Penyebab Gusi Berdarah dan Cara Mengatasinya Secara Tepat

Fkg.umsida.ac.id – Gusi berdarah sering dianggap sebagai masalah kecil, padahal kondisi ini bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan mulut yang serius atau bahkan gejala penyakit tertentu.

Perdarahan gusi bisa terjadi saat menyikat gigi terlalu keras, penggunaan benang gigi yang salah, infeksi bakteri, atau perubahan hormon, terutama pada ibu hamil. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, nyeri saat mengunyah, hingga bau mulut yang kurang sedap. Oleh karena itu, mengetahui penyebab dan cara pengobatan gusi berdarah yang tepat sangat penting agar masalah ini tidak berkembang menjadi komplikasi lebih serius.

Gusi yang mudah berdarah sebenarnya bisa sembuh dengan sendirinya pada kasus ringan. Namun, bila perdarahan terjadi berulang atau disertai gejala lain seperti pembengkakan, nyeri hebat, atau gusi memerah dan bengkak, segera konsultasikan ke dokter. Perawatan dan obat yang tepat harus disesuaikan dengan penyebab perdarahan agar gusi kembali sehat dan risiko komplikasi dapat diminimalkan.

Penyebab Gusi Berdarah yang Harus Diketahui
Sumber: Pinterest

Perdarahan gusi dapat muncul karena berbagai faktor. Mengetahui penyebabnya merupakan langkah pertama agar penanganan lebih tepat dan efektif. Beberapa penyebab umum meliputi kebiasaan menyikat gigi yang salah, infeksi, kekurangan nutrisi, hingga kondisi medis tertentu.

  1. Penyakit gigi dan gusi
    Gingivitis adalah penyebab paling umum gusi berdarah. Kondisi ini terjadi akibat penumpukan plak dan bakteri di gigi yang menyebabkan iritasi dan peradangan pada gusi. Bila tidak diobati, gingivitis dapat berkembang menjadi periodontitis, yaitu infeksi yang lebih serius yang dapat merusak jaringan gusi dan bahkan tulang penyangga gigi.
  2. Perubahan hormon selama kehamilan
    Pada ibu hamil, perubahan hormon dapat membuat gusi lebih sensitif dan mudah berdarah. Kondisi ini dikenal sebagai “pregnancy gingivitis” dan biasanya membaik setelah persalinan. Namun tetap diperlukan perawatan gigi rutin untuk mengurangi risiko infeksi.
  3. Kekurangan vitamin
    Kekurangan vitamin C, vitamin K, dan vitamin B12 dapat menyebabkan gusi mudah berdarah. Kekurangan vitamin C mengurangi kemampuan tubuh memperbaiki jaringan gusi, vitamin K penting untuk proses pembekuan darah, sedangkan kekurangan vitamin B12 dapat memicu anemia yang membuat gusi lebih rentan berdarah. Pola makan tidak sehat atau gangguan penyerapan nutrisi di saluran cerna bisa memperparah kondisi ini.
  4. Kondisi medis tertentu
    Beberapa penyakit kronis atau gangguan sistem imun dapat memicu gusi berdarah. Contohnya anemia vitamin B12, gangguan pembekuan darah, leukemia, diabetes, sirosis, hingga gangguan autoimun seperti idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP). Obat-obatan tertentu, seperti pengencer darah, obat hipertensi, obat antikejang, dan kemoterapi, juga dapat menyebabkan perdarahan gusi.

Baca Juga: Open Data Jadi Kunci Analisis Berbasis Bukti dalam Workshop Statistik Sektoral Seri 11

Berbagai penanganan saat Gusi Berdarah

Penanganan gusi berdarah tergantung pada penyebabnya. Beberapa obat dan metode perawatan yang bisa digunakan antara lain:

1.Larutan air garam 

Sumber: Pinterest

Berkumur dengan air garam hangat dapat membantu mengurangi pembengkakan, membunuh bakteri, dan menghentikan perdarahan. Campurkan setengah sendok teh garam ke dalam segelas air hangat, lalu berkumur selama beberapa menit, 3–4 kali sehari. Selain itu, obat kumur yang mengandung hidrogen peroksida juga efektif untuk kondisi ringan.

2. Suplemen vitamin

Source: Pexels

Vitamin C, K, dan B12 dapat membantu memperkuat gusi dan meningkatkan proses pembekuan darah. Mengonsumsi suplemen ini dianjurkan bagi orang yang kekurangan nutrisi akibat pola makan tidak seimbang atau gangguan penyerapan nutrisi.

3.Asam traneksamat
Obat ini mempercepat proses pembekuan darah dan biasanya digunakan untuk gusi berdarah yang parah. Penggunaan obat ini harus selalu berdasarkan resep dokter.

4.Antibiotik
Jika perdarahan disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter dapat meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi dan mencegah penyebaran bakteri.

Selain obat-obatan, beberapa langkah perawatan di rumah dapat membantu mempercepat penyembuhan, seperti menyikat gigi dengan sikat berbulu halus, menggunakan dental floss dengan teknik yang benar, membatasi konsumsi gula, dan menjaga pola makan bergizi seimbang.

Cek Juga: Bunyi Klik di Rahang? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Tips Pencegahan Gusi Berdarah
Source; Pinterest

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa langkah sederhana namun efektif untuk mencegah gusi berdarah:

  • Menyikat gigi minimal dua kali sehari menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride.
  • Membersihkan sela-sela gigi setiap hari dengan dental floss untuk menghilangkan sisa makanan dan plak.
  • Menggunakan obat kumur yang bebas alkohol agar manfaat pasta gigi tidak hilang.
  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan membatasi makanan serta minuman tinggi gula.
  • Berhenti merokok, karena rokok mengganggu sirkulasi darah dan melemahkan kesehatan gusi.
  • Memeriksakan gigi secara rutin ke dokter setiap 6–12 bulan sekali untuk mendeteksi masalah sejak awal.

Segera konsultasikan ke dokter gigi jika perdarahan tidak kunjung membaik atau semakin parah dalam waktu seminggu. Dokter akan mendiagnosis penyebab gusi berdarah dan memberikan obat yang sesuai, sehingga kondisi gusi kembali sehat dan risiko komplikasi dapat diminimalkan.

Dengan perawatan yang tepat dan pencegahan yang konsisten, gusi berdarah bukan lagi masalah serius, melainkan kondisi yang dapat diatasi dengan mudah. Menjaga kesehatan mulut secara menyeluruh akan meningkatkan kualitas hidup, kenyamanan saat makan, serta kepercayaan diri karena senyum tetap sehat dan segar.

Penulis: Elfira Armilia