Tanda-Tanda Gigi Pertama Bayi Muncul dan Cara Menanganinya

Fkg.umsida.ac.id – Proses tumbuhnya gigi pertama bayi adalah salah satu tahap penting dalam tumbuh kembangnya. Biasanya dimulai pada usia 6-8 bulan, saat gigi susu pertama kali muncul.

Meski hal ini adalah perkembangan yang normal, sering kali membuat bayi merasa tidak nyaman, rewel, dan cemas. Orang tua pun sering kali bingung bagaimana cara menangani bayi yang mengalami teething syndrome atau munculnya gigi pertama.

Tanda-Tanda Kemunculan Gigi Pertama Bayi

Proses pertumbuhan gigi pertama ini bisa mempengaruhi kondisi fisik dan emosi bayi. Sebagian besar bayi akan mengalami beberapa gejala selama masa ini yang berlangsung sekitar 8 hari. Gejala-gejala ini adalah tanda-tanda bahwa gigi susu pertama mereka sedang berkembang. Salah satu gejala pertama yang bisa Anda amati adalah dorongan untuk menggigit. Bayi akan cenderung menggigit segala sesuatu yang bisa mereka jangkau, seperti mainan atau tangan orang tua. Hal ini disebabkan oleh rasa sakit pada gusi yang sedang meradang saat gigi baru mulai muncul.

Selain itu, Anda juga mungkin akan menyadari bahwa bayi menjadi lebih susah makan. Makanan yang keras atau bahkan tekstur makanan yang lebih lembut sekalipun bisa menyebabkan rasa nyeri pada gusi bayi. Gusi yang bengkak dan sensitif membuat bayi enggan mengunyah dan menelan, sehingga mereka akan lebih sering menolak makanan.

Jumlah air liur meningkat juga merupakan tanda yang umum terjadi. Saat gigi mulai tumbuh, gusi bayi menjadi lebih iritasi, yang merangsang peningkatan produksi air liur. Akibatnya, bayi akan lebih sering ngeces atau mengeluarkan air liur, yang sering kali membuat wajah dan baju bayi basah. Orang tua perlu lebih sering membersihkan area sekitar mulut bayi untuk menghindari iritasi kulit.

Baca Juga: Gelar Seminar Kesehatan Mental, PIK-M Umsida Gali Peran Keluarga dalam Pembentukan Karakter Anak

Tanda lainnya yang sering muncul adalah menangis dan tidur yang terganggu. Rasa sakit pada gusi dapat mengganggu kenyamanan bayi, membuat mereka rewel dan mudah menangis. Selain itu, gangguan tidur juga sering terjadi karena bayi merasa tidak nyaman sepanjang malam akibat rasa nyeri pada gusi.

Beberapa orang tua juga melaporkan bahwa bayi yang tumbuh gigi pertama mereka bisa mengalami demam, diare, pilek, atau batuk. Walaupun gejala ini sering dikaitkan dengan proses tumbuh gigi, banyak ahli kesehatan yang menyarankan agar Anda tetap mewaspadai gejala-gejala ini, karena bisa saja ada infeksi yang mendasari gejala tersebut. Demam dan pilek, misalnya, lebih mungkin disebabkan oleh infeksi virus, bukan oleh teething itu sendiri.

Cara Menangani Gejala Kemunculan Gigi Pertama Bayi

Source: Pinterest

Walaupun munculnya gigi pertama bayi adalah hal yang wajar, tidak bisa dipungkiri bahwa gejala-gejala tersebut bisa membuat bayi sangat rewel dan tidak nyaman. Sebagai orang tua, Anda bisa melakukan beberapa langkah untuk meredakan rasa sakit yang dirasakan oleh Si Kecil selama masa teething. Berkonsultasi dengan dokter adalah langkah pertama yang perlu diambil. Dokter akan memberikan solusi terbaik dan mungkin meresepkan obat atau gel khusus teething yang bisa digunakan untuk meredakan nyeri. Gel teething yang mengandung benzocaine atau lidocaine sering direkomendasikan untuk memberikan rasa nyaman sementara di gusi bayi.

Memberikan teething ring atau cincin gigi juga bisa sangat membantu. Teething ring adalah alat bantu yang terbuat dari karet yang aman bagi bayi untuk digigit. Ketika bayi menggigit cincin ini, tekanan yang diberikan pada gusi bisa mengurangi rasa sakit akibat iritasi. Beberapa cincin gigi juga dirancang untuk didinginkan di dalam kulkas agar memberikan sensasi dingin yang menenangkan.

Selain itu, Anda juga bisa memberikan sayuran atau buah yang keras seperti wortel atau apel. Tekstur makanan ini bisa merangsang gusi bayi untuk lebih kuat bekerja dan memberikan sedikit rasa lega. Meskipun demikian, pastikan bahwa sayuran atau buah yang diberikan aman untuk digigit dan tidak berisiko menimbulkan tersedak. Anda juga bisa memotongnya menjadi potongan kecil agar lebih mudah dimakan bayi.

Selama periode teething, pastikan untuk menjaga kebersihan mulut bayi dengan baik. Sering-sering membersihkan air liur yang menetes juga akan mencegah iritasi kulit di sekitar mulut dan dagu. Selain itu, pastikan benda-benda yang dimasukkan bayi ke mulutnya dalam kondisi bersih dan aman.

Cek Juga: Edukasi Gigi Ramah Anak FKG Umsida Berikan Pemeriksaan Gigi Gratis di CFD Sidoarjo

Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Sumber: Pinterest

Meskipun tanda-tanda gigi pertama bayi dapat ditangani di rumah, Anda perlu mewaspadai beberapa kondisi yang memerlukan perhatian medis. Jika gejala seperti demam tinggi, diare berat, atau pembengkakan gusi yang tidak kunjung membaik terjadi, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Infeksi atau masalah lain selain teething mungkin menjadi penyebab gejala-gejala ini.

Jika bayi Anda mengalami masalah tidur yang berkepanjangan atau rewel yang tidak bisa dikendalikan dengan cara-cara alami, dokter gigi atau dokter anak dapat memberikan solusi yang lebih spesifik. Jika diperlukan, dokter dapat memeriksa kondisi gusi bayi untuk memastikan tidak ada infeksi atau masalah lain yang perlu diatasi.

Dengan mengenali tanda-tanda munculnya gigi pertama bayi dan mengikuti langkah-langkah perawatan yang tepat, dapat membantu mengurangi rasa sakit dan memberikan kenyamanan selama proses teething. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika gejala terasa mengganggu atau tidak kunjung membaik. Dengan perhatian dan perawatan yang tepat, gigi pertama bayi akan muncul dengan lancar dan Si Kecil pun bisa melalui proses ini dengan lebih nyaman.

Penulis: Elfira Armilia