Fkg.umsida.ac.id – Maloklusi kelas III sering kali menjadi tantangan besar dalam dunia kedokteran gigi, terutama bagi pasien dewasa yang enggan menjalani prosedur bedah. Kondisi ini, yang ditandai dengan rahang bawah lebih maju dari rahang atas, tidak hanya memengaruhi estetika wajah, tetapi juga fungsi vital seperti mengunyah dan berbicara.
Namun, kini ada kabar baik. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FKG Umsida) telah memperkenalkan teknik inovatif yang mampu menangani maloklusi ini tanpa operasi.
Penelitian terbaru mereka menawarkan solusi efektif dengan menggunakan loop anterior dari kawat stainless steel, memberikan harapan baru bagi pasien yang mencari metode perawatan yang nyaman, minim invasif, dan tetap menghasilkan hasil maksimal.
Baca juga: Mempersiapkan Pendidikan Unggul FKG Umsida Melakukan Benchmarking dengan UGM
Mengatasi Maloklusi Kelas III Tanpa Operasi
Maloklusi kelas III adalah salah satu kondisi kelainan gigi yang sering menimbulkan masalah estetika dan fungsional. Kondisi ini ditandai dengan rahang bawah yang lebih maju dibanding rahang atas, sehingga menyebabkan gangguan pada gigitan, mengunyah, dan bahkan berbicara.
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FKG Umsida) berhasil mengembangkan solusi inovatif untuk menangani maloklusi ini tanpa prosedur bedah. Penelitian yang dipublikasikan pada Academia Open ini memperkenalkan teknik ortodontik menggunakan loop anterior dari kawat stainless steel. Metode ini dirancang khusus untuk pasien dewasa yang pertumbuhan rahangnya telah selesai, sehingga tidak memungkinkan perbaikan dengan cara modifikasi pertumbuhan.
Keunggulan Teknik Loop Anterior
Teknik loop anterior memiliki beberapa keunggulan yang menjadikannya solusi ideal untuk kasus maloklusi kelas III:
- Efisiensi Tinggi: Teknik ini mampu mengoreksi posisi rahang dan gigi dengan hasil signifikan dalam waktu relatif singkat, yaitu tujuh bulan.
- Minim Invasif: Tanpa operasi atau pencabutan gigi, metode ini memberikan alternatif yang lebih nyaman bagi pasien.
- Hasil Estetika Maksimal: Teknik ini tidak hanya memperbaiki fungsi gigitan, tetapi juga memberikan dampak positif pada penampilan pasien.
Dalam penelitian ini, pasien berusia 18 tahun dengan maloklusi kelas III, gigitan terbuka (open bite), dan diastema pada gigi rahang bawah berhasil ditangani. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan pada overjet, overbite, dan hubungan molar, menjadikannya solusi efektif untuk kasus serupa.
Baca Juga: Umsida Jamu Delegasi ITKES Musridap, Bahas Perkembangan FKG
Dampak Positif untuk Pasien dan Dunia Medis
Metode loop anterior yang dikembangkan FKG Umsida memberikan harapan baru bagi pasien yang ingin menghindari operasi. Selain lebih terjangkau, teknik ini juga lebih ramah bagi pasien dengan risiko kesehatan tertentu. Dengan hasil yang dapat diandalkan, inovasi ini memperkuat posisi FKG Umsida sebagai pusat pendidikan dan penelitian gigi terkemuka di Indonesia.
Fokus utama penelitian ini adalah menciptakan solusi yang praktis dan dapat diterapkan dalam praktik sehari-hari. Teknik ini tidak hanya memudahkan dokter gigi dalam menangani kasus kompleks, tetapi juga memberikan dampak nyata dalam meningkatkan kualitas hidup pasien.
Mengapa Inovasi Ini Penting?
Penelitian ini menjadi tonggak penting dalam dunia ortodontik karena berhasil menawarkan alternatif efektif bagi pasien dengan maloklusi kompleks. Fokus keyword seperti “Perawatan Maloklusi Tanpa Operasi” dan “Teknik Ortodontik Inovatif” menjadikan artikel ini relevan untuk menarik perhatian pembaca yang membutuhkan solusi serupa.
Dengan perkembangan teknik ini, FKG Umsida membuktikan komitmennya untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi nyata bagi dunia kedokteran gigi.
Jika kamu ingin mengetahui lebih lanjut tentang teknik ini atau memiliki kasus serupa, jangan ragu untuk mengunjungi FKG Umsida.
Penulis: Novia