FKG Umsida Tunjukkan Cara Dokter Gigi Bisa Deteksi Osteoporosis Sejak Dini

Fkg.umsida.ac.id  – Tidak banyak yang menyadari bahwa dokter gigi memegang peran penting dalam mendeteksi osteoporosis sejak dini. Melalui pendekatan ini, Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) bersama Universitas Airlangga (Unair) dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Sidoarjo mengadakan sosialisasi deteksi kepadatan tulang dengan metode radiografi panoramik.

Radiografi Panoramik: Solusi Deteksi Osteoporosis Melalui Dokter Gigi

Dalam dunia kedokteran gigi modern, penggunaan radiografi panoramik tidak hanya berfungsi untuk mendeteksi masalah gigi dan mulut, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi tanda-tanda awal osteoporosis. Metode ini menjadi sorotan utama dalam acara edukasi yang digagas FKG Umsida dan mitra strategisnya.

Dalam seminar ini, para peserta yang terdiri dari mahasiswa FKG Umsida, mahasiswa Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) Radiologi FKG Unair, hingga para dokter gigi dari Sidoarjo, Gresik, Surabaya, dan Lamongan mendapatkan wawasan baru. Mereka diperkenalkan bahwa radiografi panoramik — yang selama ini digunakan dalam pemeriksaan gigi — ternyata juga dapat menjadi alat awal untuk mendeteksi penurunan kepadatan tulang yang mengarah pada osteoporosis.

Prof Dr Eha Renwi Astuti drg MKes SpRKG Subsp RDP (K), selaku Ketua Program PPDGS Radiologi FKG Unair, menjelaskan bahwa osteoporosis kerap tidak terdiagnosis hingga terjadi fraktur atau patah tulang. Melalui foto panoramik, dokter gigi sebenarnya memiliki kesempatan besar untuk mendeteksi tanda-tanda dini dari kerapuhan tulang rahang yang bisa mengindikasikan osteoporosis sistemik.

“Deteksi dini melalui radiografi panoramik memberikan peluang lebih besar bagi pasien untuk mendapatkan penanganan lebih cepat sebelum dampaknya meluas,” ujar Prof Eha.

Melalui pengembangan edukasi ini, diharapkan dokter gigi memiliki tambahan peran strategis sebagai pihak pertama yang bisa mengenali indikasi osteoporosis pada pasiennya.

Kondisi osteoporosis memang lebih banyak dikaitkan dengan dokter spesialis ortopedi atau internis. Namun, inisiatif dari FKG Umsida ini menegaskan bahwa dokter gigi juga menjadi ujung tombak dalam mencegah komplikasi akibat osteoporosis.

FKG Umsida Dorong Kesadaran Kolaboratif Antara Dunia Kedokteran Gigi dan Kesehatan Umum

Dekan FKG Umsida, drg Lila Muntadir SpOrt, dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan kedokteran gigi dan sektor kesehatan masyarakat. Ia menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya acara ini dengan dukungan penuh dari FKG Unair, PDGI Sidoarjo, serta Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo.

“Dengan semangat kolaborasi ini, kita berharap ke depan para dokter gigi tidak hanya fokus pada kesehatan rongga mulut, tetapi juga berperan aktif dalam pencegahan penyakit sistemik seperti osteoporosis,” tutur drg Lila.

Acara ini menghadirkan dua pemateri berpengalaman, yakni Prof Dr Eha Renwi Astuti dan drg Alhidayati Asymal MKes SpRKG, yang memberikan materi tentang teknik pembacaan radiografi untuk mendeteksi osteoporosis. Peserta mendapatkan pengetahuan aplikatif untuk diterapkan langsung di praktik klinis masing-masing.

Kehadiran sekitar 200 peserta menandakan tingginya antusiasme terhadap upaya ini. Apalagi, banyak dokter gigi kini mulai sadar bahwa pendekatan kesehatan mulut tidak bisa dilepaskan dari kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Menuju Standar Baru Deteksi Osteoporosis: Dimulai dari Klinik Gigi

Kegiatan edukatif yang diinisiasi FKG Umsida ini diharapkan menjadi awal perubahan paradigma dalam dunia kedokteran gigi di Indonesia. Deteksi dini osteoporosis melalui radiografi panoramik dapat menjadi standar baru di klinik-klinik gigi, khususnya saat pemeriksaan rutin dilakukan.

Osteoporosis adalah penyakit degeneratif yang menyebabkan kerapuhan tulang dan meningkatkan risiko patah tulang, terutama pada usia lanjut. Karena itu, upaya pencegahan dan deteksi dini memegang peran vital dalam menurunkan beban penyakit ini di masyarakat.

Melalui pemeriksaan radiografi panoramik, dokter gigi dapat mendeteksi indikasi seperti perubahan pola trabekula tulang rahang, penipisan korteks mandibula, dan indikator lain yang mengarah pada osteoporosis. Temuan ini kemudian dapat dirujuk ke dokter spesialis terkait untuk diagnosis lebih lanjut dan penanganan yang tepat.

FKG Umsida berharap kegiatan ini dapat memperkaya kompetensi para dokter gigi, sehingga mampu berkontribusi lebih luas dalam menjaga kesehatan masyarakat, bukan hanya dari sisi kesehatan gigi dan mulut, tetapi juga mencegah komplikasi penyakit sistemik.

Dengan kesadaran ini, dokter gigi tidak lagi hanya menjadi “penjaga senyum” yang sehat, melainkan juga bagian penting dalam sistem deteksi penyakit degeneratif seperti osteoporosis.

Penulis :