MEMBANGUN GENERASI MILENIAL CERDAS, KREATIS DAN SUKA TANTANGAN

Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial (FBHIS) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar Kuliah Umum Generasi Milenial dan Investasi: Cerdas, Kreatif, dan Suka Tantangan.
Sekelompok orang yang lahir setelah Generasi X, yaitu yang lahir pada kisaran tahun 1980- 2000an disebut Generasi Millenial. Millennials dianggap spesial karena generasi ini sangat berbeda dengan generasi sebelumnya, terutama dalam hal teknologi. Mudah bosan terhadap barang yang dibeli, no gadget no life, memilih pengalaman seperti traveling daripada investasi aset, merupakan beberapa ciri generasi milenial.
Acara digelar di Aula KH Mas Mansyur Gedung E UMSIDA, Kamis (25/4/19). Dihadiri oleh rektor UMSIDA, dosen-dosen FBHIS, perwakilan (OJK), perwakilan dari Bursa Efek Indonesia, dan perwakilan dari DJPPR (Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko) dan SBSN (Surat Berharga Syariah Negara).
“Kuliah umum ini bertujuan untuk membuka wawasan kita semua, terutama mahasiswa program studi Akuntansi, Manajemen, Ilmu Komunikasi, Hukum, dan Administrasi Publik, agar dapat memilih investasi yang baik,” ujar Dewi Komala Sari, SE, MM, ketua pelaksana.
Dr Hidayatulloh, MSi, rektor UMSIDA, dalam sambutannya berpesan agar jangan jadi orang yang mati dalam kehidupan. “Saya berharap, kita bisa mengikuti acara ini dengan baik karena apa yang kita peroleh hari ini akan sangat bermanfaat untuk masa depan.”
Sambutan berikutnya, dari Luthfi Zain Fuadi, Direktur Pengaturan Pasar Modal OJK, “Ada 626 perusahaan yang terdaftar di Bursa. 407 di antaranya sudah memenuhi masuk kategori syariah. Kadang-kadang kita tidak sadar sudah membeli produk syariah.”
Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, berkaitan dengan efek yang diterbitkan perusahaan publik, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal erat kaitannya dengan investasi atau penanaman modal. Investasi adalah salah satu cara dalam mengembangkan jumlah uang atau harta yang dimiliki saat ini. Dengan berinvestasi berarti sedang mempersiapkan masa depan. Hal itu dipaparkan Dien Sukmarini dari Otoritas Jasa Keuangan.
Ada investasi yang harus diwaspadai, yaitu High return, Free risk, High insentive, Unfair, Big promise, dan Guarantee. “Hati-hati dengan skema ponzi. Skema ponzi adalah modus investasi palsu yang membayarkan keuntungan kepada investor dari uang mereka sendiri atau uang yang dibayarkan oleh investor berikutnya, bukan dari keuntungan yang diperoleh oleh individu atau organisasi yang menjalankan operasi ini,” Dien melanjutkan.
Dien menegaskan karena seringnya dia mendengar pertanyaan tentang investasi tanpa risiko, “Tidak ada investasi tanpa risiko. Semua investasi ada risikonya. High risk high return, Low risk low return. Investasi yang aman adalah yang tersertifikasi dan terdaftar di OJK.” (inka)