Fkg.umsida.ac.id –Lip habit adalah salah satu bentuk oral habit yang sering terjadi pada anak-anak, namun kerap dianggap sepele. Menurut drg. Wanda Karisma Dian SpKGA dosen Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida),
menjelaskan lip habit meliputi perilaku seperti menghisap bibir dan menggigit bibir.
Meskipun tampak sederhana, kebiasaan ini ternyata bisa memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan gigi dan susunan rahang si kecil.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang lip habit berdasarkan pemaparan drg Wanda Karisma SpKGA, termasuk penyebab, akibat, dan bagaimana cara mengatasi kebiasaan ini sejak dini untuk mencegah dampak jangka panjang.
Baca Juga : Jadi Tuan Rumah Halalbihalal PWM Jawa Timur, Umsida Luncurkan UCS
Apa Itu Lip Habit?

Lip habit adalah kebiasaan si kecil untuk terus-menerus menghisap atau menggigit bibir, baik saat mereka merasa bosan, cemas, stres, atau bahkan tanpa sadar saat melakukan aktivitas lain. Kebiasaan ini biasanya berkembang sejak usia dini dan dapat berlanjut jika tidak segera ditangani.
Menurut drg Wanda Karisma SpKGA, lip habit sering kali tidak berdiri sendiri, melainkan berkaitan dengan faktor emosional seperti rasa tidak aman, kecemasan, atau keinginan mencari kenyamanan.
Anak-anak yang memiliki kebiasaan ini mungkin juga menunjukkan tanda-tanda oral habit lain seperti thumb sucking atau nail biting.
Dampak Lip Habit terhadap Kesehatan Gigi
Meskipun terlihat sederhana, lip habit dapat menyebabkan berbagai masalah pada pertumbuhan dan perkembangan gigi si kecil. Beberapa akibat yang disebutkan dalam riset drg Wanda Karisma antara lain:
- Gigi seri rahang atas maju ke depan
Kebiasaan menghisap atau menggigit bibir bawah secara terus-menerus memberikan tekanan yang konstan pada gigi seri rahang atas. Akibatnya, gigi-gigi tersebut terdorong ke depan, menciptakan kondisi yang dikenal dengan istilah protrusi anterior atau gigi tonggos. - Gigi seri rahang bawah menjadi berdesakan
Tekanan dari bibir yang terus-menerus tergigit dapat menyebabkan ruang antar gigi seri rahang bawah menyempit. Ini mengakibatkan gigi-gigi tersebut tumbuh berdesakan, tidak beraturan, dan sulit dibersihkan, yang pada akhirnya meningkatkan risiko karies dan penyakit periodontal. - Gangguan hubungan oklusi
Jika lip habit berlangsung dalam jangka panjang, hubungan antara rahang atas dan bawah bisa terganggu. Anak mungkin mengalami gigitan terbuka (open bite) atau gigitan silang (crossbite) yang memerlukan perawatan ortodontik lebih lanjut di kemudian hari.
Mengapa Lip Habit Perlu Dihentikan Sejak Dini?
Lihat Juga :4 Kebiasaan Buruk Mulut Pada Anak Yang Harus Dihentikan
Menurut drg Wanda Karisma SpKGA “periode emas untuk pertumbuhan gigi dan rahang anak adalah sejak masa pertumbuhan dini hingga usia sekitar 12 tahun, saat semua gigi permanen sudah tumbuh” Ungkapnya.
Jika kebiasaan seperti lip habit tidak dihentikan sebelum masa ini, maka perbaikan posisi gigi bisa menjadi lebih sulit dan memerlukan penanganan yang kompleks oleh dokter spesialis.
Selain itu, lip habit yang berlangsung lama juga dapat mempengaruhi estetika wajah anak.
Anak dengan gigi maju dan bibir bawah yang menonjol bisa mengalami penurunan rasa percaya diri, terutama saat beranjak remaja.
Cara Mengatasi Lip Habit pada Anak
Menghentikan lip habit memang membutuhkan waktu dan kesabaran, baik dari anak maupun orang tua.
Berdasarkan rekomendasi drg. Wanda Karisma SpKGA, berikut beberapa langkah efektif yang dapat dilakukan:
- Identifikasi Penyebab
Cari tahu apa yang menjadi pemicu si kecil melakukan lip habit. Apakah karena stres, bosan, atau kebutuhan emosional lainnya? Dengan mengetahui penyebabnya, orang tua bisa mencari solusi yang tepat, seperti mengalihkan perhatian atau memberikan aktivitas positif. - Memberikan Peringatan yang Lembut
Daripada memarahi si kecil, lebih baik ingatkan dengan cara yang lembut setiap kali mereka mulai menghisap atau menggigit bibir. Misalnya, gunakan kode rahasia atau sinyal tangan untuk mengingatkan tanpa mempermalukan anak di depan umum. - Berikan Alternatif Positif
Alihkan kebiasaan oral ini dengan aktivitas lain, seperti mengunyah makanan sehat (seperti wortel atau apel) atau memberikan mainan khusus untuk membantu mengatasi kecemasan. - Konsultasi dengan Dokter Gigi Anak
Jika lip habit sudah menyebabkan perubahan pada susunan gigi, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter gigi anak. Mereka mungkin akan menyarankan penggunaan alat bantu sederhana untuk menghentikan kebiasaan ini atau memberikan terapi perilaku. - Beri Dukungan Emosional
Anak-anak dengan lip habit seringkali membutuhkan lebih banyak dukungan emosional. Berikan pujian ketika mereka berhasil mengurangi kebiasaan tersebut dan bantu mereka membangun kepercayaan diri.
Lip habit adalah kebiasaan kecil yang memiliki dampak besar pada kesehatan gigi dan perkembangan rahang anak.
Menghisap atau menggigit bibir mungkin tampak tidak berbahaya, tetapi jika dibiarkan terus-menerus, bisa menyebabkan masalah ortodontik yang serius di masa depan.
Menurut drg Wanda Karisma Dian SpKGA, orang tua harus lebih peka terhadap kebiasaan ini dan mengambil langkah-langkah tegas sejak dini.
Dengan pendekatan yang tepat dan penuh kasih sayang, kebiasaan lip habit dapat dihentikan, sehingga anak dapat tumbuh dengan susunan gigi yang sehat dan senyum yang percaya diri.
Penulis : Elfira Armilia