Kenali Dampak dan Cara Penanganan Gigi Bungsu Yang Bermasalah

Fkg.umsida.ac.id – Gigi bungsu atau molar ketiga merupakan gigi terakhir yang tumbuh dalam rongga mulut.

Biasanya, gigi ini mulai tumbuh saat seseorang berusia antara 17 hingga 25 tahun. Namun, tidak semua orang mengalami pertumbuhan gigi bungsu yang sempurna.

Dalam banyak kasus, gigi bungsu mengalami pertumbuhan yang tidak normal, seperti tumbuh miring, terjebak dalam gusi, atau bahkan tidak memiliki ruang yang cukup untuk keluar sepenuhnya. Kondisi ini dikenal sebagai impaksi gigi bungsu.

Impaksi gigi bungsu dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan mulut. Gigi yang tumbuh dalam posisi tidak tepat dapat menekan gigi sebelahnya, menyebabkan rasa sakit, pembengkakan, hingga infeksi.

Sumber: Pinterest

Bahkan dalam kasus tertentu, impaksi yang tidak ditangani dapat merusak struktur tulang rahang dan gusi, serta memicu pembentukan kista atau tumor jinak di sekitar area gigi bungsu.

Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk mewaspadai potensi masalah yang ditimbulkan oleh pertumbuhan gigi bungsu yang tidak normal.

Gejala Gigi Bungsu Bermasalah yang Perlu Diwaspadai

Sumber: Pinterest

Gigi impaksi tersebut seringkali menimbulkan berbagai gejala yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu gejala yang umum dirasakan adalah nyeri atau ketidaknyamanan di bagian belakang rahang, terutama saat mengunyah atau membuka mulut lebar.

Selain itu, pembengkakan pada gusi di sekitar area pertumbuhan gigi impaksi kerap terjadi, disertai dengan kemerahan dan rasa nyeri ketika disentuh.

Beberapa orang juga mengalami kesulitan membuka mulut secara penuh akibat rasa sakit yang meningkat saat rahang digerakkan.

Gejala lain yang perlu diwaspadai adalah bau mulut atau rasa tidak sedap yang persisten, yang biasanya disebabkan oleh sisa makanan yang terperangkap di area gigi bungsu dan memicu infeksi bakteri.

Dalam beberapa kasus, infeksi yang terjadi dapat menimbulkan gejala sistemik seperti demam, pembengkakan kelenjar getah bening, hingga perasaan tidak nyaman secara umum.

Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala tersebut, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter gigi agar mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat sebelum timbul komplikasi lebih lanjut.

Prosedur Odontektomi yaitu Solusi untuk Gigi Impaksi

Sumber: Pinterest

Salah satu metode penanganan yang umum dilakukan untuk mengatasi gigi impaksi adalah odontektomi, yaitu tindakan operasi pencabutan gigi impaksi.

Prosedur ini dilakukan jika posisi gigi yang impaksi tidak memungkinkan untuk tumbuh normal atau sudah menimbulkan masalah kesehatan mulut.

Odontektomi biasanya dilakukan oleh dokter gigi spesialis bedah mulut yang berpengalaman. Prosesnya diawali dengan pemeriksaan radiografi untuk mengetahui posisi gigi secara tepat.

Setelah itu, pasien akan diberikan anestesi lokal atau umum, tergantung pada tingkat kesulitan pencabutan. Dengan menggunakan alat dan teknik khusus, dokter akan mencabut gigi impaksi dengan hati-hati, meminimalkan risiko komplikasi, dan mempercepat pemulihan.

Baca Juga: Waspadai Sariawan yang Tak Kunjung Sembuh Bisa Jadi Penyakit Ganas

Pentingnya Pemeriksaan Rutin untuk Deteksi Dini

Sumber: Pinterest

Pemeriksaan gigi secara rutin sangat penting, khususnya bagi mereka yang berada dalam rentang usia pertumbuhan gigi bungsu. Pemeriksaan berkala ke dokter gigi memungkinkan deteksi dini adanya potensi impaksi gigi bungsu bahkan sebelum muncul gejala.

Melalui pemeriksaan klinis dan radiografi, dokter gigi dapat melihat posisi dan arah pertumbuhan gigi bungsu, serta memberikan rekomendasi tindakan yang diperlukan.

Dengan pemeriksaan rutin, banyak kasus impaksi gigi bungsu dapat ditangani secara preventif, misalnya dengan pencabutan sebelum menimbulkan rasa sakit atau infeksi.

Selain itu, perawatan rutin juga membantu menjaga kesehatan gigi secara keseluruhan, mencegah terjadinya masalah periodontal, karies, hingga gangguan kesehatan mulut lainnya.

Lihat Juga: Umsida Jadi Lembaga Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Program Koding dan KA

Risiko Komplikasi Jika Gigi Bungsu Bermasalah Tidak Segera Ditangani
Sumber: Pinterest

Mengabaikan masalah  impaksi yang bermasalah dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius. Salah satunya adalah infeksi berulang (perikoronitis), yaitu peradangan pada jaringan gusi di sekitar gigi bungsu yang tumbuh sebagian.

Infeksi ini bisa menyebar ke jaringan sekitarnya, menyebabkan abses, bahkan berisiko mengganggu kesehatan sistemik jika tidak segera ditangani.

Selain itu, gigi impaksi yang tumbuh miring juga dapat merusak gigi tetangga. Tekanan dari gigi bungsu yang mendorong gigi di depannya bisa menyebabkan kerusakan enamel,

pembentukan lubang gigi (karies), hingga gangguan struktur gigi. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berujung pada kehilangan gigi.

Tak hanya itu, impaksi yang kronis dapat menyebabkan pembentukan kista atau tumor jinak di rahang, yang memerlukan penanganan bedah lebih kompleks.

Oleh karena itu, deteksi dini dan penanganan segera menjadi kunci untuk mencegah komplikasi serius akibat impaksi.

Penulis: Ana Sofiana W

Editor: Elfira Armilia