FNAB, CT scan kontras, atau biopsi. Dari situ baru bisa ditegakkan diagnosis yang akurat,” tambahnya.
Tumor dan Kista di Mulut Bisa Dipicu oleh Infeksi atau Kelainan Pertumbuhan
drg Nurul menjelaskan bahwa tumor atau kista di mulut umumnya disebabkan oleh dua hal, yaitu kelainan pertumbuhan dan infeksi. Jika penyebabnya adalah kelainan pertumbuhan, maka biasanya tidak diketahui secara pasti atau bersifat idiopatik. Gangguan ini terjadi ketika sel-sel di jaringan lunak tumbuh tidak normal dan membentuk massa.
Namun, jika kista atau tumor dipicu oleh infeksi atau trauma, maka gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari menjadi faktor penting yang berkontribusi. Misalnya, kebiasaan buruk yang dilakukan seseorang seperti: merokok, konsumsi alkohol, kurang menjaga kebersihan mulut, serta cedera berulang di area mulut seperti karena gigi tiruan yang tidak pas, bisa meningkatkan risiko terjadinya tumor atau kista.
“Masyarakat perlu tahu bahwa pola hidup yang bersih dan sehat dapat membantu menekan risiko munculnya gangguan seperti ini. Menjaga kebersihan rongga mulut, rutin menyikat gigi, dan tidak menyepelekan luka kecil bisa jadi langkah pencegahan yang sangat berarti,” ujar drg nurul.
Baca Juga: Raih Medali Perak Porprov Jatim 2025, Jovan Tampil Unggul dan Makin Terpacu ke PON
Jangan Tunda Pemeriksaan Saat Ada Benjolan Kecil di Mulut
Salah satu hal yang sangat disayangkan oleh drg Nurul adalah masih banyak masyarakat yang menunda pemeriksaan saat menemukan benjolan kecil di mulut atau rahang. “Padahal, kalau diperiksa sejak awal, kemungkinan besar tindakan yang diperlukan tidak berat. Tapi kalau sudah terlambat, bisa saja harus operasi besar,” ujarnya.
Setelah diagnosis ditegakkan, dokter terutama dokter spesialis bedah mulut akan merancang rencana terapi dan tindakan. Bisa berupa pengangkatan kista secara sederhana, atau operasi lebih kompleks seperti reseksi rahang, tergantung dari luas dan kedalaman jaringan yang terlibat.
“Setelah tindakan dilakukan, kami juga memberikan perawatan luka dan instruksi pascaoperasi secara detail agar proses penyembuhan berjalan baik,” tambahnya. Menurut drg Nurul, komunikasi antara pasien dan dokter sangat penting untuk memastikan hasil pengobatan maksimal dan mencegah kekambuhan.
Cek Juga: Waspadai Gangguan Akar Gigi yang Bisa Sebabkan Nyeri Berkelanjutan
Pengalaman Menangani Tumor Besar Menjadi Pelajaran Berharga
Salah satu pengalaman klinis yang paling berkesan bagi drg Nurul adalah ketika beliau menangani pasien dengan tumor besar yang melibatkan bagian rahang. Dalam kasus tersebut, dilakukan tindakan reseksi atau pemotongan sebagian rahang, yang kemudian direkonstruksi menggunakan bone graft atau tandur tulang dari tubuh pasien sendiri.
“Itu kasus yang cukup menantang, tapi alhamdulillah berjalan lancar. Pasien juga kooperatif, jadi proses penyembuhan lebih baik,” ujarnya. Kasus tersebut menjadi pelajaran penting bahwa meskipun tumor atau kista sudah meluas, peluang terapi tetap ada selama pasien tidak terlambat memeriksakan diri.
Dengan berkembangnya teknologi medis dan keilmuan bedah mulut, banyak hal yang dulu dianggap mustahil kini bisa dilakukan. “Sekarang kami punya banyak pilihan metode dan alat untuk menangani tumor atau kista dengan risiko minimal dan hasil yang fungsional serta estetis,” jelasnya.
Sebagai penutup, drg Nurul juga berpesan, “Lebih baik datang lebih awal dan tahu kondisinya, daripada menunggu sampai berat dan menyesal. Mulut bukan hanya untuk makan, tapi juga bagian penting dari kualitas hidup kita.”
Penulis: Elfira Armilia