Waspada Sariawan Susah Sembuh Ternyata Bisa Jadi Tanda Kekurangan Vitamin C

Fkg.umsida.ac.id – Sariawan atau luka di mulut sering dianggap masalah sepele, namun kenyataannya bisa sangat mengganggu.

Rasa nyeri yang muncul saat makan atau minum membuat aktivitas sehari-hari terasa tidak nyaman. Bahkan, sariawan yang sulit sembuh bisa menjadi tanda adanya kekurangan nutrisi penting, seperti vitamin C.

Memahami penyebab, faktor risiko, dan cara mengatasinya menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan mulut.

Penyebab Umum Munculnya Sariawan

Sumber: Pinterest

Sariawan dapat muncul karena berbagai faktor, baik dari kebiasaan sehari-hari maupun kondisi kesehatan tertentu. Salah satu penyebab paling umum adalah cedera pada lapisan dalam mulut.

Misalnya, tergigit secara tidak sengaja, gigi tajam, penggunaan kawat gigi, atau mengunyah makanan keras. Cedera kecil ini dapat memicu peradangan sehingga muncul sariawan yang terasa perih.

Baca Juga: Waspada Rahang Bengkak: Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Selain itu, kondisi medis tertentu juga bisa memicu sariawan. Kekurangan vitamin C, vitamin B12, atau zat besi, sistem imun yang lemah, serta infeksi virus seperti pilek atau penyakit tangan, kaki, dan mulut, meningkatkan risiko sariawan muncul.

Bahkan perubahan hormon pada wanita saat menstruasi, atau stres yang berkepanjangan, bisa menjadi pemicu. Obat-obatan tertentu, seperti kemoterapi, obat antiinflamasi nonsteroid (AINS), dan beberapa penghambat beta, juga dapat memengaruhi kesehatan mulut dan menyebabkan luka sariawan.

Kekurangan Vitamin C dan Dampaknya

Source: Pexels

Vitamin C atau asam askorbat adalah nutrisi penting untuk tubuh, terutama untuk mendukung kesehatan gusi. Vitamin ini berperan dalam pembentukan kolagen, yang merupakan komponen utama jaringan gusi.

Kekurangan vitamin C dapat mengganggu kemampuan tubuh dalam memperbaiki jaringan gusi, sehingga sariawan menjadi sulit sembuh.

Menurut pakar kesehatan, kadar vitamin C dalam darah dapat menjadi indikator penting kondisi kesehatan seseorang. Kekurangan vitamin C tidak hanya membuat luka di mulut sulit sembuh, tetapi juga melemahkan sistem imun.

Cek Juga: Senyum Tanpa Batas! FKG Umsida Kupas Tuntas Penanganan Maloklusi

Oleh karena itu, konsumsi buah-buahan seperti jeruk, pepaya, pisang, dan sayuran hijau tinggi asam folat seperti bayam dan asparagus sangat dianjurkan untuk mempercepat penyembuhan dan menjaga kesehatan gusi.

Kebiasaan yang Memperburuk Sariawan
Source: Pexels

Selain faktor nutrisi, beberapa kebiasaan sehari-hari juga memengaruhi kesembuhan sariawan:

  1. kurang menjaga kebersihan gigi dan mulut dapat memperlambat proses penyembuhan. Bakteri dalam mulut akan lebih mudah berkembang biak dan memperburuk peradangan.
  2.  dehidrasi menjadi faktor yang sering diabaikan. Kekurangan cairan mengurangi produksi air liur, yang berfungsi membantu melawan bakteri di mulut. Ketika air liur berkurang, risiko sariawan bertambah dan nyeri bisa semakin parah.
  3. konsumsi makanan pedas atau terlalu asam secara berlebihan dapat mengiritasi luka sariawan. Meskipun pedas bukan penyebab utama, efek panas pada mulut bisa memperlambat proses penyembuhan. Oleh karena itu, sebaiknya kurangi makanan pedas atau asam saat sariawan sedang aktif.
  4. pola makan yang rendah nutrisi, terutama kurang buah dan sayuran, membuat tubuh kekurangan vitamin penting. Nutrisi seperti vitamin C, B12, dan zat besi sangat diperlukan untuk mempercepat regenerasi jaringan dan menjaga gusi tetap sehat.

Baca Selengkapnya: Pemeriksaan Gigi dan Kesehatan Menyeluruh di Perkim Sidoarjo

Cara Mengatasi Sariawan dan Mencegahnya
Sumber: Pinterest

Mengatasi sariawan yang sulit sembuh bisa dilakukan dengan beberapa langkah sederhana namun efektif:

1.konsumsi makanan bergizi tinggi vitamin C dan mineral penting. Buah-buahan segar, sayuran hijau, dan makanan kaya protein membantu proses penyembuhan luka di mulut.

2. perhatikan kebersihan mulut. Sikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride, bersihkan sela gigi dengan benang gigi, dan berkumur menggunakan larutan antiseptik ringan bila perlu. Langkah ini membantu mengurangi jumlah bakteri penyebab infeksi dan mempercepat pemulihan.

3. untuk meredakan rasa nyeri, gunakan obat kumur antiseptik atau larutan air garam hangat untuk berkumur beberapa kali sehari. Sensasi hangat membantu mengurangi nyeri dan membersihkan area luka dari kotoran atau bakteri.

4. hindari makanan pedas, asam, atau keras sementara waktu. Fokus pada makanan lunak dan netral agar tidak memperparah luka. Selain itu, cukup minum air putih untuk menjaga kelembapan mulut dan mempercepat regenerasi jaringan.

5. kelola stres dan istirahat yang cukup. Kelelahan dan tekanan psikologis dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga sariawan lebih sulit sembuh.

6. Jika sariawan tidak kunjung sembuh lebih dari dua minggu atau muncul gejala tambahan seperti demam, nyeri hebat, atau pembengkakan, segera konsultasikan ke dokter gigi atau dokter spesialis mulut. Pemeriksaan medis penting untuk memastikan tidak ada kondisi serius yang mendasari munculnya sariawan.

Dengan memahami penyebab, faktor risiko, dan langkah-langkah pencegahan serta pengobatan, sariawan yang sulit sembuh dapat ditangani lebih efektif. Memperhatikan nutrisi, menjaga kebersihan mulut, dan menghindari kebiasaan buruk menjadi kunci agar mulut tetap sehat dan sariawan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.

Penulis: Elfira Armilia