Fkg.umsida.ac.id – Penggunaan masker wajah telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, terutama saat sehat maupun sakit.
Masker efektif melindungi dari penyebaran virus, namun penggunaan jangka panjang ternyata berdampak pada kesehatan mulut dan gigi.
Fenomena yang dikenal sebagai “mask mouth” mulai menjadi perhatian di kalangan dokter gigi dan masyarakat.
Mask mouth terjadi ketika penggunaan masker terlalu lama memicu kondisi mulut yang kurang sehat. Beberapa masalah yang muncul antara lain bau mulut, mulut kering, penumpukan plak, dan gusi bengkak.
Hal ini biasanya terjadi karena orang cenderung bernapas melalui mulut saat masker menutupi hidung dan mulut. Akibatnya, kelembapan mulut berkurang dan bakteri berkembang lebih cepat.
Bahkan pasien yang sebelumnya sehat secara mulut pun bisa mengalami gejala mask mouth jika tidak diimbangi dengan perawatan rutin.
Fenomena ini penting karena berdampak pada kualitas hidup. Bau mulut atau rasa tidak nyaman dapat mengurangi rasa percaya diri saat berbicara atau tersenyum.
Selain itu, mask mouth yang dibiarkan dapat berkembang menjadi gigi berlubang, penyakit gusi, atau kondisi serius lainnya yang memerlukan perawatan intensif dari dokter gigi.
Baca Juga: Kenali Gejala Sariawan Berbahaya Sebelum Terlambat
Dampak Masker terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut

Penggunaan masker yang berkepanjangan dapat memicu beberapa masalah kesehatan mulut. Salah satu efek paling umum adalah mulut kering (xerostomia).
Air liur berperan penting untuk membersihkan sisa makanan, menetralkan asam, dan mencegah pertumbuhan bakteri. Ketika mulut kering, enamel gigi menjadi lebih rentan terhadap kerusakan dan gigi berlubang.
Selain itu, mask mouth dapat menyebabkan bau mulut (halitosis).
Lingkungan lembap di dalam masker memungkinkan bakteri berkembang dan menghasilkan senyawa yang menyebabkan bau.
Beberapa orang juga mengalami gusi bengkak, iritasi, atau meningkatnya sensitivitas gigi, yang merupakan tanda awal gangguan kesehatan mulut. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa memperburuk risiko penyakit periodontal atau infeksi gigi.
Faktor lain yang berkontribusi adalah kebiasaan bernapas melalui mulut ketika masker terasa pengap.
Hal ini tidak hanya mengurangi kelembapan mulut, tetapi juga mempercepat akumulasi plak dan karang gigi. Penumpukan plak yang tidak dibersihkan dapat menyebabkan peradangan gusi, gigi sensitif, dan bahkan infeksi serius.
Selain itu, konsumsi makanan manis atau minuman bersoda tanpa dibarengi kebiasaan menyikat gigi yang tepat dapat memperparah mask mouth.
Cek Juga: Tren Behel Fashion, Pakar Umsida: Tidak Direkomendasikan
Tips Mencegah dan Mengatasi Penggunaan Masker

Mencegah mask mouth sebenarnya cukup mudah jika diimbangi dengan kebiasaan perawatan mulut yang tepat.
Pertama, menyikat gigi minimal dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride dan rutin melakukan flossing sangat dianjurkan.
Kebiasaan ini membantu mengurangi plak dan bakteri penyebab bau mulut.
Kedua, menjaga hidrasi tubuh juga penting. Minum air cukup sepanjang hari menjaga kelembapan mulut dan membantu produksi air liur.
Mengunyah permen bebas gula dapat merangsang air liur tambahan, yang membantu membersihkan sisa makanan dan menetralkan asam di mulut.
Ketiga, penggunaan obat kumur antibakteri dapat membantu membunuh bakteri penyebab mask mouth dan menjaga kebersihan mulut selama penggunaan masker.
Selain itu, pemeriksaan gigi rutin tetap penting. Dokter gigi dapat mendeteksi masalah sejak dini, memberikan edukasi perawatan, dan menyesuaikan saran perawatan sesuai kondisi pasien.
Terakhir, penting untuk mengatur penggunaan masker dengan bijak. Jika aman dan memungkinkan, melepas masker sejenak di area terbuka sambil minum air atau bernapas dapat membantu mengurangi dampak mask mouth.
Dengan kombinasi kebiasaan sehat ini, penggunaan masker tidak lagi menjadi faktor risiko signifikan bagi kesehatan mulut.
Cek Selengkapnya: FKG Umsida Perkuat Akses Kesehatan Gigi Lewat Dental Clinic Mobile
Pentingnya memakai masker

Penting juga bagi masyarakat untuk menyadari bahwa fenomena mask mouth bukan hanya masalah estetika, tetapi kesehatan jangka panjang.
Gigi dan gusi yang sehat berperan dalam kemampuan mengunyah makanan dengan optimal, mencegah infeksi, dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Kesadaran akan mask mouth menekankan bahwa penggunaan masker harus diimbangi dengan perawatan mulut yang baik. Meski masker penting untuk kesehatan umum, perawatan gigi dan mulut tetap harus menjadi prioritas.
Dengan menyikat gigi secara rutin, menjaga hidrasi, menggunakan obat kumur, serta melakukan kontrol ke dokter gigi secara berkala, masyarakat dapat menikmati manfaat masker tanpa mengorbankan kesehatan mulut.
Mask mouth bukan masalah yang sulit diatasi, tetapi membutuhkan perhatian dan kebiasaan sehat.
Dengan langkah-langkah sederhana ini, kesehatan gigi dan mulut tetap terjaga, bau mulut diminimalkan, dan risiko penyakit gusi serta gigi berlubang dapat dicegah. Di era penggunaan masker saat ini, menjaga kesehatan mulut menjadi bagian penting dari gaya hidup sehat yang modern dan praktis.
Penulis: Elfira Armilia