Dosen FKG UMSIDA Berkontribusi Aktif dalam Rakornas IKA UNAIR 2025: Dorong Kolaborasi untuk Pemberdayaan Masyarakat dan Kesehatan Nasional

Fkg.umsida.ac.id –  Kiprah dosen Fakultas Kedokteran Gigi (FKG)  Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kembali mendapat apresiasi pada kancah nasional. Kali ini, drg Dwi Wahyu Indrawati SHMKesSpPerio, tampil aktif dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA UNAIR) 2025 yang berlangsung di Hotel DoubleTree by Hilton Surabaya pada (Sabtu, 24/5/2025).

Rakornas IKA UNAIR tahun ini mengusung tema besar “Kolaborasi dan Kontribusi Alumni untuk Indonesia Emas 2045”. Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional dan akademisi terkemuka, termasuk Ketua Umum IKA UNAIR yang juga Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, serta Rektor UNAIR terpilih periode 2025–2030, Prof. Dr. Madyan, S.E., M.Si. Forum ini turut mengumpulkan pengurus pusat, wilayah, dan cabang IKA UNAIR dari berbagai fakultas dan angkatan, menjadikannya ajang silaturahmi dan konsolidasi alumni lintas disiplin.

Sebagai pengurus pusat IKA UNAIR di Departemen Pemberdayaan Masyarakat dan Bantuan Sosial, drg Dwi Wahyu Indrawati turut mengambil peran penting dalam diskusi dan penyusunan agenda strategis alumni. Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan urgensi kolaborasi konkret antara alumni, akademisi, dan pemerintah, khususnya dalam menghadapi berbagai persoalan di bidang kesehatan dan pendidikan.

Harapan Dosen FKG

“Saya berharap Rakornas ini tidak hanya menjadi ajang konsolidasi, tetapi menjadi awal dari aksi nyata untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui program pemberdayaan yang terintegrasi,” ujar drg. Dwi saat diwawancarai usai acara.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa semangat kolaborasi yang muncul dari Rakornas menjadi energi baru bagi para alumni untuk memberikan kontribusi berkelanjutan. “Rakornas ini memberi energi baru. Saya melihat langsung semangat kolaborasi lintas profesi dan generasi. Ini menjadi bukti nyata bahwa alumni UNAIR memiliki kepedulian tinggi terhadap masa depan bangsa,” ungkapnya.

Pesan ini juga selaras dengan tiga pokok arahan dari Prof. Taqwaddin, salah satu tokoh senior IKA UNAIR, yang menekankan pentingnya memperkuat peran alumni, memperluas jejaring, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Menanggapi hal tersebut, drg. Dwi menegaskan komitmennya sebagai akademisi dan praktisi kesehatan untuk menjadikan keilmuan sebagai sarana pengabdian sosial.

“Kita bisa mulai dari hal sederhana: edukasi kesehatan mulut, pelayanan berbasis komunitas, hingga riset kolaboratif yang aplikatif. Itu bagian dari kontribusi nyata profesi kami,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu pula, drg. Dwi menyoroti isu aksesibilitas pendidikan tinggi yang masih menjadi tantangan bagi banyak siswa berprestasi dari daerah. Sebagai akademisi, ia mendorong perguruan tinggi untuk lebih membuka ruang afirmasi dan beasiswa agar anak-anak dari berbagai latar belakang dapat mengakses pendidikan tinggi, khususnya di bidang kedokteran gigi.

“Pendidikan kedokteran gigi harus inklusif dan menjadi wadah bagi seluruh potensi anak bangsa. Kita perlu memastikan bahwa setiap calon dokter gigi memiliki peluang yang sama untuk berkembang,” tegasnya.

Menutup wawancara, drg. Dwi mengungkapkan rasa haru dan bangga atas semangat gotong royong yang tampak nyata dalam acara tersebut. “Yang paling berkesan adalah semangat gotong royong antar alumni. Rakornas ini bukan sekadar forum formal, tetapi ajang penyatuan visi besar alumni untuk menghadirkan perubahan konkret,” tuturnya.

Kehadiran aktif drg Dwi Wahyu Indrawati dalam Rakornas IKA UNAIR 2025 menjadi representasi nyata semangat pengabdian dan kolaborasi yang dibawa oleh FKG Umsida. Tidak hanya membawa nama baik almamater, beliau juga memperkuat posisi Umsida sebagai kampus yang mendukung kiprah civitas akademika dalam jejaring nasional yang berdampak luas.

Komitmen FKG Umsida untuk terus mendorong dosen dan mahasiswanya terlibat dalam forum nasional menjadi bagian dari strategi institusi dalam membangun sinergi antara ilmu, profesi, dan pengabdian masyarakat. Partisipasi ini sekaligus menjadi cerminan nyata dari visi UMSIDA dalam mencetak lulusan dan akademisi yang adaptif, kolaboratif, dan siap menjadi pelopor perubahan di berbagai bidang keilmuan.

Penulis: Elfira Armilia