Mengenal Spesialis Odontologi Forensik: Dokter Gigi yang Jadi Detektif di Dunia Medis

Fkg.umsida.ac.id – Ketika mendengar kata forensik, kebanyakan orang langsung membayangkan polisi, sidik jari, atau DNA.

Padahal, ada satu bidang menarik di dunia kedokteran gigi yang berperan penting dalam dunia investigasi, yaitu odontologi forensik.

Spesialis odontologi forensik adalah dokter gigi yang memiliki keahlian dalam mengidentifikasi identitas seseorang melalui struktur gigi, rahang, dan jaringan mulut.

Profesi ini berada di persimpangan antara ilmu kedokteran gigi dan ilmu hukum. Mereka membantu proses investigasi dalam kasus kecelakaan, bencana, tindak kriminal, hingga identifikasi korban yang tidak bisa dikenali dengan cara biasa.

Fakta menariknya, setiap orang memiliki pola gigi yang unik layaknya sidik jari!

Bentuk, ukuran, dan posisi gigi seseorang bisa menjadi “tanda pengenal” yang sangat akurat.

Karena itu, dokter gigi forensik sering dilibatkan dalam proses Disaster Victim Identification (DVI), seperti saat terjadi bencana alam, kecelakaan pesawat, atau kebakaran hebat.

Baca Juga: Tren Behel Fashion, Pakar Umsida: Tidak Direkomendasikan

Mereka tidak hanya bekerja di laboratorium, tapi juga di lapangan, berkoordinasi dengan tim forensik, polisi, dan lembaga hukum.

Misi mereka bukan hanya mencari tahu siapa korban, tapi juga memberikan kepastian dan keadilan bagi keluarga serta proses hukum.

Mengungkap Identitas Lewat Gigi: Begini Cara Kerja Odontologi Forensik

Source: Pexels

Bagi banyak orang, mungkin sulit membayangkan bagaimana gigi bisa membantu mengungkap identitas seseorang. Tapi bagi seorang dokter spesialis odontologi forensik, setiap gigi punya cerita dan informasi yang sangat berharga.

Proses identifikasi biasanya dimulai dengan membandingkan catatan gigi korban dengan data rekam medis gigi semasa hidup (ante mortem). Catatan ini bisa berupa hasil rontgen, cetakan gigi, atau data klinik dokter gigi langganan pasien.

Bila ditemukan kesesuaian, identitas seseorang bisa dikonfirmasi secara ilmiah.

Selain itu, dokter gigi forensik juga mampu menentukan usia seseorang berdasarkan pertumbuhan gigi, kondisi keausan, dan pola penambalan.

Dalam beberapa kasus, mereka bahkan bisa memperkirakan jenis kelamin atau ras berdasarkan bentuk rahang dan gigi.

Fakta menarik lainnya, dalam kasus kriminal seperti kekerasan atau pelecehan, odontolog forensik juga dapat menganalisis bekas gigitan (bite mark) di tubuh korban. Melalui pola bekas tersebut, dokter bisa membantu mengidentifikasi pelaku dengan tingkat akurasi tinggi.

Teknologi modern kini semakin membantu pekerjaan mereka. Dengan bantuan pencitraan 3D, CT scan, hingga software pengenalan morfologi gigi, hasil identifikasi menjadi lebih cepat dan akurat.

Dunia kedokteran forensik gigi terus berkembang, menjadikannya salah satu bidang paling menarik dan berpengaruh di era digital ini.

Cek Juga: Senyum Kurang Percaya Diri karena Gummy Smile Ini Tips dan Perawatannya Menurut Dosen FKG Umsida

Pendidikan dan Keahlian yang Diperlukan

Ilustrasi AI

Menjadi dokter gigi spesialis odontologi forensik (SpOF) tentu membutuhkan perjalanan akademik yang panjang dan dedikasi tinggi.

Setelah menyelesaikan pendidikan dokter gigi umum, seseorang harus menempuh program spesialis odontologi forensik selama kurang lebih tiga hingga empat tahun di fakultas kedokteran gigi.

Dalam program ini, mahasiswa tidak hanya belajar tentang anatomi gigi dan mulut, tetapi juga ilmu hukum, kriminologi, etika kedokteran, dan prosedur investigasi forensik.

Mereka diajarkan cara mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan bukti ilmiah secara objektif agar bisa digunakan dalam proses hukum.

Selain kompetensi akademik, dokter forensik gigi juga harus memiliki ketelitian tinggi, kemampuan analisis yang tajam, serta kestabilan emosional.

Tidak semua orang bisa bekerja di lingkungan yang penuh tekanan seperti identifikasi korban bencana atau kasus kriminal berat.

Menariknya, banyak dokter forensik gigi di Indonesia yang juga terlibat aktif dalam pelatihan penanganan korban massal bersama tim DVI (Disaster Victim Identification) kepolisian.

Mereka berperan penting dalam misi kemanusiaan, memastikan setiap korban mendapatkan identitas dan penghormatan terakhir secara layak.

Cek Selengkapnya: Pemeriksaan Gigi Gratis FKG Umsida di CFD Sidoarjo Disambut Antusias Warga

Fakta Menarik: Gigi Lebih Kuat dari Waktu
Source: Pexels

Salah satu fun fact paling menarik tentang bidang ini adalah bahwa gigi adalah bagian tubuh manusia yang paling kuat dan tahan lama.

Bahkan setelah tubuh mengalami pembusukan atau terbakar, struktur gigi masih bisa bertahan dan memberikan informasi penting bagi penyelidik.

Email gigi adalah jaringan terkeras dalam tubuh manusia, bahkan lebih keras dari tulang.

Karena itu, banyak kasus identifikasi berhasil dilakukan hanya dengan mengandalkan sisa gigi yang masih utuh.

Selain itu, dokter spesialis odontologi forensik juga mampu menentukan penyebab kematian tambahan atau waktu kematian perkiraan berdasarkan kondisi gigi dan jaringan sekitarnya.

Dalam beberapa kasus, mereka membantu menemukan tanda-tanda kekerasan atau trauma pada rahang yang menjadi bukti penting di pengadilan.

Bahkan dalam dunia modern, odontologi forensik kini berkolaborasi dengan teknologi DNA dan digital imaging, membuat proses identifikasi semakin cepat dan efisien.

Data gigi digital pasien kini juga disimpan dalam sistem rekam medis nasional di beberapa negara, sehingga memudahkan proses identifikasi saat terjadi keadaan darurat.

Profesi ini membuktikan bahwa kedokteran gigi bukan hanya tentang senyum sehat, tapi juga tentang mencari kebenaran, keadilan, dan kemanusiaan.

Setiap hasil analisis yang dilakukan dokter forensik gigi bisa menjadi kunci dalam memecahkan misteri kasus yang rumit  dari bencana hingga tindak kriminal.

Dibalik senyum dan keindahan gigi yang biasa kita lihat, ada sisi lain dari dunia kedokteran gigi yang penuh tantangan dan dedikasi  yaitu odontologi forensik.

Profesi ini menggabungkan ilmu kedokteran, teknologi, dan hukum untuk satu tujuan mulia: mengungkap kebenaran dan memberikan keadilan.

Jadi, jika kamu tertarik dengan dunia kedokteran gigi tapi juga memiliki rasa penasaran seperti detektif, menjadi Spesialis Odontologi Forensik (SpOF) bisa jadi pilihan karier yang menarik.

Penulis: Elfira Armilia