Fkg.umsida.ac.id – Dunia kedokteran gigi modern tidak hanya menuntut keahlian tangan yang terampil, tetapi juga pemahaman mendalam tentang material yang digunakan dalam setiap prosedur klinis. Salah satu cabang ilmu yang membahas hal ini secara khusus adalah biomaterial kedokteran gigi. Menurut drg Dedi Fardiaz MDS, dosen Fakultas Kedokteran Gigi (FKG)Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), biomaterial adalah fondasi penting yang menunjang kualitas, kenyamanan, dan ketahanan perawatan gigi.
Tujuan Utama: Menciptakan Material yang Nyaman, Efektif, dan Tahan Lama
Dalam wawancaranya, drg. Dedi menegaskan bahwa tujuan utama dari studi biomaterial kedokteran gigi adalah mengembangkan bahan yang tidak hanya efektif dalam fungsinya, tetapi juga nyaman bagi pasien dan tahan lama dalam penggunaannya.
“Pasien saat ini menuntut lebih dari sekadar gigi sembuh. Mereka ingin hasil yang estetis, tahan lama, dan tidak menimbulkan rasa tidak nyaman,” jelasnya.
Oleh karena itu, penelitian dan inovasi biomaterial terus dilakukan untuk menghasilkan bahan-bahan terbaik yang bisa menjawab kebutuhan klinis tersebut, baik untuk tambalan, mahkota, gigi tiruan, hingga implan gigi.
Perpaduan Ilmu Dasar: Kimia, Biologi, dan Teknologi Material
Untuk menciptakan bahan yang unggul, mahasiswa FKG Umsida dibekali dengan pemahaman lintas ilmu, yaitu:
- Kimia, untuk memahami komposisi dan reaksi bahan dalam rongga mulut.
- Biologi, guna memastikan bahan tidak berbahaya dan mampu berintegrasi dengan jaringan mulut secara alami (biokompatibel).
- Teknologi material, untuk mengetahui bagaimana bahan diproses dan digunakan dalam prosedur klinis modern.
“Mahasiswa belajar bagaimana bahan tambal bisa kuat menahan tekanan kunyah, bagaimana implan tidak menyebabkan infeksi, dan bagaimana veneer terlihat alami,” terang drg. Dedi.
Praktik Langsung di Laboratorium dan Klinik
Pembelajaran di FKG Umsida tidak hanya bersifat teoretis, tetapi juga berorientasi praktik. Mahasiswa diberi kesempatan untuk melakukan simulasi pengujian bahan, uji daya tahan, hingga praktik penggunaan material di klinik gigi pendidikan.
“Di laboratorium, mereka belajar bagaimana mencampur resin, mengukur kekuatan bahan, hingga mengamati reaksi bahan terhadap suhu dan air liur. Sedangkan di klinik, mereka belajar langsung menerapkan bahan-bahan tersebut pada pasien,” ujarnya.
Melalui pendekatan ini, mahasiswa tidak hanya paham secara konsep, tetapi juga siap menghadapi tantangan nyata dalam dunia praktik kedokteran gigi.
Biomaterial sebagai Jembatan Inovasi dan Pelayanan Kesehatan
Dalam era digital dan estetika, biomaterial memainkan peran strategis. Dengan bahan yang tepat, dokter gigi bisa menghadirkan pelayanan yang tidak hanya fungsional, tetapi juga memperhatikan kenyamanan dan estetika pasien.
“Misalnya, bahan komposit gigi kini sudah bisa menyerupai warna alami gigi pasien. Bahkan bisa disesuaikan dengan pencahayaan dan kondisi rongga mulut,” ungkap drg. Dedi.
Perkembangan teknologi juga turut mendorong pengembangan biomaterial berbasis CAD/CAM, yakni proses digitalisasi dalam desain dan pembuatan gigi tiruan, crown, dan jembatan gigi yang lebih akurat dan cepat.
Menjawab Tantangan Global di Dunia Kedokteran Gigi
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gigi dan mulut, serta meningkatnya tuntutan akan hasil perawatan yang berkualitas tinggi, pemahaman terhadap biomaterial menjadi sangat penting.
“Jika dulu dokter gigi hanya fokus pada tambalan atau mencabut gigi, sekarang pasien menginginkan perawatan yang tidak hanya menyembuhkan, tapi juga menunjang penampilan,” tutur drg. Dedi. “Untuk itu, penguasaan biomaterial adalah bekal penting bagi setiap calon dokter gigi masa kini.”
Sebagai bagian dari komitmen FKG Umsida dalam mencetak lulusan yang siap kerja, pengajaran biomaterial dikemas secara integratif—menggabungkan teori, praktik laboratorium, observasi klinis, serta riset pengembangan bahan.
“Harapannya, mahasiswa kami nantinya bisa memilih bahan yang paling tepat sesuai kondisi pasien, serta bisa mengikuti perkembangan teknologi dan tren material gigi,” pungkasnya.
Biomaterial kedokteran gigi adalah ilmu yang menjembatani antara pengetahuan dasar, teknologi, dan pelayanan klinis. Melalui program yang terstruktur di FKG Umsida, mahasiswa tidak hanya menjadi pengguna bahan, tetapi juga memahami secara mendalam bagaimana dan mengapa bahan itu digunakan. Bersama drg. Dedi Fardiaz, MDS, mahasiswa dibimbing untuk menjadi dokter gigi masa depan yang paham akan pentingnya material yang aman, nyaman, dan tahan lama dalam setiap tindakan perawatan gigi.
Penulis: Elfira Armilia