Waspadai Gangguan Akar Gigi yang Bisa Sebabkan Nyeri Berkelanjutan

Fkg.umsida.ac.id – Akar gigi sering kali luput dari perhatian karena letaknya tersembunyi di balik gusi. Padahal, bagian ini punya peran penting dalam menjaga kekuatan dan kestabilan gigi.

Tanpa akar gigi yang sehat, gigi bisa goyang, copot, atau mengalami kerusakan yang lebih parah. Secara sederhana, akar gigi adalah bagian terdalam dari gigi yang menancap pada tulang rahang. Fungsi utamanya adalah menopang gigi agar tetap berada di tempatnya.

Namun, bukan hanya sebagai penyangga, akar gigi juga menjadi jalur penting bagi nutrisi dan darah untuk masuk ke dalam gigi melalui saluran akar. Di dalam saluran ini terdapat jaringan pulpa, yang terdiri dari saraf dan pembuluh darah. Jaringan ini menjaga vitalitas gigi dan membuatnya tetap “hidup”. Akar gigi dilindungi oleh beberapa lapisan, mulai dari dentin (lapisan tengah) hingga enamel (lapisan terluar), yang membuat gigi kuat saat digunakan untuk mengunyah.

Selain itu, struktur akar gigi dilengkapi dengan sementum dan ligamen periodontal. Sementum adalah lapisan jaringan yang membantu melekatkan akar gigi ke jaringan di sekitarnya. Sementara ligamen periodontal berfungsi sebagai bantalan elastis antara gigi dan tulang rahang. Semua komponen ini bekerja sama menjaga gigi tetap kokoh dan berfungsi dengan baik.

Baca Juga: Mikroplastik dalam Tubuh Manusia, Dosen Umsida: Sudah Dijumpai dalam Bentuk Penyakit yang Meningkat

Waspadai Gangguan yang Bisa Terjadi pada Akar Gigi

Sumber: Pinterest

Akar gigi yang rusak bisa memicu berbagai masalah serius, apalagi jika sudah terkena infeksi. Biasanya, kerusakan ini bermula dari gigi berlubang yang tidak segera ditangani. Lama-kelamaan, bakteri bisa menembus lapisan luar gigi hingga mencapai akar, menyebabkan gangguan seperti:

1. Pulpitis
Pulpitis adalah peradangan pada jaringan pulpa di dalam saluran akar. Saat bakteri masuk dan menginfeksi bagian ini, gigi akan terasa sangat nyeri, terutama ketika terkena makanan atau minuman manis, dingin, atau panas. Jika dibiarkan, pulpitis bisa berkembang menjadi infeksi yang lebih serius dan memerlukan perawatan saluran akar.

2. Akar Gigi Busuk
Jika infeksi terus berlanjut, akar gigi bisa membusuk. Ini biasanya terjadi pada gigi yang lubangnya sudah sangat dalam dan tidak diobati. Gejalanya meliputi nyeri hebat, pembengkakan pada gusi, muncul nanah, bahkan bisa menyebabkan demam. Rasa tidak nyaman saat makan pun sering muncul, terutama jika makanan terlalu keras atau dingin.

3. Nekrosis Pulpa
Ini adalah kondisi saat jaringan pulpa di dalam akar gigi mati karena tidak lagi mendapatkan aliran darah akibat infeksi yang parah. Gigi yang mengalami nekrosis biasanya berubah warna menjadi keabu-abuan atau kehitaman. Selain itu, sering muncul rasa sakit berdenyut, pembengkakan pada gusi, dan kadang disertai nanah. Ini merupakan tahap paling parah dari infeksi akar gigi.

4. Sisa Akar Gigi
Sisa akar gigi bisa terjadi jika mahkota gigi (bagian yang tampak di atas gusi) patah atau rusak total, tapi akarnya masih tertinggal di dalam rahang. Ini juga bisa terjadi setelah pencabutan gigi yang tidak sempurna. Jika tidak ditangani, sisa akar ini bisa memicu infeksi dan menyebabkan nyeri yang berulang, serta peradangan di sekitar jaringan gusi.

Cek Juga: Jumlah Gigi Dewasa yang Ideal dan Cara Merawatnya Sejak Usia Dini

Cara Merawat Akar Gigi Agar Tetap Sehat
Sumber: Pinterest

Menjaga akar gigi tetap sehat sebenarnya tidak sulit, asalkan dilakukan secara konsisten. Perawatan gigi yang baik bukan hanya untuk estetika, tapi juga untuk mencegah gangguan serius pada bagian akar. Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa Anda lakukan sehari-hari:

  • Sikat gigi dua kali sehari, pagi dan malam sebelum tidur, menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride. Fluoride membantu memperkuat enamel dan mencegah gigi berlubang.
  • Gunakan benang gigi untuk membersihkan sisa makanan di sela-sela gigi yang tidak bisa dijangkau sikat.
  • Kurangi konsumsi makanan dan minuman manis, seperti permen, soda, dan kue, karena gula bisa memicu pertumbuhan bakteri penyebab gigi berlubang.
  • Minum air putih minimal delapan gelas sehari. Air putih membantu menjaga produksi air liur, yang berperan membersihkan mulut secara alami.
  • Rutin periksa ke dokter gigi setiap enam bulan sekali, meski tidak ada keluhan. Pemeriksaan rutin bisa mendeteksi kerusakan sejak dini dan mencegah infeksi menyebar ke akar gigi.

Jika Anda sudah mengalami tanda-tanda seperti nyeri tajam, perubahan warna gigi, bau mulut, atau bengkak pada gusi, segera konsultasikan ke dokter gigi. Penanganan dini akan sangat membantu mencegah kerusakan yang lebih parah.

Akar gigi adalah fondasi utama dari kekuatan dan kesehatan gigi. Meski tidak terlihat, kerusakannya bisa berdampak besar bagi kenyamanan dan fungsi mulut secara keseluruhan. Dengan menjaga kebersihan gigi secara rutin dan menghindari faktor risiko seperti gula berlebih dan gigi berlubang, Anda bisa mencegah berbagai gangguan pada akar gigi. Jadi, jangan abaikan akar gigi karena dari sinilah senyum sehat dimulai.

Penulis: Elfira Armilia