Kenali Perbedaan Tukang Gigi, Dokter Gigi, dan Terapis Gigi Mulut agar Tidak Salah Pilih

Fkg.umsida.ac.id –  Pernahkah Anda mendengar istilah tukang gigi saat mencari solusi atas permasalahan gigi, seperti membuat gigi palsu atau memperbaiki gigi yang rusak?.

Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut, masih banyak yang belum memahami perbedaan antara tukang gigi, dokter gigi, dan terapis gigi mulut. Akibatnya, tidak sedikit orang yang akhirnya memilih layanan yang tidak tepat dan berisiko merugikan kesehatan mereka sendiri.

Banyak masyarakat tergiur dengan tarif murah atau akses mudah yang ditawarkan oleh tukang gigi, tanpa menyadari bahwa praktik ini sering kali tidak didukung oleh keahlian medis dan izin resmi. Padahal, kesehatan gigi tidak bisa dianggap sepele. Prosedur gigi yang dilakukan tanpa standar medis dapat menyebabkan infeksi, kerusakan saraf, bahkan kehilangan gigi permanen.

Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk memahami siapa sebenarnya yang berwenang memberikan layanan kesehatan gigi, dan mana yang sebaiknya dihindari.

Tukang Gigi: Praktik Tradisional yang Banyak Diminati tapi Tidak Legal

Sumber: Pinterest

Tukang gigi adalah sebutan umum yang digunakan masyarakat untuk menyebut orang yang membuat atau memasang gigi palsu, namun tidak memiliki latar belakang pendidikan formal di bidang kedokteran gigi. Mereka biasanya bekerja secara otodidak atau turun-temurun, dan sebagian besar tidak memiliki izin praktik resmi dari pemerintah.

Meskipun keberadaan tukang gigi sudah ada sejak lama dan masih banyak diminati oleh sebagian masyarakat karena biaya yang lebih murah, praktik ini sejatinya tidak diakui secara hukum sebagai profesi medis. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2014 tentang Pembinaan Tukang Gigi, mereka hanya diperbolehkan membuat gigi tiruan lepasan, itupun dengan pengawasan ketat dan hanya jika telah memiliki surat izin tertentu dari dinas kesehatan setempat.

Sayangnya, masih banyak tukang gigi yang berpraktik bebas dan tanpa pengawasan. Hal ini sangat berisiko bagi pasien, karena tindakan yang dilakukan tanpa pengetahuan medis dapat menimbulkan kerusakan permanen pada gusi, jaringan mulut, dan struktur rahang. Tak sedikit pula pasien yang mengalami infeksi karena prosedur yang tidak steril.

Kementerian Kesehatan terus mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan jasa tukang gigi yang tidak berizin, karena selain berbahaya bagi kesehatan, praktik ini juga melanggar hukum. Masyarakat diharapkan lebih bijak dalam memilih layanan kesehatan gigi dengan memperhatikan legalitas dan kompetensi tenaga medis yang bersangkutan.

Baca JugaDari Film Jumbo, Dosen Umsida Ungkap Film Animasi Anak Bangsa Semakin Digemari

Dokter Gigi dan Terapis Gigi Mulut: Profesional Kesehatan yang Terlatih dan Tersertifikasi
Sumber: Pinterest

Berbeda dengan tukang gigi, dokter gigi adalah tenaga medis profesional yang telah menempuh pendidikan formal selama bertahun-tahun di fakultas kedokteran gigi dan memiliki gelar sarjana kedokteran gigi (drg). Mereka memiliki wewenang penuh untuk melakukan berbagai tindakan medis seperti pencabutan gigi, penambalan, perawatan saluran akar, pemasangan behel, hingga prosedur estetik seperti veneer dan bleaching.

Selain dokter gigi, ada pula profesi terapis gigi dan mulut yang sering kali belum banyak dikenal oleh masyarakat. Terapis gigi mulut merupakan tenaga kesehatan dengan pendidikan diploma yang berfokus pada tindakan promotif, preventif, dan kuratif dasar dalam bidang kesehatan gigi. Mereka berperan penting dalam layanan kesehatan gigi masyarakat, terutama di Puskesmas dan sekolah-sekolah.

Terapis gigi mulut dapat melakukan tindakan seperti membersihkan karang gigi, menambal gigi susu, serta memberikan edukasi kesehatan gigi kepada anak-anak dan keluarga. Namun, mereka tidak memiliki kewenangan untuk melakukan tindakan medis lanjutan yang menjadi kewenangan dokter gigi.

Lihat Juga: Gigi Susu yang Terabaikan Bisa Jadi Pemicu Maloklusi Permanen pada Anak

Perbedaan mendasar antara dokter gigi dan terapis gigi mulut terletak pada tingkat pendidikan, ruang lingkup kewenangan, dan jenis tindakan yang boleh dilakukan. Keduanya sama-sama diakui oleh negara, memiliki izin praktik resmi, dan berperan penting dalam menjaga kesehatan gigi masyarakat. Oleh karena itu, ketika hendak mencari perawatan gigi, penting untuk memilih tenaga medis yang kompeten dan bersertifikasi demi keselamatan dan hasil perawatan yang optimal.

Mengetahui perbedaan antara tukang gigi, dokter gigi, dan terapis gigi mulut sangatlah penting bagi masyarakat agar tidak salah memilih layanan kesehatan gigi. Demi keamanan dan efektivitas perawatan, pastikan selalu memeriksa legalitas dan kompetensi tenaga medis yang menangani. Pemeriksaan ke dokter gigi atau terapis gigi mulut yang resmi tidak hanya memberi jaminan kualitas, tetapi juga melindungi dari risiko kesehatan yang serius di masa depan.

Penulis: Elfira Armilia