Fkg.umsida.ac.id – Sariawan sering dianggap sepele, padahal bisa menjadi gejala awal dari penyakit yang berbahaya.
Dalam banyak kasus, sariawan yang muncul di rongga mulut hanyalah luka ringan akibat tergigit atau kekurangan vitamin. Namun, jika sariawan tidak sembuh dalam waktu lebih dari dua minggu, perlu diwaspadai sebagai tanda awal penyakit keganasan seperti kanker rongga mulut.
Artikel ini akan membahas ciri-ciri sariawan yang patut diwaspadai, siapa saja yang berisiko, hingga pentingnya deteksi dini.
Membedakan Sariawan Biasa dan Sariawan Berbahaya

Sariawan biasa muncul akibat iritasi ringan, seperti tergigit saat makan atau menyikat gigi terlalu keras. Biasanya sariawan jenis ini berbentuk bulat kecil, berwarna putih dengan tepian kemerahan, terasa nyeri,
dan akan sembuh dengan sendirinya dalam 7 hingga 14 hari. Sariawan seperti ini sering tidak membutuhkan pengobatan khusus, cukup menjaga kebersihan mulut dan memperbanyak asupan vitamin C dan B12.
Namun, bila sariawan bertahan lebih dari dua minggu, tidak sembuh meskipun sudah diberi salep, atau justru membesar, maka perlu dicurigai.
Apalagi jika muncul luka yang menebal, terasa tidak nyeri tetapi tidak sembuh-sembuh, berdarah tanpa sebab, atau disertai benjolan. Gejala tambahan seperti mati rasa pada lidah, gusi, atau bagian dalam pipi juga merupakan tanda bahwa sariawan tersebut bukanlah luka biasa.
Baca berikutnya: Krisis Dokter Gigi dan Rencana Pelibatan Tukang Gigi, Ini Kata Dosen FKG Umsida
Sariawan Bisa Jadi Awal dari Kanker Mulut

Kanker rongga mulut adalah salah satu jenis kanker yang dapat dimulai dari luka sariawan yang tidak sembuh-sembuh.
Luka yang berubah warna, menjadi keras, atau membentuk massa jaringan abnormal perlu segera diperiksakan. Penyakit ini umumnya menyerang bagian lidah, dasar mulut, pipi bagian dalam, gusi, dan langit-langit mulut.
Sariawan yang berubah menjadi kanker mulut biasanya tidak terlalu nyeri, namun terus menetap dan berkembang.
Dalam stadium lanjut, gejala yang muncul bisa berupa sulit menelan, berbicara, hingga rasa nyeri yang menjalar ke telinga atau rahang. Jika Anda merasakan gejala tersebut, segera konsultasikan ke dokter spesialis bedah mulut atau dokter gigi.
Penting untuk diingat bahwa semakin cepat kanker mulut dideteksi, semakin tinggi peluang keberhasilan pengobatannya. Oleh karena itu, jangan pernah menganggap remeh sariawan yang tidak kunjung sembuh.
Cek Berikutnya: Puncak PKMU 2025: Al Islam dan Kemuhammadiyahan Tetap Harus Diterapkan Walau PKMU Usai
Faktor Risiko yang Memperbesar Kemungkinan Kanker Mulut

Beberapa faktor risiko diketahui memperbesar kemungkinan seseorang terkena kanker rongga mulut. Yang paling umum adalah kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan. Kombinasi antara dua faktor ini bahkan meningkatkan risiko hingga 30 kali lipat. Selain itu, paparan sinar matahari langsung dalam waktu lama, terutama pada bibir, juga bisa memicu perubahan sel yang bersifat ganas.
Infeksi Human Papillomavirus (HPV) juga berperan besar dalam meningkatkan risiko kanker mulut, terutama pada individu yang aktif secara seksual dengan banyak pasangan. Iritasi kronis akibat gigi palsu yang tidak pas, gigi yang tajam, atau kebersihan mulut yang buruk juga menjadi pemicu jangka panjang yang sering diabaikan.
Orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah seperti penderita HIV/AIDS atau pasien transplantasi juga lebih rentan terkena infeksi yang berujung pada perubahan sel menjadi ganas. Maka dari itu, menjaga gaya hidup sehat dan kebersihan rongga mulut sangat penting untuk pencegahan.
Baca Selengkapnya: Malas Sikat Gigi Bisa Picu Penyakit Jantung, Ini Penjelasannya
Deteksi Dini dan Gaya Hidup Sehat adalah Kunci Pencegahan

- Periksakan gigi ke dokter minimal dua kali dalam setahun, terutama bila Anda merasakan ciri-ciri sariawan bebahaya.

- Sikat gigi dua kali sehari, gunakan benang gigi, dan berkumurlah dengan obat kumur antiseptik.

- Hindari merokok dan alkohol, serta perbanyak konsumsi buah dan sayur yang kaya antioksidan.

- Bila ada sariawan yang tidak kunjung sembuh dalam dua minggu, disertai dengan benjolan, perubahan warna jaringan mulut, atau kesulitan makan dan berbicara, jangan tunda untuk memeriksakan diri. Deteksi dini dapat mencegah kondisi yang lebih parah dan bahkan menyelamatkan nyawa Anda.
Jangan pernah meremehkan sariawan yang tampaknya sepele. Meski sebagian besar merupakan luka ringan, sariawan yang menetap bisa menjadi tanda awal dari penyakit serius seperti kanker mulut.
Penulis: Nasya Avrilia.H
Editor: Elfira Armilia