fkg.umsida.ac.id- drg Dwi Wahyu Indrawati SH MKes SpPerio, dosen dari Fakultas Kedokteran Gigi (Fkg) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), terus menunjukkan komitmen tinggi dalam pengembangan inovasi di bidang periodonsia.
Melalui riset berkelanjutan, beliau mengkaji dan mengembangkan teknologi biomaterial terkini yang diharapkan mampu menjadi solusi efektif untuk permasalahan kegoyangan gigi akibat kerusakan jaringan penyangga (periodontal).
Salah satu inovasi unggulan yang saat ini tengah digarap adalah pemanfaatan kombinasi bovine membrane pericardium dan hyaluronic acid (HA) sebagai biomaterial regeneratif. Kombinasi ini dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi gold standard dalam terapi periodontal, khususnya dalam menangani kegoyangan gigi yang sering berujung pada kehilangan gigi jika tidak segera ditangani.
Tantangan Kegoyangan Gigi dan Pentingnya Pendekatan Regeneratif

Kegoyangan gigi merupakan manifestasi klinis dari penyakit periodontal kronis, kondisi yang kerap diabaikan hingga menyebabkan dampak serius, seperti pencabutan. Penyakit ini terjadi akibat rusaknya jaringan penyangga, seperti ligamen periodontal dan tulang alveolar, akibat infeksi bakteri dan peradangan kronis.
Menghadapi tantangan ini, drg Dwi Wahyu Indrawati menerapkan pendekatan berbasis regenerasi jaringan, dengan memanfaatkan biomaterial alami yang biokompatibel. Pendekatan ini bertujuan tidak hanya untuk memperbaiki kerusakan yang telah terjadi, tetapi juga untuk mendorong pertumbuhan jaringan baru yang sehat secara optimal.
“Bovine membrane pericardium memiliki kemampuan osteokonduktif yang sangat baik untuk mendukung pembentukan jaringan baru. Sedangkan hyaluronic acid, terutama dengan berat molekul tinggi, berfungsi sebagai agen anti inflamasi serta stimulan regenerasi fibroblast dan osteoblas,” jelas drg Dwi Wahyu.
Kombinasi sinergis antara dua bahan ini mempercepat regenerasi jaringan periodontal dan berperan penting dalam menstabilkan gigi yang goyang, memberikan harapan baru dalam dunia perawatan.
Bovine Membrane dan Hyaluronic Acid: Kombinasi Biomaterial Masa Depan
Bovine membrane pericardium adalah membran alami yang berasal dari jaringan perikardium sapi. Karena sifat osteokonduktifnya yang unggul, membran ini mampu membimbing pertumbuhan tulang baru serta menjaga struktur jaringan di sekitarnya. Selain itu, karakteristiknya yang fleksibel dan biokompatibel membuatnya ideal untuk aplikasi dalam bedah periodontal.
Di sisi lain, hyaluronic acid (HA), senyawa alami yang banyak ditemukan di jaringan tubuh manusia, telah lama dikenal berperan penting dalam mempercepat penyembuhan luka dan mengurangi peradangan. Ketika digunakan dalam berat molekul tinggi, HA menunjukkan efektivitas yang lebih besar dalam meningkatkan regenerasi jaringan periodontal, mempercepat migrasi sel, dan meningkatkan stabilitas matriks jaringan baru.
Integrasi kedua biomaterial ini dalam satu produk menciptakan pendekatan terapi periodontal yang revolusioner: tidak hanya memperbaiki jaringan yang rusak, tetapi juga mengoptimalkan proses alami tubuh dalam meregenerasi jaringan penyangga.
Lihat Juga : Mengapa Implan Gigi Lebih Baik dari Gigi Tiruan? Ini Penjelasannya
Strategi Preventif Melalui Edukasi Masyarakat
Selain fokus pada inovasi kuratif, riset ini juga diarahkan pada aspek preventif. Fkg Umsida aktif menggelar program edukasi berbasis komunitas, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini kegoyangan gigi dan perawatan periodontal.
Kegiatan edukasi ini mencakup sosialisasi mengenai:
- Teknik menjaga kebersihan mulut yang benar.
- Pentingnya memeriksakan gigi secara rutin.
- Potensi penggunaan produk berbasis hyaluronic acid sebagai terapi pendukung untuk kesehatan jaringan periodontal.
Langkah ini diambil untuk mengurangi angka kejadian penyakit periodontal di masyarakat sekaligus mendukung implementasi teknologi biomaterial yang lebih luas.
Target Pengembangan Produk Klinis dan Kolaborasi Industri
Harapan kedepannya, Fkg Umsida bersama tim peneliti berkomitmen mengembangkan kombinasi biomaterial ini dalam bentuk produk siap pakai untuk kebutuhan klinis. Targetnya adalah menyediakan pilihan biomaterial berkualitas tinggi yang dapat diterapkan di berbagai fasilitas layanan kesehatan, mulai dari klinik swasta, rumah sakit umum, hingga rumah sakit pendidikan kedokteran gigi dan mulut.
Tak hanya itu, untuk mendukung penguatan pembelajaran perguruan tinggi, Fkg Umsida juga mendorong kolaborasi dengan industri kesehatan. Langkah ini bertujuan mengkomersialkan produk biomaterial regeneratif berbasis sumber daya alam yang telah terbukti aman, efektif, dan mampu meningkatkan kualitas hidup pasien dengan masalah periodontal.
“Melalui riset ini, kami berharap dapat mendorong terciptanya solusi berkelanjutan dalam bidang kedokteran gigi, sekaligus berkontribusi nyata bagi pengembangan ilmu kedokteran gigi baik di tingkat lokal maupun global,” ungkap drg Dwi Wahyu.
Baca Juga : Pengukuhan 3 Guru Besar Umsida, Perkuat Visi Perguruan Tinggi Unggul
Komitmen FKG UMSIDA dalam Pengembangan Inovasi Kesehatan Gigi
Melalui pendekatan interdisipliner, inovatif, dan berbasis riset, Fkg Umsida terus memperkuat posisinya sebagai salah satu institusi pendidikan kedokteran gigi yang berorientasi pada pengembangan teknologi kesehatan berbasis kebutuhan nyata masyarakat.
Rekayasa biomaterial seperti kombinasi bovine membrane dan hyaluronic acid ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi lokal dapat membawa dampak global.
Dengan terus mengembangkan riset-riset unggulan, Fkg Umsida bertekad mempercepat transformasi layanan kesehatan gigi di Indonesia menuju arah yang lebih maju, terupdate dan berkelanjutan.
Penulis : Elfira Armilia