Fkg.umsida.ac.id – Menurut drg Marisa Elvi Dayanti SpKG, Ketua Program Studi Profesi Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida)menekankan bahwa perawatan saluran akar adalah prosedur penting dalam konservasi gigi yang bertujuan untuk menyelamatkan gigi asli dengan cara mengatasi kerusakan atau infeksi pada pulpa gigi. Pulpa sendiri adalah jaringan lunak yang berisi saraf dan pembuluh darah, sehingga kerusakan pada bagian ini sering menimbulkan nyeri yang signifikan. Prosedur ini diperlukan saat pulpa mengalami inflamasi atau nekrosis yang biasanya diakibatkan oleh karies gigi yang sudah dalam, trauma, atau perawatan gigi yang tidak tepat. Tanpa penanganan yang tepat, infeksi dapat meluas hingga ke jaringan di sekitar akar gigi dan menyebabkan komplikasi lebih serius.
Perawatan Saluran Akar: Pengertian, Indikasi, Prosedur, dan Pencegahan

Perawatan saluran akar, atau yang dalam dunia kedokteran gigi dikenal dengan istilah endodontik, merupakan prosedur yang ditujukan untuk menangani masalah pada bagian dalam gigi, khususnya pada jaringan pulpa yang terdiri dari saraf dan pembuluh darah. Pulpa ini terletak di ruang akar gigi dan sangat penting untuk kesehatan serta perkembangan gigi pada masa awal. Namun, apabila pulpa mengalami kerusakan atau infeksi yang parah, perawatan saluran akar menjadi solusi untuk menyelamatkan gigi agar tidak perlu dicabut.
Baca Juga : Uji Klinis Vaksin TBC di Indonesia Sudah di Tahap 3, Ini Kata Dokter Umsida
Prosedur perawatan saluran akar diperlukan ketika terjadi kerusakan pulpa yang umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri. Infeksi ini bisa muncul akibat gigi berlubang yang dibiarkan terlalu lama, trauma pada gigi yang menyebabkan patah atau retak, atau perawatan gigi yang tidak tepat sebelumnya. Ketika pulpa terinfeksi, rasa sakit yang hebat dan pembengkakan biasanya mulai dirasakan oleh pasien. Oleh karena itu, perawatan saluran akar dilakukan untuk mengangkat pulpa yang terinfeksi tersebut, membersihkan dan membentuk saluran akar, kemudian mengisinya dengan bahan khusus agar infeksi tidak menyebar lebih jauh.
Tanda-tanda yang menunjukkan bahwa pasien memerlukan perawatan saluran akar cukup khas. Rasa nyeri pada gigi yang dapat terasa tajam, berdenyut, atau berlanjut bahkan saat tidak mengunyah merupakan gejala utama. Nyeri ini sering memburuk pada malam hari atau saat mengonsumsi makanan atau minuman panas dan dingin. Selain nyeri, pasien mungkin juga mengalami pembengkakan pada area sekitar gigi yang bermasalah, gigi menjadi sensitif terhadap sentuhan, dan perubahan warna gigi menjadi lebih gelap. Dalam beberapa kasus, pasien juga bisa merasakan bau tidak sedap dari mulut yang berasal dari infeksi gigi. Untuk memastikan diagnosis, dokter gigi akan melakukan pemeriksaan klinis dan radiografi guna melihat kondisi saluran akar dan jaringan sekitar.
Perawatan saluran akar sendiri terdiri dari beberapa tahapan utama yang harus dilakukan secara teliti dan bertahap. Tahap pertama adalah pembukaan akses pada mahkota gigi untuk mencapai ruang pulpa. Setelah akses terbuka, dokter akan membersihkan seluruh jaringan pulpa yang terinfeksi atau mati dari dalam saluran akar menggunakan alat khusus. Tahap berikutnya adalah pembentukan dan pelebaran saluran akar agar mudah diisi dan diisi dengan bahan pengisi saluran akar, biasanya berupa gutta-percha yang kedap terhadap bakteri. Setelah pengisian selesai, saluran akar ditutup rapat dan gigi akan dipulihkan dengan bahan tambal atau pemasangan crown agar fungsi dan estetika gigi kembali optimal. Semua tahapan ini harus dilakukan secara steril dan dengan ketelitian tinggi untuk mencegah kegagalan perawatan.
apakah perawatan saluran akar bisa diselesaikan dalam satu kali kunjungan?

drg Marisa menjelaskan “tergantung pada kondisi gigi dan tingkat kerusakannya, pada kasus sederhana dengan saluran akar yang tidak terlalu rumit dan infeksi yang belum meluas, perawatan dapat dilakukan sekaligus tanpa jeda,”jelasnya. Namun, pada kasus dengan infeksi berat, abses, atau saluran akar yang rumit, perawatan biasanya dilakukan bertahap dalam dua atau lebih kunjungan. Hal ini memungkinkan waktu bagi antibiotik lokal untuk bekerja dan mencegah infeksi kembali. Dokter juga dapat memasang obat sementara pada saluran akar sebelum penutupan akhir dilakukan.
Perawatan saluran akar pada pasien dengan kondisi khusus, seperti diabetes atau pasien lansia, memerlukan perhatian ekstra. Pada pasien diabetes, risiko infeksi dan komplikasi lebih tinggi karena sistem imun yang mungkin tidak optimal. Oleh sebab itu, dokter harus memastikan kondisi gula darah pasien terkendali sebelum dan selama perawatan berlangsung. Selain itu, pasien lansia yang mungkin memiliki struktur gigi dan tulang yang sudah menurun kekuatannya juga membutuhkan pendekatan yang lebih hati-hati. Pemilihan teknik dan bahan yang sesuai serta pengawasan ketat pasca perawatan menjadi kunci agar proses penyembuhan berjalan lancar dan gigi dapat bertahan lama.
Lihat Juga : Mau Veneer atau Bleaching Gigi? Simak Dulu Saran Medisnya
Untuk mencegah kerusakan gigi yang berujung pada kebutuhan perawatan saluran akar, pencegahan sejak dini sangatlah penting. Saran terbaik adalah menjaga kebersihan mulut secara rutin dengan menyikat gigi minimal dua kali sehari menggunakan pasta gigi berfluoride, serta rutin menggunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela yang sulit dijangkau. Selain itu, menghindari konsumsi makanan dan minuman tinggi gula secara berlebihan dapat mencegah kerusakan gigi. Pemeriksaan gigi secara berkala minimal enam bulan sekali juga sangat dianjurkan agar dokter dapat mendeteksi masalah sejak awal. Bila terdapat gigi berlubang, segera lakukan penanganan agar infeksi tidak menjalar ke bagian dalam gigi. Selain itu, penggunaan pelindung mulut saat berolahraga juga dapat mencegah trauma gigi yang berisiko menyebabkan kerusakan pulpa.
Dengan pemahaman yang baik mengenai perawatan saluran akar dan langkah pencegahan yang tepat. drg Marisa Elvi Dayanti SpKG berpesan ” pasien dapat menjaga kesehatan giginya dengan optimal serta menghindari prosedur yang kompleks dan memakan waktu,”ujarnya. Perawatan saluran akar memang prosedur yang menyelamatkan gigi dari pencabutan, namun pencegahan tetap menjadi pilihan utama agar kesehatan mulut terjaga dengan baik sepanjang hidup.
Penulis : Elfira Armilia