5 Cara Menghentikan Kebiasaan Mengunyah Es Batu

Fkg.umsida.ac.id – Mengunyah es batu mungkin tampak tidak berbahaya, namun dapat menyebabkan kerusakan serius pada gigi dan mulut.

Tekanan yang dihasilkan saat mengunyah es batu dapat meretakkan enamel gigi, bahkan membuatnya patah.Selain itu, kebiasaan ini dapat mengikis enamel secara bertahap, menyebabkan gigi lebih rentan terhadap karies dan sensitivitas.

Perawatan gigi seperti tambalan atau kawat gigi juga bisa rusak akibat kerasnya es batu. Kebiasaan ini juga memberi tekanan berlebih pada sendi rahang, berpotensi menyebabkan gangguan temporomandibular (TMJ) dan nyeri otot.

Selain itu, es batu dapat menyebabkan iritasi atau luka pada gusi yang jika tidak ditangani dengan benar bisa berkembang menjadi infeksi. Dalam beberapa kasus, kebiasaan ini bisa menjadi gejala anemia (pagofagia), yang perlu penanganan medis lebih lanjut.

Cek Selengkapnya: Gigi Susu yang Terabaikan Bisa Jadi Pemicu Maloklusi Permanen pada Anak

Mengapa Orang Mengunyah Es Batu?

Sumber: Pinterest

Meskipun terlihat sepele, kebiasaan mengunyah es lebih dari sekadar menikmati tekstur atau suhu dingin. Ada berbagai faktor psikologis, emosional, dan medis yang bisa menjadi penyebabnya. Berikut adalah beberapa alasan yang sering mendasari kebiasaan ini:

  1. Efek Menenangkan

Banyak orang merasa bahwa mengunyah es memberikan rasa menenangkan dan menyegarkan. Sensasi dingin dapat meningkatkan aliran darah ke otak, yang menghasilkan perasaan relaks dan mengurangi stres. Ini mirip dengan kebiasaan seperti menggigit kuku atau menggoyangkan kaki sebagai bentuk mekanisme untuk menenangkan sistem saraf.

  1. Pengalihan dari Stres atau Kebosanan

Mengunyah es sering kali digunakan sebagai pelarian dari stres, kecemasan, atau kebosanan. Kebiasaan ini memberikan stimulasi fisik yang mudah diakses, terutama saat seseorang merasa gelisah atau mencari distraksi. Beberapa orang bahkan menggantikan kebiasaan buruk seperti merokok atau makan berlebihan dengan mengunyah es.

  1. Pagofagia: Gejala Medis

Dalam dunia medis, kebiasaan mengunyah es disebut pagofagia, yang terkait dengan pica, keinginan untuk mengonsumsi benda non-makanan. Pagofagia sering dikaitkan dengan anemia defisiensi zat besi, karena banyak orang dengan kekurangan zat besi merasa dorongan kuat untuk mengunyah es. Para ahli berpendapat bahwa sensasi dingin membantu mengurangi peradangan pada mulut dan meningkatkan kewaspadaan pada penderita anemia, sebagai kompensasi terhadap kekurangan oksigen akibat rendahnya sel darah merah.

 Baca Juga: Raih Perunggu Piala Gubernur Jatim II 2025, Mahasiswa Ini Bersaing dengan Tim Militer

Cara Menghentikan Kebiasaan Mengunyah Es Batu

Mengunyah es mungkin terasa menyegarkan dan menyenangkan, namun jika dilakukan terus-menerus, kebiasaan ini bisa menyebabkan berbagai masalah serius pada gigi, gusi, dan bahkan menjadi gejala kondisi medis tertentu seperti anemia.

Menghentikan kebiasaan ini memang tidak selalu mudah, terutama jika sudah menjadi respons otomatis terhadap stres atau kebosanan. Namun, ada beberapa langkah praktis dan efektif yang bisa diterapkan untuk mengurangi dan menghentikan kebiasaan ini secara bertahap.

  1. Ubah Cara Menikmati Es
Sumber: Pinterest

Alih-alih mengunyah es, biarkan es mencair di lidah. Anda tetap bisa menikmati kesegaran es tanpa memberi tekanan pada gigi, mengurangi risiko kerusakan enamel.

  1. Gunakan Alternatif yang Lebih Aman
Sumber: Pinterest

Jika keinginan mengunyah tetap ada, coba pilihan lain seperti es serut, buah beku, sayuran segar, atau permen karet bebas gula yang lebih aman bagi gigi, serta tetap memberikan sensasi serupa.

  1. Batasi Minuman Dingin yang Bersoda dan Manis
Sumber: Pinterest

Hindari minuman manis dan bersoda yang dapat memperburuk sensitivitas gigi dan merusak enamel. Gantilah dengan air dingin atau teh herbal tanpa gula.

  1. Periksa Kesehatan: Cek Kadar Zat Besi
Sumber: Pinterest

Jika keinginan mengunyah es terus-menerus, periksakan kadar zat besi Anda. Kebiasaan ini bisa menjadi tanda pagofagia, yang sering kali berhubungan dengan anemia defisiensi zat besi.

  1. Konsultasi dan Perawatan Rutin ke Dokter Gigi
Sumber: Pinterest

Jika sudah merasakan gejala seperti gigi sensitif atau nyeri rahang, lakukan pemeriksaan gigi secara berkala untuk mendeteksi kerusakan dini dan mendapatkan perawatan yang diperlukan.

Kebiasaan mengunyah es mungkin terasa sepele dan menyenangkan, terutama saat cuaca panas atau stres.

Namun dampak negatifnya terhadap kesehatan gigi dan mulut sangat serius dari retakan enamel hingga gigi patah, kerusakan restorasi, sensitivitas, masalah TMJ, hingga indikasi kondisi medis.

Jika Anda ingin menjaga kesehatan mulut, sebaiknya hentikan kebiasaan ini, cari alternatif yang lebih aman, dan perhatikan kesehatan umum, termasuk kadar zat besi.

Penulis : Rayhan Rizq I

Editor: Elfira Armilia