Fkg.umsida.ac.id – Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa jumlah gigi yang kita miliki berubah seiring bertambahnya usia. Pada masa anak-anak, seseorang hanya memiliki 20 gigi susu. Gigi-gigi ini mulai tumbuh sejak usia 6 bulan hingga 3 tahun dan perlahan akan tanggal, digantikan oleh gigi tetap yang jumlahnya lebih banyak.
Proses pergantian gigi biasanya dimulai di usia 6 tahun dan selesai sekitar usia 12 hingga 14 tahun. Pada masa ini, anak-anak mulai memiliki gigi tetap berjumlah 28 buah. Kemudian, di usia remaja akhir hingga dewasa muda (sekitar 17–21 tahun), akan tumbuh empat gigi tambahan yang disebut gigi bungsu atau geraham ketiga. Dengan begitu, total gigi orang dewasa menjadi 32 buah.
Namun, tidak semua orang memiliki ruang yang cukup di dalam rahangnya untuk menampung gigi bungsu. Dalam banyak kasus, gigi ini tumbuh miring, terjebak di dalam gusi, atau bahkan menekan gigi lainnya. Jika sudah mengganggu, gigi bungsu biasanya perlu dicabut melalui prosedur operasi.
Karena perubahan ini berlangsung bertahap, penting bagi orang tua untuk memantau pertumbuhan gigi anak sejak dini. Tidak hanya soal jumlah, tapi juga posisi dan kesejajarannya agar kelak gigi dewasa bisa tumbuh dengan baik dan berfungsi maksimal.
Baca Juga: Gelar Medical Check Up di CFD, Kontribusi FK Umsida Bantu Masyarakat Deteksi Dini Penyakit
Mengenal Jenis-Jenis Gigi dan Tugasnya Masing-Masing

Gigi bukan hanya elemen dalam mulut yang membantu kita makan. Gigi memiliki jenis dan fungsi yang berbeda-beda tergantung dari letaknya. Di dalam mulut orang dewasa, gigi terbagi menjadi lima kelompok utama:
- Gigi seri (8 buah)
Terletak di bagian paling depan, 4 di rahang atas dan 4 di rahang bawah. Fungsi utamanya adalah menggigit dan memotong makanan menjadi bagian kecil. - Gigi taring (4 buah)
Letaknya di sebelah gigi seri, dengan bentuk runcing. Gigi taring bertugas untuk merobek makanan, khususnya makanan berserat atau daging. - Gigi premolar (8 buah)
Gigi ini berada di antara gigi taring dan geraham. Dengan permukaan yang datar, premolar berfungsi untuk menghancurkan dan menggiling makanan. - Gigi geraham (8 buah)
Terletak di bagian belakang, gigi ini memiliki permukaan luas dan kokoh. Fungsinya adalah untuk menghaluskan makanan sebelum ditelan. - Gigi bungsu (4 buah)
Tumbuh paling akhir dan sering menimbulkan masalah. Meski memiliki fungsi yang mirip dengan gigi geraham lain, gigi bungsu sering kali tidak memiliki cukup ruang untuk tumbuh dengan benar, sehingga perlu dicabut.
Setiap jenis gigi memiliki peran vital dalam proses makan, berbicara, dan menjaga estetika wajah. Ketika salah satu jenis gigi rusak atau hilang, maka fungsi gigi lain bisa ikut terganggu. Karena itu, mengenal jenis dan peran masing-masing gigi dapat membantu kita lebih memahami pentingnya perawatan gigi sejak usia dini.
Lihat Juga: Kenali Karies Gigi Penyebab Gigi Berlubang dan Cara Pencegahannya
Merawat Gigi Sejak Dini, Investasi untuk Senyum Seumur Hidup

Memiliki gigi yang lengkap, kuat, dan rapi bukanlah hal yang terjadi secara kebetulan. Butuh kebiasaan baik yang dimulai sejak dini. Sayangnya, masih banyak yang mengabaikan kesehatan gigi karena merasa tidak sakit atau menganggap sepele kerusakan kecil seperti gigi berlubang.
Padahal, perawatan gigi yang rutin dan konsisten memberikan banyak manfaat, antara lain:
- Mendeteksi masalah lebih awal, seperti gigi berlubang, karang gigi, atau susunan gigi yang tidak rapi.
- Mencegah gangguan pertumbuhan rahang dan gigi permanen tumbuh di posisi yang salah.
- Memperbaiki kualitas bicara, terutama pada anak-anak yang mengalami kelainan susunan gigi.
- Menjaga kepercayaan diri, karena gigi yang rapi dan bersih menunjang penampilan.
- Menghindari pencabutan gigi dini, yang bisa berdampak pada fungsi kunyah dan posisi gigi lainnya.
Langkah perawatan paling dasar adalah menyikat gigi minimal dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur, menggunakan pasta gigi berfluoride. Selain itu, penting juga untuk rutin memeriksakan gigi ke dokter setiap enam bulan sekali. Pemeriksaan ini membantu memantau pertumbuhan gigi anak, mendeteksi masalah tersembunyi, dan melakukan tindakan pencegahan sejak awal.
Ingatlah, gigi dewasa tidak bisa tumbuh kembali jika sudah tanggal atau dicabut. Oleh karena itu, merawat gigi bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga bagian dari investasi jangka panjang untuk kesehatan dan kualitas hidup.
Gigi yang sehat adalah kunci dari senyum yang percaya diri dan fungsi mulut yang optimal. Dengan mengetahui jumlah dan jenis gigi orang dewasa serta pentingnya merawat gigi sejak dini, kita bisa lebih bijak dalam menjaga kebersihan dan kesehatannya. Mulailah dari sekarang, ajarkan anak-anak kebiasaan merawat gigi yang baik, dan jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter gigi secara rutin. Senyum sehat, dimulai dari gigi yang terawat.
Penulis: Elfira Armilia