Fkg.umsida.ac.id – Di era modern yang serba cepat ini, banyak kebiasaan baru yang memengaruhi gaya hidup kita, termasuk pola makan, tingkat stres, hingga kebiasaan kebersihan mulut.
Banyak orang menghabiskan waktu sibuk di tempat kerja atau sekolah, sehingga melupakan pentingnya merawat kesehatan gigi dan mulut mereka.
Salah satu kebiasaan paling umum yang berkontribusi terhadap masalah mulut adalah konsumsi makanan dan minuman manis yang tinggi gula, seperti camilan instan, kopi manis, atau minuman bersoda.
Cek Selengkapnya: Tren Behel Fashion, Pakar Umsida: Tidak Direkomendasikan
Kebiasaan ini tidak hanya memengaruhi berat badan, tetapi juga memperburuk kesehatan gigi dan gusi. Ketika gula masuk ke dalam mulut, bakteri di dalam mulut mengolahnya menjadi asam yang dapat merusak enamel gigi.
Selain itu, terlalu sering mengonsumsi makanan dan minuman asam atau manis dapat menyebabkan erosi enamel, yang membuat gigi lebih rentan berlubang dan sensitif.
Selain pola makan yang buruk, gaya hidup modern juga mengakibatkan banyak orang mengalami stres, yang sering kali menyebabkan kebiasaan buruk seperti menggertakkan gigi (bruxism).
Stres dapat mengganggu tidur dan kesehatan secara umum, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kesehatan gigi, meningkatkan risiko gigi sensitif dan masalah lainnya.
Selain itu, faktor kurangnya waktu juga menyebabkan banyak orang menunda pemeriksaan gigi rutin, yang seharusnya dapat mencegah masalah mulut berkembang lebih jauh.
Baca Juga: Dosen FKG Umsida Sosialisasikan Pentingnya Pola Makan Sehat bagi Siswa Sekolah
Dampak Negatif Gaya Hidup Modern pada Kesehatan Gigi dan Gusi
Gaya hidup modern yang penuh dengan tekanan pekerjaan, diet tidak sehat, dan kurangnya perhatian pada kebersihan mulut, dapat memicu berbagai masalah kesehatan mulut. Beberapa dampak paling umum dari gaya hidup ini antara lain:
1.Gigi Berlubang dan Kerusakan Enamel

Ketika kita mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula secara berlebihan, bakteri di mulut akan memecah gula tersebut menjadi asam. Asam ini akan mengikis enamel gigi, lapisan pelindung gigi yang penting. Ketika enamel terkikis, gigi menjadi lebih rentan terhadap kerusakan dan gigi berlubang.
2. Penyakit Gusi (Periodontitis)

Penumpukan plak yang disebabkan oleh kurangnya perawatan gigi yang tepat dapat menyebabkan radang gusi (gingivitis) yang berkembang menjadi penyakit gusi (periodontitis). Kondisi ini dapat menyebabkan gusi berdarah, membengkak, dan merusak jaringan sekitar gigi.
3. Mulut Kering (Xerostomia)

Stres atau kebiasaan merokok yang umum di kalangan orang dewasa juga dapat menyebabkan mulut kering. Mulut kering mengurangi produksi air liur yang sangat penting untuk membersihkan mulut dan melindungi gigi dari bakteri. Kekurangan air liur meningkatkan risiko bau mulut dan gigi berlubang.
4. Bau Mulut (Halitosis)

Selain masalah fisik, kebiasaan gaya hidup yang buruk juga berkontribusi pada bau mulut. Ketika mulut kering dan bakteri berkembang biak, mereka menghasilkan senyawa yang menyebabkan bau tidak sedap.
Bau mulut dapat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang, terutama di tempat kerja atau saat berinteraksi sosial.
Cek Juga: Konsultasi Gigi Online: Mudah, Praktis, dan Aman dengan Teledentistry
Tips Menjaga Kesehatan Gigi di Era Gaya Hidup Modern
Walaupun gaya hidup modern membawa tantangan bagi kesehatan gigi dan mulut, ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk mencegah masalah ini dan menjaga kesehatan gigi tetap optimal. Berikut adalah beberapa tips yang bisa diterapkan:
1.Jaga Pola Makan Sehat

Konsumsi makanan sehat yang rendah gula dan asam, seperti buah-buahan segar, sayuran, dan air putih. Hindari minuman manis dan makanan ringan yang dapat meningkatkan risiko gigi berlubang.
Jika Anda mengonsumsi makanan manis atau minuman asam, segera berkumur dengan air untuk menetralkan asam di mulut.
2. Menyikat Gigi dan Flossing Rutin

Menyikat gigi minimal dua kali sehari menggunakan pasta gigi berfluoride sangat penting untuk menjaga kebersihan gigi dan gusi. Flossing membantu menghilangkan plak yang menempel di sela-sela gigi, tempat di mana sikat gigi sulit menjangkau.
3. Kelola Stres dan Kualitas Tidur

Stres dapat menyebabkan bruxism dan gangguan tidur. Mengelola stres dengan olahraga, meditasi, atau teknik relaksasi lainnya sangat penting untuk kesehatan tubuh dan mulut. Tidur yang cukup juga penting untuk pemulihan tubuh, termasuk gusi dan gigi.
4. Pemeriksaan Gigi Rutin

Jangan menunda untuk melakukan pemeriksaan gigi rutin setiap 6 bulan sekali. Dokter gigi dapat mendeteksi masalah lebih awal dan memberikan saran perawatan yang tepat untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Penulis: Elfira Armilia