Jangan Langsung Sikat Gigi Setelah Makan! Ini Penjelasan Ilmiahnya

Fkg.umsida.ac.id – Membicarakan soal kebersihan gigi dan mulut, salah satunya “Sikat gigi setelah makan agar tidak bau mulut dan gigi tetap sehat.”

Kalimat itu begitu akrab di telinga, bahkan menjadi kebiasaan turun-temurun di hampir semua keluarga. Namun, siapa sangka bahwa anjuran tersebut tidak sepenuhnya benar terutama jika menyikat gigi dilakukan langsung setelah makan.

Dalam beberapa tahun terakhir, para ahli kesehatan mulut mulai menyuarakan pandangan berbeda. Mereka menyebut bahwa menyikat gigi terlalu cepat setelah makan justru bisa merusak lapisan pelindung gigi atau enamel.

Bahkan, Organisasi Kesehatan Gigi Dunia dan berbagai lembaga kedokteran gigi mulai mengeluarkan panduan yang menekankan pentingnya menunggu 30 hingga 60 menit setelah makan sebelum menyikat gigi.

Fenomena ini mulai banyak dibahas di berbagai kanal kesehatan, baik oleh dokter gigi, influencer gaya hidup sehat, hingga pakar kesehatan digital. Topik ini viral di media sosial karena bertentangan dengan keyakinan lama.

Cek Juga: 5 Cara Menghentikan Kebiasaan Mengunyah Es Batu

Banyak orang merasa “tertipu” karena selama ini percaya bahwa menyikat gigi segera setelah makan adalah tindakan terbaik. Faktanya, justru hal itulah yang bisa mempercepat kerusakan gigi secara permanen.

Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap perawatan diri dan gaya hidup yang lebih mindful pascapandemi, isu ini mendapat perhatian besar.

Topik yang dulunya dianggap sepele, kini menjadi bahan diskusi serius dalam forum kesehatan, ruang praktik dokter gigi, bahkan konten edukasi digital. Menariknya lagi, semakin banyak penelitian yang mendukung fakta bahwa waktu menyikat gigi sama pentingnya dengan frekuensinya.

Lalu, apa sebenarnya yang terjadi di dalam mulut kita setelah makan? Kenapa dokter menyarankan untuk menunggu dulu sebelum menyikat gigi? Apa saja dampak buruk jika tetap melakukannya langsung?

Artikel ini akan mengupas lengkap bahaya menyikat gigi langsung setelah makan, pandangan para ahli, serta solusi sederhana yang bisa diterapkan sehari-hari agar gigi tetap sehat tanpa harus bertentangan dengan logika ilmiah.

Baca Juga: Dosen Teknik Elektro Umsida Jadi Penguji Tamu TA di Electrical Engineering Days 2025 ITB

Bahaya Menyikat Gigi Langsung Setelah Makan

Sumber: Pinterest

Saat kita makan, terutama makanan bersifat asam seperti jeruk, tomat, soda pH di mulut turun drastis, bisa mencapai nilai di bawah 5. Enamel gigi dalam keadaan melemah saat itu. Jika sikat gigi langsung, bulu sikat dapat mengikis enamel yang lunak tersebut, menyebabkan resorpsi enamel dan menimbulkan gigi sensitif serta risiko gigi berlubang lebih tinggi.

Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa kerusakan keras pada enamel bisa meningkat signifikan bila kebiasaan ini dilakukan secara rutin, menjadikan risiko gigi aus prematur bukan sekadar wacana.

Menurut American Dental Association (ADA), aturan praktisnya adalah menunggu antara 30–60 menit setelah makan untuk menyikat gigi cukup waktu agar saliva (air liur) dan buffer alami menstabilkan kembali pH mulut. Jadi, kebiasaan menyikat gigi langsung setelah makan sebenarnya membalikkan fungsi utama sikat gigi: justru merusak bukan melindungi.

Tips Merawat Gigi Setelah Makan

Daripada langsung menyikat, berikut langkah lebih aman dan praktis yang dapat dilakukan kapan saja setelah makan:

  1. Bilas dengan air putih:
Sumber: Pinterest

Membantu menghilangkan remah makanan dan menetralkan keasaman.

  1. Gunakan obat kumur fluoride
Sumber: Pinterest

Memberi efek tambahan untuk memperkuat email gigi.

  1. Kunyah permen karet bebas gula
Sumber: Pinterest

Merangsang produksi air liur, membantu menetralkan asam alami.

  1. Tunggu 30–60 menit sebelum sikat gigi
Sumber: Pinterest

Idealnya setelah makan kita menunggu dengan durasi 30-60 menit jika ingin melanjutkan sikat gigi, dan pasta gigi fluoride bisa digunakan setelah jeda tersebut.

Dengan langkah ini, kita menjaga enamel agar tidak mengalami erosi, sekaligus membersihkan gigi secara optimal setelah jeda yang aman.

Relevansi dan Tren Kesehatan Mulut Terkini

Perhatian masyarakat terhadap kebiasaan menyikat gigi meningkat selama 2–3 tahun terakhir. Setelah pandemi, orang jadi lebih peduli hygiene secara menyeluruh: tidak hanya mencuci tangan, tetapi juga merawat gigi dengan benar. Data Klinik Gigi Swasta di Jakarta menunjukkan lonjakan konsultasi gigi sensitif sebesar 25% tahun 2024 dibanding 2023 banyak pasien merasa gigi mereka tiba-tiba “tipis” atau bengkok. Salah satu penyebab utama: menyikat gigi secara agresif dan tanpa jeda pasca makan.

Penulis: Nadiya Putri M

Editor: Elfira Armilia