Fkg.umsida.ac.id – Sakit gigi sering dianggap masalah sepele yang bisa diatasi dengan obat pereda nyeri atau dibiarkan hingga mereda sendiri.
Namun, di balik rasa nyeri itu tersembunyi risiko yang jauh lebih berbahaya. Artikel ini memuat beberapa sumber medis, yang menyebutkan bahwa infeksi akibat sakit gigi bisa berujung pada komplikasi serius, bahkan mengancam nyawa jika tidak segera ditangani.
Fakta ini sering kali luput dari perhatian masyarakat luas, padahal bahaya yang ditimbulkan sangat nyata.
Mengabaikan sakit gigi bukan hanya berisiko membuat rasa sakit bertambah, tetapi juga memungkinkan infeksi menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Infeksi dari rongga mulut dapat menyusup ke aliran darah, menyebar ke organ vital seperti jantung, otak, atau paru-paru, dan menyebabkan kondisi medis berat seperti sepsis.
Oleh sebab itu, penting untuk tidak menyepelekan nyeri pada gigi, terutama jika disertai gejala lain yang mengkhawatirkan.
Bagaimana Sakit Gigi Bisa Menjadi Ancaman Serius?

Infeksi gigi umumnya bermula dari bakteri yang berkembang di rongga gigi atau gusi. Bila tidak segera dibersihkan dan ditangani, bakteri ini dapat membentuk abses atau kantung nanah berisi bakteri yang menumpuk dan menyebabkan peradangan.
Abses yang tidak ditangani bisa pecah dan menyebarkan bakteri ke dalam sistem peredaran darah. Beberapa cara penyebaran infeksi gigi ke seluruh tubuh, antara lain:
- Melalui aliran darah: Bakteri dari infeksi lokal bisa masuk ke pembuluh darah dan menyebar ke organ seperti jantung (endokarditis), otak (meningitis), bahkan paru-paru.
- Meluas ke sinus atau tenggorokan: Infeksi bisa menjalar ke sinus atau tenggorokan dan menyebabkan pembengkakan yang membahayakan saluran napas.
- Risiko meningkat pada orang dengan sistem imun lemah: Penderita diabetes, lansia, atau pasien dengan imunitas rendah lebih rentan mengalami komplikasi berat dari infeksi gigi.
Meskipun kasus kematian akibat sakit gigi tergolong jarang, dunia medis mencatat beberapa kasus tragis di mana infeksi yang dibiarkan menyebabkan sepsis dan gagal organ. Oleh karena itu, memahami gejala dan mengenali tanda-tanda bahaya menjadi langkah penting untuk mencegah kondisi memburuk.
Waspadai Gejala dan Tanda Bahaya

Agar tidak menyesal di kemudian hari, kenali gejala-gejala yang menunjukkan infeksi gigi telah berkembang ke tahap serius. Berikut beberapa tanda yang tidak boleh diabaikan:
- Bengkak parah pada pipi, leher, atau rahang, terutama jika disertai demam tinggi dan menggigil.
- Nyeri yang menjalar, seperti ke kepala atau telinga, serta wajah memerah atau terasa panas.
- Kesulitan membuka mulut, menelan, atau berbicara bisa menandakan infeksi menyebar ke jaringan lunak di leher.
- Pembesaran kelenjar getah bening, menunjukkan tubuh sedang berjuang melawan infeksi.
- Tanda-tanda awal sepsis, seperti denyut jantung meningkat, tekanan darah menurun, kulit pucat, atau kebingungan.
Jika mengalami satu atau lebih gejala tersebut, sebaiknya segera ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pertolongan medis. Mengandalkan obat pereda nyeri saja tidak cukup jika infeksi sudah menyebar.
Baca Juga: Beragam Manfaat Sikat Gigi Bekas untuk Kehidupan Sehari-Hari
Langkah Pencegahan dan Perawatan yang Efektif

Agar terhindar dari risiko fatal akibat sakit gigi, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:
- Segera periksa ke dokter gigi saat sakit muncul – Penanganan dini seperti penambalan, pencabutan, atau drainase abses sangat penting.
- Menjaga kebersihan mulut setiap hari – Sikat gigi minimal dua kali sehari dan gunakan obat kumur antiseptik seperti chlorhexidine untuk mengurangi bakteri di mulut.
- Gunakan obat dengan bijak – Paracetamol dan ibuprofen dapat membantu meredakan nyeri, namun jika infeksi teridentifikasi, dokter akan memberikan antibiotik.
- Amati kondisi tubuh secara menyeluruh – Bila muncul demam atau gejala sistemik, segera menuju UGD karena infeksi bisa memburuk dengan cepat.
Selain itu, pola hidup sehat juga berperan besar dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Konsumsi makanan yang bergizi, kurangi asupan gula berlebih, kelola stres dengan baik, dan pastikan tubuh cukup istirahat agar sistem imun tetap optimal. Pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali juga sangat dianjurkan.
Baca Juga: RUU TNI Tuai Kontroversi, BEM dan Korkom IMM Umsida Gelar Konsolidasi dan Diskusi
Sakit gigi bukan sekadar gangguan ringan. Dalam kasus tertentu, ia bisa menjadi tanda peringatan awal dari masalah kesehatan yang lebih besar. Infeksi yang tidak ditangani dengan cepat dapat berkembang menjadi komplikasi serius seperti sepsis, bahkan mengancam nyawa.
Dengan mengenali gejala, menjaga kebersihan gigi dan mulut, serta tidak menunda periksa ke dokter, kita bisa mencegah risiko kesehatan yang lebih besar. Jangan tunggu sampai sakit gigi menjadi ancaman nyawa, mulailah menjaga kesehatan gigi sejak sekarang.
Penulis: Nasya Avrilia H
Editor: Elfira Armilia