Waspadai 5 Makanan dan Minuman yang Menyebabkan Gigi Keropos

Fkg.umsida.ac.id – Istilah gigi keropos merupakan gigi yang tampak kuat di permukaan sebenarnya bisa rapuh bila lapisan pelindungnya terkikis.

Gigi keropos yang sering kali ditandai dengan gigi mudah patah, terasa sensitif, bahkan berlubang. Salah satu penyebab utama dari kerusakan ini adalah hilangnya enamel lapisan terluar gigi yang akibat paparan zat asam secara terus-menerus.

Tanpa disadari, banyak kebiasaan harian yang berkontribusi terhadap rusaknya enamel. Konsumsi makanan dan minuman tertentu, gaya hidup, serta kondisi medis seperti mulut kering atau gangguan asam lambung bisa mempercepat terjadinya keropos pada gigi. Obat-obatan seperti antihistamin juga dapat menyebabkan mulut lebih kering, membuat gigi semakin rentan.

Sumber: Pinterest

Kerusakan enamel tidak dapat diperbaiki secara alami. Oleh karena itu, penting untuk mengenali sumber kerusakan sejak awal dan mengambil tindakan pencegahan sedini mungkin.

Baca Juga: Lomba Matematika dan Akuntansi Satukan Logika dan Analisis di Ajang AMC 2025

Makanan dan Minuman yang Perlu Dibatasi

Beberapa jenis makanan dan minuman terbukti berperan dalam mempercepat kerusakan enamel gigi. Berikut adalah daftar yang sebaiknya Anda batasi:

1. Roti putih dan olahan tepung lainnya

Sumber: Pinterest

Meskipun roti terlihat tidak berbahaya, ternyata zat pati dalam roti akan diubah oleh air liur menjadi gula. Sisa-sisa roti mudah menempel di sela gigi, menjadi media subur bagi bakteri untuk berkembang dan menghasilkan asam yang merusak enamel.

2. Permen dan makanan tinggi gula

Sumber: Pinterest

Kandungan gula pada permen atau kue manis menjadi sumber energi bagi bakteri di mulut. Saat bakteri mengolah gula, mereka menghasilkan asam yang perlahan-lahan mengikis enamel gigi. Makanan ini sebaiknya dihindari atau minimal dikonsumsi dengan bijak.

3. Buah-buahan asam

Sumber: Pinterest

Jeruk, lemon, dan buah asam lainnya memang kaya vitamin C, namun juga mengandung kadar asam tinggi. Asam ini dapat melunakkan enamel dan membuat gigi lebih cepat rusak. Jika mengonsumsi buah asam, segera bilas mulut dengan air putih untuk menetralkan keasaman.

4. Minuman bersoda dan berkarbonasi

Sumber: Pinterest

Minuman soda mengandung kadar gula dan asam yang tinggi. Kombinasi ini membuat enamel gigi lebih cepat tergerus. Selain itu, soda bisa mengeringkan mulut, yang membuat produksi air liur berkurang. Tanpa air liur yang cukup, proses pembersihan alami mulut akan terganggu.

5. Es batu

Sumber: Pinterest

Kebiasaan mengunyah es batu terdengar sepele, namun bisa menyebabkan keretakan kecil pada enamel. Suhu dingin dan kerasnya es batu membuat permukaan gigi lebih rentan mengalami kerusakan.

Lihat Juga: Waspadai Gigi Anak Berlubang Karena Susu! Hal Ini yang Perlu Diperhatikan Orang Tua

Strategi Ampuh Mencegah Gigi Keropos
Sumber: Pinterest

Untuk menjaga kekuatan gigi, pencegahan menjadi langkah utama yang perlu diterapkan. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:

1. Cukupi kebutuhan kalsium
Nutrisi seperti kalsium membantu menjaga struktur gigi tetap kokoh. Produk susu seperti keju dan yogurt adalah sumber kalsium yang baik. Pastikan memilih varian rendah lemak agar tetap sehat bagi tubuh secara keseluruhan.

2. Batasi asupan tepung dan gula
Makanan ringan berbasis tepung dan tinggi gula seperti keripik, biskuit, atau permen mudah menempel di sela gigi. Hindari konsumsi berlebihan untuk mencegah bakteri menghasilkan asam yang merusak.

3. Gunakan fluoride secara rutin
Fluoride membantu memperkuat enamel dan melindungi dari kerusakan lebih lanjut. Anda bisa menemukannya pada pasta gigi maupun obat kumur. Gunakan dua kali sehari untuk hasil maksimal.

4. Kurangi konsumsi kafein dan alkohol
Keduanya berpotensi menyebabkan mulut kering, yang mempercepat perkembangan bakteri penyebab gigi keropos. Batasi konsumsinya dan pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan cukup air putih.

Melindungi enamel berarti menjaga senyum tetap sehat dalam jangka panjang. Maka dari itu, selain memperhatikan pola makan, penting juga untuk memeriksakan gigi secara rutin ke dokter gigi. Dengan kunjungan setidaknya dua kali dalam setahun, potensi kerusakan dapat dideteksi lebih dini dan ditangani secara efektif.

Penulis: Elfira Armilia