Kenali Berbagai Penyebab Sakit Rahang dan Tips Menguranginya

Fkg.umsida.ac.id – Sakit rahang merupakan keluhan yang sangat umum dialami banyak orang, tetapi sering kali dianggap remeh. Padahal, kondisi ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, mulai dari mengunyah, berbicara, hingga tidur.

Rasa nyeri pada rahang tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan, tetapi juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Penyebab sakit rahang sangat beragam, mulai dari kondisi ringan yang bisa diatasi sendiri hingga masalah serius yang membutuhkan penanganan medis segera. Mengenali penyebab sakit rahang sejak dini sangat penting agar penanganannya tepat dan tidak menimbulkan komplikasi.

Penyebab Umum Sakit Rahang yang Perlu Diketahui

Sumber: Pexels

Sakit rahang dapat muncul karena berbagai faktor. Salah satu penyebab paling umum adalah gangguan pada sendi rahang, yang dikenal dengan temporomandibular joint disorder (TMJ). Sendi ini berperan sebagai pengendali gerakan rahang ketika kita membuka dan menutup mulut. Gangguan TMJ bisa terjadi akibat beberapa faktor, seperti kebiasaan mengatup rahang saat stres atau cemas, menguap terlalu lebar, cedera pada rahang, hingga peradangan pada sendi atau otot rahang. TMJ yang terganggu sering menimbulkan rasa nyeri di sekitar rahang, telinga, atau bahkan kepala, sehingga aktivitas sehari-hari menjadi tidak nyaman.

Selain TMJ, sakit gigi juga bisa menjadi penyebab sakit rahang. Nyeri gigi, terutama yang disertai abses atau infeksi pada pulpa dan jaringan penyangga gigi, dapat menjalar hingga rahang. Infeksi ini biasanya menyebabkan nyeri tajam yang muncul secara mendadak, terasa berdenyut, dan kadang disertai pembengkakan. Tidak hanya gigi, infeksi pada sinus juga dapat menjadi pemicu nyeri rahang. Sinusitis, atau infeksi pada rongga tengkorak, menimbulkan penumpukan cairan yang meningkatkan tekanan pada rahang dan menimbulkan rasa sakit yang mengganggu.

Kondisi neurologis seperti trigeminal neuralgia juga bisa menyebabkan sakit rahang. Pada kondisi ini, saraf trigeminus yang mengontrol wajah dan rahang terganggu, sehingga otak menerima sinyal nyeri secara berulang. Selain itu, sakit kepala cluster, yang dikenal sangat menyakitkan dan biasanya terjadi di sekitar mata, kadang menyebar ke rahang.

Infeksi tulang seperti osteomielitis juga bisa memengaruhi tulang rahang, menyebabkan nyeri tajam dan lokal yang membutuhkan perhatian medis. Menariknya, dalam beberapa kasus, sakit rahang bahkan dapat menjadi tanda serangan jantung, terutama pada wanita. Nyeri ini biasanya terasa di rahang kiri, disertai gejala lain seperti sesak napas, nyeri dada, dan keringat dingin.

Baca Juga: Mikroplastik dalam Tubuh Manusia, Dosen Umsida: Sudah Dijumpai dalam Bentuk Penyakit yang Meningkat

Cara Mengurangi Nyeri Rahang Secara Efektif

Sumber: Pinterest

Setelah mengetahui penyebabnya, langkah berikutnya adalah mengurangi rasa nyeri agar aktivitas sehari-hari tidak terganggu. Salah satu cara sederhana namun efektif adalah memilih makanan yang lunak dan memotongnya menjadi potongan kecil. Hal ini membantu rahang tidak bekerja terlalu keras saat mengunyah, sehingga otot dan sendi rahang tidak tegang. Mengompres bagian rahang dengan es batu atau air hangat juga bisa membantu meredakan nyeri dan mengurangi pembengkakan.

Selain itu, penting untuk mengurangi konsumsi kafein, seperti kopi atau teh, karena dapat meningkatkan ketegangan otot dan memperparah nyeri. Hindari makanan yang kenyal atau lengket, seperti permen karet, serta jangan membuka mulut terlalu lebar saat menguap. Istirahat cukup juga menjadi kunci agar otot dan sendi rahang dapat relaks dan nyeri mereda.

Jika nyeri terasa parah dan tidak hilang dengan langkah-langkah sederhana, penggunaan obat antinyeri seperti paracetamol atau obat resep dokter bisa menjadi solusi sementara. Dalam kasus tertentu, fisioterapi, pijatan khusus, atau suntikan botox dapat digunakan untuk mengatasi kekakuan otot atau sendi rahang yang kronis. Penanganan yang tepat sesuai penyebabnya akan membantu pemulihan lebih cepat, mencegah nyeri kambuh, dan meningkatkan kualitas hidup sehari-hari.

Cek Juga: Perawatan Saluran Akar Jadi Cara Ampuh Selamatkan Gigi dari Nyeri dan Infeksi

Kapan Perlu Berkonsultasi?
Sumber: Pinterest

Meskipun sakit rahang terkadang bisa diatasi dengan perawatan mandiri, ada kondisi yang membutuhkan perhatian medis segera. Jika rasa nyeri tidak kunjung membaik setelah menerapkan langkah-langkah di atas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter gigi atau spesialis sendi rahang. Pemeriksaan klinis, radiografi, atau tes tambahan akan membantu mengetahui penyebab nyeri secara pasti dan menentukan perawatan yang tepat.

Selain itu, bila sakit rahang terasa sangat hebat, tidak tertahankan, atau disertai gejala lain seperti sesak napas dan nyeri dada, segera ke unit gawat darurat (UGD). Kondisi ini bisa menjadi tanda adanya masalah serius, seperti serangan jantung. Dokter akan memberikan pemeriksaan dan penanganan cepat untuk mencegah risiko komplikasi lebih lanjut.

Pencegahan tetap menjadi langkah utama untuk menghindari sakit rahang. Menjaga kebersihan mulut, rutin memeriksakan gigi, menghindari trauma rahang, dan mengelola stres dapat mencegah masalah rahang sebelum muncul. Dengan memahami penyebab, gejala, dan cara mengatasinya, nyeri rahang tidak perlu lagi mengganggu produktivitas dan kualitas hidup Anda sehari-hari.

Penulis: Elfira Armilia