Turut Hadir di Baksos,Dosen FKG Umsida Tebar Senyum Lewat Gigi Palsu Gratis

fkg.umsida.ac.id – Dosen Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), drg Reni Puspa Daniati SpPros, turut serta dalam kegiatan bakti sosial pemeriksaan gigi dan pembagian gigi palsu gratis yang diselenggarakan oleh Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) bersama Pemerintah Kota Surabaya (Sabtu,17/05/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari perayaan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731 yang dipusatkan di Jatim Expo Surabaya.

Sebagai perwakilan dari puskesmas, drg Reni  Puspa Daniati SpPros bersama  Ikatan Prostodonsia Indonesia (IPROSI) mengambil peran langsung dalam program layanan gigi tiruan yang diberikan secara cuma-cuma kepada masyarakat. Beliau mengungkapkan bahwa “kegiatan seperti ini sangat penting untuk menjawab kebutuhan dasar warga, terutama lansia yang kehilangan gigi dan tidak memiliki akses terhadap layanan kesehatan gigi yang layak,”.

“Gigi palsu bukan hanya solusi fungsional, tetapi juga kunci untuk mengembalikan kepercayaan diri seseorang. Saya melihat banyak pasien yang bahagia karena akhirnya bisa tersenyum lepas lagi,” ungkapnya.

Kesehatan Gigi Masyarakat Harus Menjadi Prioritas
drg Reni saat pemeriksaan pasien

drg Reni  Puspa Daniati SpPros mengungkapkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan layanan kesehatan gigi karena faktor ekonomi maupun keterbatasan akses. Melalui pembagian gigi palsu gratis ini, pihaknya berharap masyarakat tidak lagi merasa malu atau kesulitan makan karena kehilangan gigi.

Beliau menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi momentum edukatif, terutama dalam meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kesehatan mulut sejak dini. Pemeriksaan gigi gratis, penyuluhan cara menyikat gigi yang benar, hingga pembersihan karang gigi juga menjadi bagian dari layanan yang diberikan kepada ratusan warga yang hadir.

“Program ini membuktikan bahwa kepedulian terhadap kesehatan gigi bisa diwujudkan secara kolektif. Kolaborasi PDGI, Pemkot, sektor swasta dan dokter tenaga pendidik FKG beberapa universitas memberikan dampak besar secara langsung,” tuturnya.

Sebagai akademisi, drg Reni Puspa Daniati SpPros juga menegaskan bahwa partisipasinya merupakan bentuk implementasi dari Perguruan Tinggi, khususnya dalam pengabdian masyarakat. Melalui keterlibatannya, beliau ingin menanamkan nilai-nilai sosial dan kepedulian pada mahasiswa FKG Umsida.

“Kami ingin menanamkan bahwa menjadi dokter gigi bukan hanya soal keahlian klinis, tapi juga tentang kemanusiaan. Mahasiswa harus paham bahwa senyum pasien bisa jadi berawal dari sentuhan kecil yang kita berikan,” tambahnya.

Beliau juga menyampaikan harapan agar kegiatan semacam ini bisa menjadi program rutin yang melibatkan institusi pendidikan secara lebih luas. Dengan demikian, mahasiswa akan memperoleh pengalaman langsung tentang realitas sosial yang dihadapi masyarakat, sekaligus memahami pentingnya pelayanan yang berkeadilan.

Lihat Juga: Dosen Umsida Ungkap Beberapa Tantangan Dalam Penerapan Vaksin TBC M72 di Indonesia

Langkah Nyata Menuju Akses Layanan Gigi yang Merata

Dari sudut pandang drg Reni Puspa Daniati SpPros, pembagian gigi tiruan gratis bukan hanya tentang fungsi makan, tetapi juga menyangkut martabat dan kualitas hidup masyarakat. Beliau mendorong agar pemerintah dan lembaga profesi semakin serius memperhatikan penyediaan layanan gigi, terutama bagi kalangan rentan.

“Banyak penyakit yang berawal dari infeksi gigi yang tidak ditangani. Jadi, kalau kita serius ingin meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, maka kesehatan gigi harus jadi prioritas,” tegasnya.

Beliau juga menegaskan bahwa kegiatan bakti sosial seperti ini harus terus ditumbuhkan sebagai bentuk pelayanan kesehatan preventif yang bisa mengurangi beban pengobatan di masa depan.

Baca Juga: Perawatan Saluran Akar Jadi Cara Ampuh Selamatkan Gigi dari Nyeri dan Infeksi

Mengembalikan Senyum Bersama Dosen FKG dan IPROSI Surabaya
IPROSI dan Pasien

Dengan keterlibatannya dalam kegiatan bakti sosial ini, drg Reni tidak hanya membawa nama  FKG Umsida sebagai institusi pendidikan, tetapi juga sebagai simbol dari dedikasi dan kepedulian tenaga kesehatan terhadap masyarakat. Melalui gigi palsu yang dibagikan, banyak warga mendapatkan harapan baru untuk menjalani hidup dengan percaya diri.

“Kami ingin terus hadir di tengah masyarakat, membuktikan bahwa ilmu dan kepedulian bisa berjalan beriringan. Kalau masyarakat tersenyum lebih lebar hari ini, itulah bentuk keberhasilan kami,” pungkasnya.

Penulis: Elfira Armilia