Fkg.umsida.ac.id – Gigi berlubang selama ini dianggap sebagai masalah personal, padahal bakteri penyebabnya bisa berpindah antar individu, terutama dalam lingkungan keluarga.
drg Radika Fahmi, dosen Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), menjelaskan bahwa karies gigi memang bukan penyakit menular secara langsung, namun bakteri penyebabnya, seperti Streptococcus mutans, bisa berpindah dari satu orang ke orang lain.
“Yang menular bukan lubangnya, tetapi bakterinya,” ujar drg Radika. Bakteri ini dapat menyebar melalui air liur, misalnya saat berciuman, menggunakan alat makan bersama, atau meniup makanan anak. Meskipun demikian, tidak semua orang yang tertular bakteri ini akan mengalami gigi berlubang. “Kondisi kebersihan mulut sangat menentukan apakah bakteri tersebut akan menyebabkan kerusakan gigi atau tidak,” tambahnya.
Dengan kata lain, seseorang yang rajin menyikat gigi, menggunakan benang gigi, dan menjaga pola makan sehat memiliki daya tahan lebih kuat terhadap serangan bakteri. Namun, risiko tetap ada jika pasangan atau anggota keluarga lain tidak menjaga kebersihan mulutnya dengan baik.
Baca Juga: Ide Bisnis Kreatif Para Pelajar Tampil Menginspirasi di Kompetisi Himaksida 2025
Pemeriksaan Gigi Pranikah Penting untuk Kesehatan Keluarga

Menyambut pernikahan biasanya identik dengan pemeriksaan kesehatan umum, namun pemeriksaan gigi pranikah sering kali dilupakan. Padahal, menurut drg Radika, langkah ini sangat penting untuk membangun fondasi keluarga yang sehat.
“Pemeriksaan gigi sebelum menikah itu seperti membaca peta kesehatan mulut pasangan. Kalau ada masalah, bisa ditangani lebih awal sebelum menular,” katanya. Karies, infeksi gusi, dan bau mulut bisa menjadi sumber gangguan dalam rumah tangga jika tidak ditangani sejak awal.
drg Radika juga menekankan bahwa edukasi kesehatan mulut seharusnya menjadi bagian dari konseling pranikah. Pasangan perlu mengetahui cara mencegah penularan bakteri mulut, membangun kebiasaan sikat gigi yang benar, dan mengatur pola makan yang mendukung kesehatan gigi.
Lihat Juga: Waspadai 5 Makanan dan Minuman yang Menyebabkan Gigi Keropos
Penularan Bakteri Terjadi lewat Kebiasaan Sehari-hari

Aktivitas rumah tangga yang terlihat biasa ternyata bisa menjadi jalur penularan bakteri penyebab gigi berlubang. “Kontak air liur adalah jalur utama perpindahan bakteri Streptococcus mutans. Ini bisa terjadi melalui ciuman, berbagi sendok, atau bahkan meniup makanan anak,” terang drg Radika.
Beliau menambahkan bahwa meskipun pasangan rajin menjaga kebersihan mulut, jika salah satu masih memiliki gigi berlubang atau tidak diobati, maka potensi penyebaran bakteri tetap ada. Oleh karena itu, penting untuk saling mendukung dalam hal perawatan gigi. “Kalau satu orang dalam rumah menjaga, tapi yang lain tidak peduli, maka hasilnya tidak maksimal,” jelasnya.
Kebiasaan sederhana seperti tidak berbagi alat makan, menggunakan gelas dan sendok pribadi, serta tidak meniup makanan untuk anak sebaiknya mulai diterapkan di rumah. Hal ini penting untuk memutus mata rantai penularan bakteri sejak dini.
Langkah Pencegahan Agar Keluarga Bebas dari Karies
Hasil wawancara dengan drg Radika beliau menjelaskan bahwa pencegahan adalah kunci utama dalam menjaga kesehatan gigi keluarga. Ia menyebutkan beberapa langkah praktis yang bisa diterapkan oleh setiap rumah tangga:
1.Pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.

Ini membantu mendeteksi dan mengatasi masalah sejak dini.
2. Menjaga kebersihan mulut secara optimal.

Sikat gigi dua kali sehari dengan pasta berfluoride dan gunakan benang gigi setiap hari.
3. Menghindari kebiasaan berbagi alat makan dan meniup makanan.

Meskipun terlihat sepele, ini bisa menjadi jalur penularan bakteri dari orang tua ke anak.
4. Mengatur konsumsi gula.

Gula adalah makanan favorit bakteri karies. Batasi konsumsi makanan manis, terutama sebelum tidur.
5.Gunakan obat kumur antiseptik jika diperlukan.

Sesuai anjuran dokter gigi, ini dapat membantu menurunkan jumlah bakteri di mulut.
Beliau juga menegaskan bahwa peran dokter gigi tidak hanya sebagai perawat, tetapi juga sebagai edukator. Beliau menyampaikan bahwa para dokter gigi medis khususnya dosen di FKG Umsida selalu berupaya memberikan informasi yang mudah dipahami oleh masyarakat agar semakin banyak orang yang peduli terhadap kesehatan mulut.
Menjaga kebersihan gigi bukan hanya tanggung jawab individu, tapi juga tanggung jawab bersama dalam keluarga. Penularan bakteri penyebab gigi berlubang memang nyata, tapi bisa dicegah dengan edukasi, kebiasaan baik, dan kesadaran kolektif. Dengan memahami hal ini, setiap keluarga bisa melangkah lebih sehat, dari rumah tangga hingga generasi berikutnya.
Penulis: Elfira Armilia