Fkg.umsida.ac.id – Gigi mati adalah kondisi serius yang bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan mulut jika tidak segera ditangani. Meskipun tidak selalu terasa nyeri, gigi yang mati dapat menimbulkan gejala yang mengganggu dan bahkan memperburuk kondisi gigi dan gusi. Dalam artikel ini, kami akan membahas penyebab gigi mati, gejala yang perlu diperhatikan, serta cara penanganannya yang tepat.
Penyebab Gigi Mati dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya
Gigi mati umumnya disebabkan oleh peradangan dan infeksi pada pulpa gigi, yang dikenal dengan istilah pulpitis. Kondisi ini terjadi ketika bakteri dari gigi berlubang masuk ke dalam pulpa, menyebabkan peradangan dan, jika tidak ditangani, bisa mengakibatkan kerusakan permanen pada gigi. Seringkali, gigi berlubang yang dibiarkan tanpa perawatan berkembang menjadi pulpitis, yang dapat berlanjut menjadi infeksi dan akhirnya menyebabkan gigi mati.
Pada awalnya, pulpitis masih bisa disembuhkan dengan prosedur sederhana seperti tambal gigi. Namun, jika kondisi ini terus berkembang menjadi pulpitis ireversibel yang artinya peradangan tidak dapat sembuh dengan sendirinya dan gigi akan kehilangan pasokan darah, dan fungsi saraf di dalam gigi akan berhenti. Pada tahap ini, gigi mati tidak akan lagi merasakan nyeri atau respons terhadap rangsangan dingin atau panas.
Selain gigi berlubang, trauma pada gigi juga dapat menjadi penyebab utama gigi mati. Benturan keras pada gigi bisa merusak pembuluh darah dan jaringan saraf di dalamnya, mengakibatkan pulpa gigi tidak mendapat pasokan darah yang cukup. Trauma ini sering terjadi akibat kecelakaan atau cedera fisik pada mulut, dan bisa menyebabkan gigi mati secara tiba-tiba.
Beberapa kondisi medis lain, seperti infeksi pada mulut atau gusi yang tidak segera diobati, juga dapat menyebabkan gigi mati. Misalnya, penyakit gusi yang parah dapat menyebabkan gigi longgar dan berpotensi mati karena kerusakan pada jaringan penyangga gigi. Oleh karena itu, menjaga kebersihan mulut yang baik sangat penting untuk mencegah kerusakan gigi yang lebih serius.
Baca Juga: Dosen Umsida Kenalkan SFMS di ITBAD Lamongan, Permudah Manajemen File
Gejala Gigi Mati yang Perlu Diketahui
Gigi mati bisa dikenali dengan beberapa gejala yang sering muncul. Meski pada beberapa kasus gejalanya tidak terlalu terasa, namun ada beberapa tanda yang dapat menjadi indikasi bahwa gigi Anda sudah tidak sehat. Berikut adalah gejala yang perlu diwaspadai:
- Perubahan Warna Gigi: Salah satu gejala paling jelas dari gigi mati adalah perubahan warna gigi yang menjadi lebih gelap atau kecokelatan. Warna gigi yang berubah bisa disebabkan oleh mati atau rusaknya jaringan pulpa.
- Sensasi Nyeri: Meskipun gigi mati tidak lagi merasakan nyeri akibat mati rasa, pada tahap sebelumnya, gigi yang terkena pulpitis bisa sangat sensitif terhadap makanan atau minuman dingin atau panas. Rasa sakit ini seringkali tajam dan menusuk.
- Bau Mulut: Gigi yang mati seringkali disertai dengan bau mulut yang tidak sedap. Ini disebabkan oleh pembusukan jaringan di dalam gigi yang tidak dapat disembuhkan, menghasilkan bau yang sangat tidak menyenangkan.
- Pembengkakan Gusi: Peradangan pada gusi sekitar gigi yang mati seringkali menyebabkan pembengkakan dan kemerahan. Ini bisa menjadi indikasi infeksi yang lebih dalam yang memerlukan penanganan segera.
- Kesulitan Mengunyah atau Bicara: Gigi mati yang sudah rusak parah dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat mengunyah atau berbicara, karena gigi tersebut tidak berfungsi dengan baik lagi.
Cek Juga: Cara Deteksi Dini Tumor dan Kista di Mulut Menurut Dosen FKG Umsida
Penanganan Gigi Mati: Apa yang Harus Dilakukan?

Penanganan gigi mati bisa bervariasi tergantung pada tingkat kerusakan gigi. Pada tahap awal, gigi yang mati masih dapat diselamatkan melalui perawatan saluran akar gigi (root canal treatment). Prosedur ini bertujuan untuk membersihkan infeksi yang ada di dalam pulpa dan kemudian menutup ruang kosong dengan bahan pengisi. Root canal treatment sangat efektif untuk menghilangkan rasa sakit dan menyelamatkan gigi dari pencabutan.
Namun, jika gigi mati sudah terlalu parah dan tidak bisa diselamatkan lagi, pencabutan gigi adalah pilihan terbaik. Pencabutan gigi dilakukan untuk menghindari penyebaran infeksi lebih lanjut yang bisa mengganggu gigi dan gusi lainnya. Setelah pencabutan, dokter gigi akan merekomendasikan penggantian gigi dengan implan gigi atau jembatan gigi agar fungsi mulut tetap optimal dan penampilan tidak terganggu.
Selain itu, jika gigi mati disebabkan oleh trauma atau kecelakaan, maka penggunaan pelindung gigi (mouthguard) saat berolahraga atau melakukan aktivitas berisiko dapat membantu mencegah cedera lebih lanjut pada gigi.
Gigi mati bukan hanya mengganggu penampilan tetapi juga dapat menyebabkan masalah kesehatan serius jika tidak segera ditangani. Menjaga kebersihan mulut yang baik, menghindari cedera pada gigi, dan melakukan pemeriksaan gigi secara rutin adalah langkah pencegahan yang penting untuk menjaga kesehatan gigi. Jika Anda mengalami gejala gigi mati, segera konsultasikan ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Penanganan dini akan mencegah komplikasi yang lebih serius dan membantu Anda mempertahankan kesehatan mulut yang optimal.
Penulis: Elfira Armilia