Cara Efektif Mengatasi Gusi Bengkak Akibat Infeksi

Fkg.umsida.ac.id – Gusi bengkak merupakan salah satu masalah kesehatan mulut yang cukup sering dialami, terutama ketika terjadi infeksi di dalam rongga mulut.

Kondisi ini tidak hanya menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi juga dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari seperti makan, minum, dan berbicara. Dilansir dari laman Halodoc, gusi bengkak sering disebabkan oleh infeksi bakteri maupun virus yang menyerang jaringan gusi dan sekitar mulut.

Gusi merupakan jaringan keras berwarna merah muda yang menutupi tulang rahang dan memiliki pembuluh darah yang melimpah. Saat terjadi peradangan atau infeksi, jaringan ini akan mengalami pembengkakan dan tampak lebih merah dibandingkan kondisi normal.

Cek Juga: Tren Behel Fashion, Pakar Umsida: Tidak Direkomendasikan

Salah satu contoh infeksi yang kerap menyebabkan gusi bengkak adalah gingivostomatitis, yang disebabkan oleh bakteri atau virus tertentu. Kondisi ini biasanya ditandai dengan munculnya lesi mirip sariawan pada mulut, yang membuat rasa nyeri dan tidak nyaman bagi penderitanya.

Selain infeksi, penyebab gusi bengkak bisa berasal dari virus herpes simplex tipe 1 (HSV-1) yang menimbulkan luka dingin, Coxsackievirus yang sering menular melalui kontak dengan benda terkontaminasi, maupun bakteri seperti Streptococcus.

Kurangnya menjaga kebersihan mulut, seperti jarang menyikat gigi atau tidak membersihkan sela-sela gigi, juga dapat memperparah kondisi ini.

Gejala Gusi Bengkak dan Tanda Infeksi yang Perlu Diwaspadai

Sumber: Pinterest

Gusi bengkak biasanya muncul bersamaan dengan gejala lain yang menandakan adanya infeksi mulut.

Baca Juga: Kenali Peran Dokter Gigi Anak dan Mengapa Anak Perlu Rutin Diperiksa?

Dilansir dari laman Halodoc, gejala yang paling umum termasuk adanya luka kecil pada gusi yang menyerupai sariawan, tetapi memiliki warna keabu-abuan atau kuning di bagian luar dan merah di tengah. Selain itu, mulut juga bisa mengeluarkan bau tidak sedap akibat pertumbuhan bakteri.

Source: Pinterest

Penderita mungkin juga mengalami demam, pembengkakan pada kelenjar getah bening, gusi yang mudah berdarah, serta kesulitan mengunyah atau menelan makanan.

Gejala-gejala ini bisa berbeda intensitasnya tergantung tingkat keparahan infeksi. Oleh karena itu, penting untuk segera mengenali tanda-tanda tersebut agar dapat ditangani lebih cepat sebelum berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius.

Selain itu, gusi bengkak yang disertai rasa nyeri dan perdarahan berkepanjangan juga dapat memicu komplikasi lain, termasuk abses gigi, infeksi yang menyebar ke jaringan sekitar, atau gangguan sistemik jika bakteri masuk ke aliran darah.

Cara Mengatasi Gusi Bengkak Secara Efektif
Sumber: Pinterest

Jika mengalami gusi bengkak akibat infeksi, terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala dan mempercepat penyembuhan. Dilansir dari laman Halodoc, salah satu cara paling efektif adalah berkumur menggunakan obat kumur yang mengandung hidrogen peroksida atau xylocaine, yang tersedia di apotek.

Selain itu, metode alami seperti berkumur dengan air garam juga terbukti membantu. Campurkan setengah sendok teh garam ke dalam segelas air hangat, lalu berkumurlah beberapa kali sehari untuk menenangkan jaringan gusi yang meradang.

Baca Selengkapnya: Pentingnya Pemeriksaan Gigi Berlubang Saat Pra Nikah Menurut Dosen FKG Umsida

Selain itu, penting untuk memilih makanan dengan tekstur lunak agar tidak menambah iritasi pada gusi. Hindari makanan pedas, asam, atau terlalu asin, karena bisa memperparah rasa nyeri.

Menjaga kebersihan mulut tetap penting meski gusi sedang bengkak. Gunakan sikat gigi berbulu lembut untuk menyikat gigi dan sela-sela gigi dengan hati-hati agar tidak menimbulkan luka lebih parah.

Dilansir dari laman Halodoc, penggunaan antibiotik bisa diperlukan bila infeksi bersifat bakteri dan tidak membaik dengan perawatan dasar. Namun, penggunaannya harus sesuai resep dokter agar aman dan efektif.

Langkah Pencegahan dan Pentingnya Pemeriksaan Rutin
Source: Pexels

Pencegahan tetap menjadi langkah utama agar gusi tidak bengkak atau mengalami infeksi. Anak-anak maupun orang dewasa dianjurkan untuk rutin menyikat gigi minimal dua kali sehari, menggunakan benang gigi untuk membersihkan sisa makanan di sela-sela gigi, serta menghindari konsumsi makanan yang terlalu manis atau lengket.

Dilansir dari laman Halodoc, rutin memeriksakan gigi dan gusi ke dokter minimal enam bulan sekali akan membantu mendeteksi masalah sejak awal dan mencegah komplikasi.

Selain itu, menjaga pola makan sehat, cukup minum air putih, dan menghindari kebiasaan merokok atau konsumsi alkohol berlebihan turut mendukung kesehatan gusi. Edukasi mengenai pentingnya kebersihan mulut juga sebaiknya diberikan sejak dini agar anak-anak terbiasa merawat gigi dan gusi secara konsisten.

Dengan langkah-langkah pencegahan dan perawatan yang tepat, gusi bengkak akibat infeksi dapat dicegah, sementara kesehatan mulut secara keseluruhan tetap terjaga.

Kesadaran menjaga gusi dan gigi bukan hanya penting untuk kenyamanan sehari-hari, tetapi juga mencegah risiko masalah kesehatan yang lebih serius di kemudian hari.

Penulis: Elfira Armilia