Lebih dari Sekadar Foto Gigi: Inilah Pentingnya Dokter Gigi Spesialis Radiologi dalam Dunia Kedokteran Gigi

Fkg.umsida.ac.id – Dokter Gigi spesialis Radiologi menjadi salah satu bidang penting dalam dunia kesehatan gigi modern.

Di balik hasil rontgen yang membantu dokter menentukan diagnosis penyakit gigi dan mulut, ada peran seorang dokter gigi spesialis radiologi.

Profesi ini berfokus pada penggunaan teknologi pencitraan untuk membantu menegakkan diagnosis yang akurat, memantau perkembangan penyakit, hingga menentukan rencana perawatan yang tepat bagi pasien.

Secara umum, radiologi kedokteran gigi adalah cabang ilmu yang memanfaatkan sinar-X, CT scan, MRI, dan teknologi digital imaging lainnya untuk melihat struktur gigi, rahang, dan jaringan sekitarnya.

Dengan pemeriksaan radiologi, dokter dapat mendeteksi kelainan yang tidak terlihat secara kasat mata, seperti infeksi akar gigi, kerusakan tulang rahang, tumor, kista, atau gigi yang impaksi.

Dokter gigi spesialis radiologi bertugas tidak hanya melakukan interpretasi hasil pencitraan, tetapi juga memastikan keselamatan pasien dari paparan radiasi.

Mereka memahami prinsip radioproteksi dengan sangat baik, sehingga penggunaan sinar-X dilakukan secara aman, efisien, dan sesuai standar medis.

Selain itu, dokter spesialis radiologi gigi juga bekerja sama dengan dokter gigi umum maupun dokter gigi spesialis lainnya dalam proses diagnosis dan perawatan pasien.

Baca Juga: Tren Behel Fashion, Pakar Umsida: Tidak Direkomendasikan

Tugas dan Kompetensi Dokter Gigi Spesialis Radiologi

Sumber: Pexels

Menjadi dokter gigi spesialis radiologi bukan hanya tentang mengoperasikan alat rontgen atau membaca hasil gambar. Profesi ini menuntut pemahaman yang mendalam mengenai anatomi kepala dan leher, interpretasi citra radiografik, serta kemampuan menganalisis hasil pencitraan dengan presisi tinggi.

Beberapa tugas utama dokter gigi spesialis radiologi meliputi:

  1. Melakukan pemeriksaan radiografi intraoral dan ekstraoral.
    Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat kondisi gigi, tulang rahang, dan struktur jaringan sekitarnya. Contohnya, panoramic radiograph (foto seluruh rahang) dan cephalometric radiograph (foto kepala untuk analisis ortodonti).
  2. Menafsirkan hasil pencitraan medis.
    Dokter radiologi gigi menganalisis citra untuk menemukan tanda-tanda kelainan seperti kista, tumor, resorpsi akar, atau patah tulang yang mungkin tidak terlihat dengan pemeriksaan biasa.
  3. Memberikan rekomendasi perawatan.
    Berdasarkan hasil analisis, dokter gigi spesialis radiologi bekerja sama dengan dokter gigi lain untuk menentukan langkah pengobatan yang tepat.
  4. Menjamin keselamatan pasien.
    Penggunaan sinar-X diatur dengan ketat agar tidak menimbulkan dampak negatif pada tubuh pasien. Dokter memastikan dosis radiasi seminimal mungkin, terutama untuk anak-anak dan ibu hamil.

Selain tugas-tugas tersebut, dokter spesialis radiologi gigi juga berperan dalam pendidikan dan penelitian.

Mereka mengembangkan teknik pencitraan baru, memperbarui panduan keselamatan radiasi, serta memberikan pelatihan kepada mahasiswa kedokteran gigi tentang cara membaca hasil radiografi dengan benar.

Cek Juga: 4 Tips Ampuh Mahasiswa Kedokteran Gigi Menghadapi Ujian Praktikum

Untuk menjadi dokter gigi spesialis radiologi, seseorang harus menyelesaikan pendidikan dokter gigi umum terlebih dahulu, kemudian melanjutkan pendidikan spesialis selama 3–4 tahun di bidang Radiologi Kedokteran Gigi.

Program ini berfokus pada teori dan praktik radiografi, radiologi digital, interpretasi hasil pencitraan, serta riset ilmiah di bidang kedokteran gigi.

Peran Penting Radiologi Gigi di Era Digital
Source: Pexels

Kemajuan teknologi membawa perubahan besar dalam bidang radiologi kedokteran gigi. Saat ini, radiologi digital dan 3D imaging menjadi standar baru dalam pemeriksaan gigi dan rahang.

Dengan teknologi seperti Cone Beam Computed Tomography (CBCT), dokter dapat melihat struktur gigi dan tulang rahang secara tiga dimensi, sehingga hasil diagnosis menjadi lebih akurat dan rinci.

Peran dokter gigi spesialis radiologi semakin penting karena mereka menjadi jembatan antara teknologi dan praktik klinis. Mereka tidak hanya membaca hasil citra, tetapi juga menafsirkan data dengan mempertimbangkan kondisi klinis pasien.

Cek Selengkapnya: Dosen FKG Umsida Sosialisasikan Pentingnya Pola Makan Sehat bagi Siswa Sekolah

Misalnya, dalam kasus implan gigi, dokter radiologi membantu menentukan posisi tulang yang ideal untuk penanaman implan melalui analisis citra 3D.

Selain itu, radiologi gigi juga berperan penting dalam mendeteksi penyakit sistemik yang memiliki tanda di area mulut.

Misalnya, osteoporosis dapat terdeteksi lebih awal melalui penurunan kepadatan tulang rahang yang terlihat pada radiograf. Begitu pula dengan tumor dan kista yang dapat didiagnosis sejak dini sebelum menimbulkan gejala berat.

Di era digital, data hasil radiologi kini dapat disimpan dan dikirim secara elektronik melalui sistem PACS (Picture Archiving and Communication System). Hal ini memungkinkan kolaborasi antar dokter lebih cepat dan efisien, tanpa harus menunggu hasil cetak konvensional.

Tidak hanya itu, peran dokter gigi spesialis radiologi juga semakin berkembang dalam bidang tele-dentistry.

Dengan sistem ini, dokter di daerah terpencil dapat berkonsultasi dengan spesialis radiologi secara daring, sehingga pasien tetap mendapatkan diagnosis yang akurat tanpa harus datang ke kota besar.

Keberadaan dokter gigi spesialis radiologi menjadi bagian penting dari sistem pelayanan kesehatan gigi modern.

Dengan kemampuan menggabungkan ilmu kedokteran, teknologi, dan keselamatan pasien, mereka memastikan setiap diagnosis dilakukan dengan tepat dan berbasis bukti ilmiah.

Melalui kemajuan teknologi pencitraan, radiologi gigi tidak hanya membantu dokter dalam melihat apa yang tidak tampak oleh mata, tetapi juga membuka peluang besar untuk diagnosis dini, perawatan efektif, dan pencegahan penyakit gigi dan mulut.

Di masa depan, sinergi antara dokter gigi umum, dokter spesialis, dan dokter radiologi akan semakin memperkuat upaya mewujudkan masyarakat yang sehat, percaya diri, dan bebas dari masalah gigi.

Penulis: Elfira Armilia