Menghisap Jempol: Kebiasaan Lucu yang Bisa Merusak Gigi Anak

Fkg.umsida.ac.id- Thumb sucking atau kebiasaan menghisap jempol adalah salah satu perilaku alami yang sering dilakukan bayi dan anak-anak. Kebiasaan ini biasanya muncul sejak dalam kandungan sebagai refleks alami untuk memberikan rasa nyaman dan aman pada bayi. Namun, jika thumb sucking terus berlanjut hingga usia tertentu, kebiasaan ini dapat menimbulkan berbagai masalah pada pertumbuhan gigi dan rahang anak.

Menurut drg Wanda Karisma Dian SpKGA, penting bagi orang tua untuk memahami kapan thumb sucking masih dianggap normal, kapan harus mulai diwaspadai, dan bagaimana cara mengatasinya sebelum berdampak buruk terhadap perkembangan mulut anak.

Thumb Sucking: Refleks Alami yang Menenangkan

Sejak bayi dalam kandungan, menghisap jempol sudah menjadi salah satu aktivitas alami yang menenangkan mereka. Saat lahir, kebiasaan ini berlanjut dan sering kali terlihat ketika bayi merasa lelah, cemas, atau ingin tidur. Dengan menghisap jempol, bayi mendapatkan rasa aman, sehingga tidak mengherankan jika thumb sucking sering muncul sebagai bagian dari mekanisme kenyamanan anak.

Pada tahap awal kehidupan, thumb sucking dianggap wajar dan normal. Sebagian besar anak akan menghentikan kebiasaan ini secara alami saat memasuki usia 6-7 bulan atau maksimal di usia 2-4 tahun. Namun, jika thumb sucking berlangsung lebih lama dari usia tersebut, terutama hingga tumbuhnya gigi permanen, maka kebiasaan ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan gigi dan rahang.

Dampak si kecil menghisal jempol yang Perlu Diwaspadai
Sumber : Pinters

drg Wanda Karisma SpKGA menjelaskan bahwa efek buruk dari thumb sucking sangat bergantung pada frekuensi, intensitas, dan durasi kebiasaan tersebut.

Anak-anak yang menghisap jempol dengan kuat dan dalam waktu lama memiliki risiko lebih besar mengalami perubahan permanen pada struktur mulut dan gigi.

Lihat Juga : Trichoderma, Penyelamat Tembakau dari Serangan Layu Bakteri

Mau Veneer atau Bleaching Gigi? Simak Dulu Saran Medisnya

Berikut beberapa dampak negatif thumb sucking yang perlu diperhatikan:

  • Penyempitan Lengkung Rahang
    Tekanan berulang dari jempol dapat menyebabkan lengkung rahang menyempit, sehingga ruang bagi gigi permanen menjadi terbatas.
  • Gigi Rahang Atas Maju ke Depan
    Kebiasaan menghisap jempol mendorong gigi depan rahang atas ke depan, menciptakan kondisi yang dikenal sebagai protrusi anterior.
  • Terbentuknya Gigitan Terbuka (Open Bite)
    Anak dengan thumb sucking kronis sering mengalami gigitan terbuka, di mana gigi atas dan bawah tidak bertemu saat mulut tertutup.
  • Jarak Gigit Menjadi Lebar
    Jarak antar gigi atas dan bawah menjadi lebih lebar dari normal, memengaruhi fungsi pengunyahan dan estetika senyum.
Kapan menghisap jempol Harus Dihentikan?

Menurut riset drg Wanda Karisma SpKGA, upaya penghentian thumb sucking idealnya dimulai sebelum anak berusia 3 tahun. Pada usia ini, perkembangan rahang dan gigi masih cukup fleksibel untuk kembali ke posisi normal tanpa perlu perawatan ortodontik khusus.

Jika kebiasaan menghisap jempol tetap berlangsung hingga usia di mana gigi permanen mulai tumbuh (sekitar usia 6 tahun), risiko kerusakan struktur mulut akan meningkat drastis. Oleh karena itu, deteksi dini dan pendekatan yang tepat menjadi kunci untuk mencegah masalah jangka panjang.

Cara Mengatasi Thumb Sucking pada Anak

Menghentikan kebiasaan thumb sucking memerlukan pendekatan yang sabar dan penuh perhatian. drg. Wanda Karisma menyarankan beberapa metode yang bisa diterapkan orang tua:

  • Memberikan Dukungan Emosional
    Seringkali thumb sucking merupakan mekanisme anak untuk mengatasi stres. Memberikan dukungan emosional dan rasa aman dapat membantu anak mengurangi kebiasaan ini.
  • Mengidentifikasi Pemicu Thumb Sucking
    Cari tahu kapan dan dalam situasi apa anak cenderung menghisap jempol. Misalnya, saat merasa bosan, cemas, atau mengantuk.
  • Mengalihkan Perhatian Anak
    Berikan mainan atau aktivitas yang melibatkan tangan untuk mengalihkan perhatian anak dari kebiasaan menghisap jempol.
  • Memberikan Penghargaan
    Berikan pujian atau hadiah kecil saat anak berhasil tidak menghisap jempol dalam waktu tertentu. Pendekatan positif lebih efektif dibandingkan dengan memarahi.
  • Penggunaan Alat Bantu
    Dalam beberapa kasus, dokter gigi anak dapat merekomendasikan alat bantu khusus untuk membantu menghentikan kebiasaan ini.
  • Konsultasi ke Dokter Gigi Anak
    Jika thumb sucking sulit dihentikan atau sudah berdampak pada pertumbuhan gigi, konsultasi ke dokter gigi anak adalah langkah terbaik untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Thumb sucking adalah kebiasaan alami yang menenangkan bayi, namun bisa menjadi masalah serius jika berlanjut melewati usia balita. Dampak seperti penyempitan rahang, gigi maju ke depan, dan gigitan terbuka menjadi ancaman nyata bagi pertumbuhan mulut dan estetika gigi anak.

Menurut drg Wanda Karisma Dian SpKGA, upaya penghentian thumb sucking sebaiknya dilakukan sebelum anak berusia 3 tahun untuk mencegah komplikasi ortodontik di masa depan. Dengan pendekatan yang tepat, penuh dukungan, dan kadang dengan bantuan medis, anak dapat terbebas dari kebiasaan ini dan tumbuh dengan gigi yang sehat dan senyum yang indah.

Penulis : Elfira Armilia