Fkg.umsida.ac.id – Pola makan sehat merupakan kunci utama dalam menunjang tumbuh kembang anak usia sekolah.
Sayangnya, masih banyak siswa yang belum sepenuhnya memahami dampak konsumsi makanan bergizi terhadap kesehatan tubuh dan prestasi belajar mereka.
Melihat kondisi tersebut, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FKG Umsida) melalui salah satu dosennya, drg Anis Khoirin Hayati MKes, menggelar kegiatan sosialisasi dan penyuluhan kesehatan bertajuk “Makanan Sehat dan Bergizi untuk Anak Sekolah”.
Kegiatan ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 2 Kota Kediri pada Jumat (19/9/2025) pukul 08.00–11.00 WIB dan diikuti oleh 209 siswa.
Kehadiran ratusan peserta menunjukkan besarnya antusiasme terhadap tema kesehatan, khususnya mengenai pentingnya memilih asupan makanan bergizi di tengah maraknya jajanan instan dan makanan cepat saji yang digemari anak-anak sekolah.
Menurut laporan kegiatan, penyuluhan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan anak tentang makanan bergizi, membentuk kebiasaan pola makan sehat, sekaligus menumbuhkan kesadaran bahwa gizi yang baik berperan besar dalam mendukung kesehatan fisik dan keberhasilan akademik.
Baca Juga: FKG Umsida Edukasi Kesehatan Gigi Bersama Mahasiswa KKN-T 19
Sosialisasi Gizi untuk Tingkatkan Kesadaran Sejak Dini

Dalam pemaparannya, drg Anis menjelaskan hubungan erat antara gizi dengan daya tahan tubuh, konsentrasi belajar, serta prestasi siswa.
Beliau menekankan bahwa makanan bukan sekadar untuk mengenyangkan perut, melainkan sumber energi dan zat penting yang dibutuhkan tubuh.
“Kesehatan tidak hanya ditentukan oleh kebersihan diri, tetapi juga dari apa yang kita makan setiap hari. Anak-anak yang terbiasa mengonsumsi makanan bergizi akan memiliki tubuh lebih kuat, otak yang lebih segar, dan semangat belajar yang lebih tinggi,” terangnya.
Agar mudah dipahami, materi penyuluhan disampaikan dengan contoh sederhana yang dekat dengan keseharian siswa.
Salah satunya adalah perbandingan antara kebiasaan membeli jajanan instan di luar sekolah dengan membawa bekal berupa buah, sayuran, atau makanan rumah yang lebih terjamin gizinya.
Cara penyampaian ini membuat siswa lebih cepat menangkap pesan penting dan mampu membedakan makanan sehat dengan makanan yang sebaiknya dihindari.
drg Anis juga mengingatkan bahwa kebiasaan makan sehat harus dimulai sejak dini agar terbentuk pola yang konsisten hingga dewasa.
Jika siswa terbiasa mengonsumsi makanan kaya vitamin, mineral, protein, dan serat, maka risiko penyakit seperti obesitas, anemia, maupun gangguan konsentrasi dapat diminimalisasi.
Cek Juga: FIKES Xpertise, Program Fikes Umsida Edukasi Kesehatan Remaja
Rangkaian Acara Berjalan Interaktif dan Edukatif

Acara dimulai dengan sambutan dari pihak sekolah dan narasumber, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi inti mengenai gizi seimbang.
Untuk menjaga suasana tetap hidup, penyuluhan dikemas secara interaktif, siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang berbagai topik seputar pola makan sehat, misalnya bagaimana memilih camilan yang baik, pentingnya sarapan, hingga dampak terlalu sering mengonsumsi minuman bersoda.
Sesi diskusi ini menjadi momen menarik karena banyak siswa yang antusias mengangkat tangan untuk berbagi pengalaman pribadi mereka.
Kepala sekolah SMP Muhammadiyah 2 Kota Kediri menyampaikan apresiasi besar dan berterima kasih kepada Fakultas Kedokteran Gigi Umsida yang telah meluangkan waktu untuk memberikan edukasi kepada siswa kami. Ilmu yang didapat hari ini bisa langsung diterapkan, baik di rumah maupun di sekolah, sehingga anak-anak semakin sadar pentingnya menjaga pola makan.
Baca Juga: Pemeriksaan Gigi Gratis FKG Umsida di CFD Sidoarjo Disambut Antusias Warga
Harapan ke Depan untuk Generasi Sehat dan Cerdas
Lebih dari sekadar sosialisasi, kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membentuk generasi sehat dan cerdas.
drg Anis menegaskan bahwa penyuluhan kesehatan sebaiknya tidak berhenti pada satu kali kegiatan, melainkan perlu dilakukan secara berkelanjutan di berbagai sekolah. “Harapan kami, kegiatan ini mampu menumbuhkan kesadaran kolektif di kalangan siswa.
Jika mereka terbiasa mengonsumsi makanan bergizi, maka kualitas kesehatan dan prestasi belajar akan meningkat seiring waktu,” ujarnya.
Siswa pun memberikan tanggapan positif. Beberapa di antaranya mengaku termotivasi untuk mulai mengurangi kebiasaan membeli jajanan tidak sehat dan berkomitmen membawa bekal sehat dari rumah.
Respon ini menjadi indikator keberhasilan kegiatan dalam menanamkan nilai praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan dukungan dari pihak sekolah dan antusiasme siswa, Fakultas Kedokteran Gigi Umsida berkomitmen melanjutkan program pengabdian masyarakat serupa di berbagai daerah.
Diharapkan, melalui kolaborasi pendidikan dan kesehatan, semakin banyak anak yang sadar pentingnya pola makan bergizi sehingga mampu tumbuh menjadi generasi unggul yang sehat, berprestasi, dan berakhlak mulia.
Penulis: Elfira Armilia