5 Masalah Gigi Pada Lansia yang Perlu Diwaspadai

Fkg.umsida.ac.id – Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu aspek penting dari kesehatan secara menyeluruh, termasuk bagi lansia.

Banyak orang beranggapan bahwa lansia hanya perlu menghadapi gigi ompong atau tanggal, namun nyatanya ada berbagai kondisi lain yang juga rentan menyerang jika kebersihan mulut tidak dijaga dengan baik.

Risiko penyakit gigi dan mulut pada lansia bahkan meningkat pada mereka yang merokok, memiliki asupan kalsium dan vitamin D yang kurang, atau memiliki penyakit kronis.

Dilansir dari laman Halodoc, beberapa penyakit ini dapat mengganggu kenyamanan, kesehatan, dan fungsi mulut secara signifikan.

Penyakit Gigi dan Mulut Pada Lansia:

1. Penyakit Periodontal: Ancaman Jaringan Penyangga Gigi

Source: Pexels

Salah satu penyakit yang paling sering dialami lansia adalah penyakit periodontal.

Penyakit ini menyerang jaringan penyangga gigi, termasuk gusi dan tulang rahang, akibat penumpukan plak dan karang gigi.

Kondisi ini tidak hanya menimbulkan gusi bengkak dan berdarah, tetapi juga bisa menyebabkan gigi menjadi goyang bahkan tanggal.

Dilansir dari laman Halodoc, lansia yang menderita diabetes melitus atau penyakit jantung memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit periodontal.

Oleh karena itu, menjaga kebersihan mulut melalui menyikat gigi secara rutin, membersihkan sela gigi dengan dental floss, dan rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi menjadi langkah penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Selain itu, pola makan seimbang yang kaya kalsium dan vitamin D juga mendukung kesehatan tulang dan gusi.

Baca Juga: FIKES Xpertise, Program Fikes Umsida Edukasi Kesehatan Remaja

2. Xerostomia: Mulut Kering yang Mengganggu

Mengatasi mulut kering
source: Pinterest

Xerostomia, atau mulut kering, juga merupakan masalah umum pada lansia. Kondisi ini terjadi ketika kelenjar ludah tidak mampu memproduksi air liur dalam jumlah cukup.

Padahal, air liur berperan penting untuk membantu proses pencernaan, melindungi gigi dari karies, dan menjaga mulut tetap bersih dari bakteri.

Menurut keterangan dari Halodoc, lansia yang mengalami xerostomia berisiko lebih tinggi terkena penyakit gigi seperti karies, infeksi gusi, dan jamur candidiasis.

Penyebab mulut kering bisa beragam, mulai dari efek samping obat-obatan, penuaan, hingga dehidrasi.

Untuk mengatasinya, lansia disarankan sering minum air putih, mengunyah permen karet bebas gula untuk merangsang produksi air liur, dan menjaga kebersihan mulut dengan rutin menyikat gigi.

Cek Juga: Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi pada Ibu Hamil di Desa Babadan, Kec. Ngancar, Kab. Kediri

3. Gigi Berubah Warna, dan Ompong

Source: Pexels

Seiring bertambahnya usia, gigi mengalami perubahan alami. Gigi aus terjadi akibat penggunaan jangka panjang, sedangkan perubahan warna disebabkan penipisan lapisan enamel dan paparan makanan atau minuman berwarna seperti kopi, teh, atau rokok.

Warna gigi cenderung menguning karena lapisan dentin menjadi lebih terlihat.

Selain itu, infeksi gusi yang berat dapat menyebabkan gigi ompong. Dilansir dari Halodoc, gigi ompong biasanya merupakan akibat dari penumpukan plak dan peradangan kronis pada gusi, yang merusak jaringan penyangga gigi dan tulang.

Kondisi ini tidak hanya mengganggu fungsi mengunyah, tetapi juga memengaruhi estetika dan kepercayaan diri lansia.

Perawatan preventif seperti scaling gigi secara rutin, pemakaian sikat gigi dan pasta gigi yang tepat, serta kontrol gigi setiap enam bulan menjadi langkah penting untuk mencegah gigi ompong.

Cek Selengkapnya: Pemeriksaan Gigi Gratis FKG Umsida di CFD Sidoarjo Disambut Antusias Warga

4. Karies Gigi pada Lansia: Masalah yang Tidak Boleh Diabaikan

Sumber: Pinterest

Karies gigi merupakan masalah lain yang sering dialami lansia. Perubahan komposisi air ludah akibat penuaan, pola makan tidak seimbang, dan kebiasaan perawatan mulut yang kurang baik dapat meningkatkan risiko terbentuknya karies.

Gigi yang berlubang dapat menimbulkan rasa nyeri, infeksi, dan jika dibiarkan, berakhir dengan tanggalnya gigi.

Dilansir dari Halodoc, lansia rentan mengalami karies karena kemampuan regenerasi gigi berkurang seiring usia.

Oleh karena itu, menjaga kebersihan gigi dengan sikat gigi berbulu halus, membersihkan sela gigi, mengurangi konsumsi makanan manis, dan rutin melakukan pemeriksaan gigi adalah langkah yang sangat dianjurkan.

Selain itu, penggunaan fluoride topikal atau sealant gigi bisa menjadi upaya preventif tambahan untuk melindungi gigi dari kerusakan.

Kesehatan gigi dan mulut lansia sangat memengaruhi kualitas hidup sehari-hari, termasuk kemampuan mengunyah, berbicara, dan bersosialisasi.

Dengan memahami jenis penyakit yang rentan dialami, menjaga kebersihan mulut, serta rutin memeriksakan gigi ke dokter, lansia dapat mengurangi risiko komplikasi serius.

Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Oleh karena itu, meskipun usia bertambah, perhatian terhadap kesehatan gigi dan mulut harus tetap dijaga agar tetap fungsional, sehat, dan mendukung kualitas hidup secara keseluruhan.

Penulis: Elfira Armilia